Judul: Seven Minutes in Heaven
Penulis: Yuanita Wong
Penerbit: Bhuana Sastra
Tahun Terbit: Cetakan pertama, 2018
Jumlah Halaman: 231 hlm
Genres: Novel
Bahasa: Indonesia
E-ISBN: 978-602-45-5525-2
ISBN: 978-602-455-523-8
Rated: 4 of 5
Hai semuanya, apa kabar? Semoga semua pembaca dalam keadaan sehat dan berada dalam lindungan Allah SWT. Amin
Seven Minutes in Heaven merupakan karya ketiga dari penulis Yuanita Wong. Setelah kedua karyanya berjudul My Secret Days dan One Thing She Really Needs telah beredar di took buku.
Mia Fawn, Gadis yang selalu menyendiri di sekolah dan sedikit interaksi dengan teman-temen sebayanya. Dulu dia pernah memiliki teman dekat bernama Anna, tapi karena tidak ingin mengalami tersakiti karena ditinggal. Mia memilih lebih dahulu menjauhi Anna. Sampai rumor pertengkaran mereka menyebar di sekolah. Sebuah surat cinta salah sasaran membuat Mia dan Liam saling mengenal.
Walau mereka berdua sebelumnya pernah mengenal di acara pesta ulang tahun Anna. Dalam permainan bernama Seven minute in heaven ini. Mereka akan mendapatkan kesempatan saling mengenal selama tujuh menit di dalam closet Anna. Saat itu Mia dan Liam lah menjadi pasangan pertama dalam permainan game tersebut. Liam berusaha membuat Anna mendapatkan kesan bahwa dirinya adalah cowok berbeda dari yang lain.
Sampai mereka berdua pacaran secara sepihak. Liam mencoba mendekati Mia secara perlahan. Cowok itu memberikan makanan yang di belanjakan pada pacarnya sampai mengajaknya mengerjakan PR bersama. Sayangnya hubungan mereka berdua ada yang tidak menyukainya. Karen sejak dulu tidak menyukai Mia berharap hubungan mereka berdua tidak berjalan dengan lancar.
Sebuah rahasia yang tersimpan rapih oleh Mia terkuak keluar. Setelah pertemuan mereka dengan Jenny, mantan pacar Mase. Liam mengetahui bahwa Mia mengalami gangguan skizofrenia. Sehingga cowok itu meminta Mia untuk memilih untuk melepas keluarganya atau bersama dengannya.
Siapakan yang akan dipilih Mia? Apakah Mia akan berobat?
Membaca novel ini tuh menyesakkan dada. Padahal awalnya terkesan semuanya baik-baik saja. Mia hidup seperti memiliki keluarga utuh. Sampai kebelakangnya, misteri tiap misteri tentang keluarga Mia mencuat. Dan akhirnya kenyataan sebenarnya terungkap. Aku beri acungan jempol pada penulisnya. Sukses membuatku mengenyitkan dahi bingung akan kebenaran dari keluarga Mia. Sedikit kesal dengan keras kepala Mia yang tidak mau mengobati dirinya sendiri. Dia seolah takut akan kehidupan yang akan dihadapinya jika tidak ada keluarganya. Sampai menutup mata dari orang-orang yang peduli dan saying secara tulus terhadapnya. Karena kematian itu sudah pasti akan terjadi dan bagaimana menyikapi saja.
Sedikit infromasi mengenai penyakit mental yang bernama Skizofrenia. Gangguan mental ini terjadi dalam jangka panjang. Penyakit mental ini menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi atau waham, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku. Gejala yang ditimbulkan sering disamakan dengan psikosis. Berupa kondisi dimana penderita kesulitan membedakan kenyataan dengan pikirannya sendiri. Padahal kedua gangguan tersebut berbeda. Psikosis hanya salah satu gejala dari beberapa gangguan mental.
Beberapa gejala Skizofrenia seperti:
- Mengasingkan diri dari orang lain.
- Mudah marah dan depresi.
- Perubahan pola tidur.
- Kurang konsentrasi dan motivasi.
- Kesulitan dalam mengerjakan tugas sekolah.
Selebihnya kalian bisa lihat sumber yang aku lampirkan di bawah.
Tema dan alur cerita yang bagus. Tapi sayangnya, aku menemukan paragraph percakapan yang menjadi satu. Antara tokoh utama dengan tokoh yang lain. Penggunaan sudut pandang orang pertama. Walau membuat penasaran dengan alur dari tokoh Liam. Sampai detik akhir, aku penasaran dengan perasaan Liam setelah mengetahui kenyataan bahwa pacarnya sedang sakit. Serta pertemuan mereka kembali setelah sekian lama.
Sampai di sini dulu pembahasan novel Seven Minutes in Heaven. See you next chapter…
Sumber:
https://www.alodokter.com/skizofrenia
No comments:
Post a Comment