Showing posts with label Anime. Show all posts
Showing posts with label Anime. Show all posts

Friday, February 12, 2021

#151 Anime Series: Yesterday Wo Utatte

February 12, 2021 0 Comments

Title: Yesterday wo Utatte

Alternative Title: Sing “Yesterday” for me, イエスタデイをうたって

Genres: Slice of Life, Drama, Romance, Seinen

Type: Series

Language: Japanese

Country: Japan

Episode: 12

Age Group: BO-13

Rated: 4.5 of 5


Hai everyone… how are you? I hope all of you always healthy.


Ini pertama kalinya setelah sekian lama aku membahas kembali tentang dunia anime. Setelah beberapa pembahasan mengenai novel, movie, dan drama series. Sebagai pembuka, aku mengambil anime berjudul Yesterday wo Utatte. Kenapa aku mengambil anime ini? Karena dari genres Slice of Life. Sudah beberapa anime yang bergenres sama pernah kubahas sebelumnya. Anime ini diadaptasi dari sebuah manga oleh Kei Toume.


Setelah lulus, Rikuo Uozumi bekerja paruh waktu di concenience store di Tokyo. Kehidupannya monoton sampai dia bertemu dengan Haru Nonaka. Gadis aneh yang berteman dengan seekor burung gagak. Haru sering mendatanginya di toko untuk bisa mengajaknya pergi berkencan. Sampai teman lamanya datang berkunjung untuk memberitahunya tentang reuni.


Shinako Morinome, sahabat sekaligus orang yang disukainya akan tinggal di satu kota dengan Rikuo. Hal itu membuatnya senang dan memiliki kesempatan untuk melakukan pendekatan. Haru tahu bahwa mantan gurunya disukai oleh Rikuo menantangnya untuk mendapatkan pria itu. Seiring berjalannya waktu, Rikuo kedatangan mantan pacarnya yang meminta tolong untuk membiarkan dia untuk tinggal beberapa hari sampai mendapatkan pekerjaan.

Berkat mantan pacarnya Rikuo. Pria itu mulai menggeluti pekerjaan fotografi. Setelah dia mendapatkan kesempatan dari bos tempat paruh waktunya di studio. Menawati tempat yang dapat mengembangkan bakat Rikuo di bidang fotografi. Rikuo akhirnya mengetahui alasan dari penolakan Shinako terhadapnya. Cowok yang dicintainya semasa mudanya tidak dapat dilepasnya.


Akhirnya Shinako mau untuk melangkah dan mencoba untuk menerima Rikuo. Tapi mereka berdua berpacaran secara sembunyi-sembunyi. Walau Rikuo senang dapat berpacaran dengan wanita yang sedari dulu telah disukainya. Tapi dia merasa gundah dengan hubungan mereka. Ruo Hayakawa, merupakan adik dari cowok yang dicintai Shinako dulu. Tahu bahwa Rikuo dan Shinako berpacaran tanpa sepengetahuannya.


Bagaimana hubungan Rikuo dan Shinako? Begitu juga dengan Haru?


Memang sangat menyebalkan jika sudah melihat orang gagal move on. Memang ditinggal mati oleh orang yang sangat disukai itu menyakitkan. Tapi bukan begitu juga. Mengorbankan kebahagiaan diri sendiri. Padahal bisa jadi orang yang sudah meninggal itu ikut bahagia jika melihat kita juga bahagia. Tema cerita ini sedikit sama dengna novel yang baru-baru ini aku baca, judulnya Seven Minutes in Heaven. Tidak hanya soal gagal move on saja, tapi juga harus berani untuk mencoba menggeluti suatu bidang pekerjaan.


Walau dalam segi penggambaran tidak begitu bagus seperti anime yang lain. Tema dan alur cerita di dalam anime ini cukup bagus. Jadi bisa menutupi dari kekurangan yang ada dalam anime ini. Hanya saya cukup heran, biasanya setiap anime selalu ada OST opening. Di anime ini tidak ada hanya ada OST ending.

[Review] #151 Anime Series: Yesterday Wo Utatte

Sampai di sini dulu pembahasan anime Yesterday wo Utatte. Semoga memuaskan keinginantahuan kalian di hari pertama aku mengupas kembali mengenai anime. Aku merekomendasikan kalian untuk menontonnya. banyak sekali yang bisa kita petik tentang dampak dari seseorang yang gagal 'move-on'. Kalian tidak akan kecewa setelah menonton. See you next chapter...


Soundtrack:

Ending:

Kago no Naka ni Tori (籠の中に鳥) by yourness

Aoibashi (葵橋) by Sayuri

Yesterday wo Utatte (イエスタディをうたって) by agehasprings feat. TaNaBaTa



Monday, April 27, 2020

#133 Anime: Uchi no Ko no Tame naraba, Ore wa Moshikashitara Maou mo Taoseru kamo Shirenai

April 27, 2020 0 Comments

Title: Uchi no Ko no Tame naraba, Ore wa Moshikashitara Maou mo Taoseru kamo Shirenai
Alternative Title: If It's for My Daughter, I'd Even Defeat a Demon Lord, Uchi no Musume no Tame naraba, Ore wa Moshikashitara Maou mo Taoseru kamo Shirenai., UchiMusume, うちの娘の為ならば、俺はもしかしたら魔王も倒せるかもしれない。
Genres: Slice of Life, Fantasy
Type: TV Series
Language: Japanese
Country: Japan
Episode: 12
Age Group: BO-13
Rated: 5 of 5

Hai Everybody, how are you? I hope everyone keep healty.

Kali ini aku mau membahas tentang salah satu anine dari genres kesukaan saya yaitu slice of life. Karena, pastinya selalu ada makna terdalam tentang kehidupan di dalam anime yang akan aku bahas. Anime ini di adaptasi dari sebuah Light Novel dari pengarang bernama CHIROLU yang di publish pada tahun 2015 dan sampai sekarang masih bersambung.

Dale yang saat itu sedang berada di hutan untuk melakukan pekerjaannya sebagai salah satu lead adventure di kota Kreuz tidak sengaja bertemu dengan seorang gadis iblis yang sedang kelaparan. Merasa iba gadis tersebut Dale memberikan makanannya pada gadis tersebut. Setelah melihat patahan tanduk di kepala gadis tersebut, Dale beranggapan bahwa gadis tersebut telah dibuang dari desanya.

Setelah mengubur orang tua dari gadis tersebut, Dale membawanya ke kota Kreuz dari sanalah Dale memberikan nama Latina dan tinggal bersama di rumah makan milik Rita dan Kenneth yang juga merangkap sebagai tempat berkumpulnya para adventure untuk mendapatkan pekerjaan.

“I want to become an adult. For the dearest person who saved me. In the forest, I thought for sure I was going to die like that. But that is Ragu’s last wishes for me to live, so just as I thought I would try my best. My precious person who saved my heart, my body, and my life. The first person outside of my family, who said he likes me, and hugged me. He brought me to this warm, blissful place where I can feel safe. I love everyone here. I’ve only been receiving and receiving. I want to become an adult who’s able to return everthing they’ve given me. I want to become someone just like that person, who’s kinder than anybody I know, and be able to save someone just like he did. It might be something that I can’t do now, but it should be easier once I’m an adult.”

Latina yang tidak bisa berbicara bahasa manusia mulai belajar dari Dale dan orang sekitarnya yang menerima dirinya sebagai iblis terbuang. Kegemasan Latina mambuat Dale sangat menyayanginya dan enggan untuk meninggalkan sendiri jika Dale sedang mendapatkan pekerjaan. Latina juga berusaha mandiri dan menunggu Dale pulang dari pekerjaannya. Meminta Kenneth mengajarinya memasak dan bekerja di rumah makan.
Kepulangan Dale ke kampung halaman mengikutsertakan Latina ke sana. Di sana, keluarga Dale menerima kehadiran Latina yang menggemaskan dan sopan. Latina juga di bawa oleh nenek Dale ke suatu tempat untuk bertemu dengan temannya di dalam hutan. Dale curiga terhadap Latina semenjak di ajak pergi neneknya menjadi sibuk dan pergi, hal itu membuat Dale mengikutinya sampai masuk ke dalam hutan. 

Siapa teman nenek Dale yang berada di dalam hutan? Bagaimana kelanjutan kisah petualangan Dale dan Latina?

Aku sangat suka sekali dengan tema cerita dalam anime kali ini tentang kasih sayang dimana seorang gadis kecil dari klan iblis diasuh oleh seorang manusia yang notabenenya manusia dan iblis saling bermusuhan. Melalui kisah cerita mereka tentu klan  iblis dan manusia bisa hidup berdampingan dan saling bantu membantu satu sama lain. Terlihat sekali dimana Dale yang sangat sayang sekali pada Latina bisa cemburu abis jika ada yang memberikan perhatian pada Latina, memang akan terlihat Dale sangat posesive dan protectif sekali.
Dalam segi gambar secara keseluruhan cukup, tidak terlalu jelek-jelek banget. Namun saat close up setiap karakter terlihat bagus, garis detail terlihat tapi saat sudah menjarak jauh malah terlihat aneh atau bentuk muka yang tidak seimbang. Warna-warna yang digunakan dalam pemandangan juga terlihat untuk di lihat. Aku suka dengan gambar pakaian yang dikenakan oleh Latina selalu berbeda di setiap episode daripada Dale yang hampir sama.

“I’m sure that my life will burn out before yours. But, until then, I promise I will protect this child. So, please. Even  when I’m gone, please look after her. You’re supposed to be happy. It is okay for you to be happy. You are protected by destiny. Please… Please… be happy. I will always be watching over you from beyond the rainbow.”

Music dan instrumen di dalam anime terdengar bagus dan enak di telinga. Sangat pas sekali penempatan instrumen pada anime. Masaki Tsuchiya sebagai Sound direktur dan Nobuhiko Okamoto sebagai Theme song performance dapat memilih lagu dan instrumen yang cocok sekali untuk menggambarkan tentang anime ini.
Secara keseluruhan pada anime ini sangat bagus sekali. Takeyuki Yanase sebagai Direktur dan Takao Yoshioka sebagai Scrips dan Series Composition telah berhasil memberikan hiburan comedy yang berbalus dengan pesan mendalam tentang kasih sayang. Tidak lupa penulis asli yang di ambil dari Light Novel.

Sampai disini dulu pembahasan tentang anime Uchi no Ko no Tame naraba, Ore wa Moshikashitara Maou mo Taoseru kamo Shirenai, semoga memuaskan keingintahuan kalian tentang anime ini dan ingin menonton anime ini. Aku merekomendasikan kalian untuk menonton anime ini. Kalian tidak akan kecewa setelah menontonnya. See you next chapter, byee....


Soundtrack:
Opening: I'm with you by Latina (Kanon Takao)
Ending: This is Yuusha, but Zannen!? (This is 勇者, but 残念!?) by Dale (Nobuhiko Okamoto)


Monday, September 16, 2019

#122 Anime Kimetsu No Yaiba

September 16, 2019 0 Comments
Anime TV Series: Kimetsu no Yaiba
Title: Kimetsu no Yaiba
Alternative Title: Blade of Demon Destruction, Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba, 鬼滅の刃
Genres: Action, Demons, Hirostical, Shounen, Supernatural
Type: TV Series
Language: Japanese
Country: Japan
Adaption: Manga
Episode: 26
Age Group: R-17+
Rated: 5 of 5

Sepeninggal ayah mereka, Tanjiro sebagai kakak laki-laki tertua di keluarganya harus membanting tulang untuk memenuhi kehidupan mereka. Setiap pagi Tanjiro akan turun gunung untuk menjual arang dan membantu warga desa yang membutuhkan bantuannya. Karena terlalu malam untuk pulang ke rumahnya yang berada di sekitar pegunungan, Tanjiro di cegah oleh kenalannya dan di rusuh menginap di rumahnya sampai pagi menjelang karena pada malam tiba demons pada keluar berkeliaran mencari makan.

Sekembalinya ke rumah, Tanjiro mendapati adik perempuannya, Nezuko, tergeletak di depan pintu rumah sambil memeluk adik laki-lakinya dan darah yang berada di sekelilingnya. Tanjiro lebih kaget lagi bahwa seisi rumahnya sudah berserakan tubuh tidak bernyawa anggota keluarganya hanya Nezuko yang masih bernafas.

Tanjiro langsung membawa Nezuko turun gunung untuk di obati tapi sebelum sampai di desa, Nezuko menyerang Tanjiro dengan kepribadian yang berbeda. Walaupun Nezuko sudah berubah bagi Tanjiro tetap sebagai adik perempuannya yang harus di obati. Sampai seorang demon slayer yang akan menyelamatkannya memberitahu perubahan yang terjadi pada Nezuko.
Dengan susah payah, Tanjiro berusaha menyelamatkan Nezuko dari tangan demon slayer yang akan membunuh Nezuko. Tapi sebuah perubahan kembali terjadi pada Nezuko dan itu membuat demon slayer merasa kaget dan tidak percaya apa yang di lihatnya. Sehingga demon slayer mengirim Tanjiro dan Nezuko kepada gurunya yaitu Urokodaki untuk melatih Tanjiro.

Apa Tanjiro berhasil mengembalikan Nezuko menjadi manusia? Apa Tanjiro akan berhasil orang yang telah membunuh seluruh anggota keluarganya?

Kimetsu no Yaiba di adaptasi dari sebuah manga seri karya Koyoharu Gotoge yang sampai saat ini sudah sampai volume 15 di Jepang dan masih bersambung. Manga ini tidak hanya berbahasa jepang tapi melalui Viz Media dan Shueisha, manga ini di terjemahkan ke bahasa inggris. Hikaru Kondou dan rekan-rekannya yang akan menggarap Kimetsu no Yaiba versi anime series.

Dari sudut cerita, sangat bagus sekali. Setting yang di ambil pada zaman dulu saat era samurai yang akan memasuki era modern. Aku suka sama tokoh Tanjiro, dia seorang kakak yang penyayang sekali, pantang menyerah untuk mendapatkan obat untuk mengembalikan Nezuko ke manusia, dan mengejar pelaku yang sudah membunuh seluruh keluarganya. Tokoh Nezuko yang lucu sekali membuatku gemas ingin memeluknya walaupun dia seorang demon, tapi Nezuko mengerti selalu membantu Tanjiro untuk membasmi demon. Setelah aku menonton anime ini, aku langsung membaca manga untuk mengetahui kelanjutan ceritanya yang ternyata Tanjiro akan berhadapan dengan berbagai macam rintangan.
Pembuatan anime Kimetsu no Yaiba seluruhnya di studio Ufotable, di keluarkan melalui Aniplex dan Shueisha, dan mendapatkan lisensi dari Aniplex of America. Setiap gambar yang di hasilkan sangat mengagumkan sekali dengan detail gambar pada karakter sampai penggunaan warna yang terlihat pekat sekali. Pada gambar pemandangannya juga terlihat indah sekali.

Untuk segi musik juga sangat bagus. Yuki Kajiura selaku theme song composition, theme song lyrics, theme son arrangement, dan music telah berhasil menyediakan lagu dan instrumen-instrumen yang cocok setiap episode dan adegan di anime ini.

Secara keseluruhan anime ini sangat rekomendasi untuk di tonton, tidak hanya ada action tapi juga ada unsur comedy yang bisa mengocok perut. Di setiap episode selalu memperlihatkan perjuangan Tanjiro tanpa mengenal lelah untuk mendapatkan obat untuk Nezuko. Tidak sabar dengan akhir cerita dari Kimetsu no Yaiba.



Monday, July 22, 2019

#117 Anime Movie: Detective Conan: Zero The Enforcer

July 22, 2019 0 Comments
Buklet Kathana review: Detective Conan: Zero The Enforcer
Title: Detective Conan: Zero The Enforcer
Alternative Title: Meitantei Conan: Zero no Shikkounin, Detective Conan Movie 22: Zero's Executioner, 劇場版 名探偵コナン ゼロの執行人
Genres: Action, Mystery, Police, Drama
Type: Movie
Language: Japanese
Country: Japan
Adaption: Manga
Episode: 1
Age Group: BO-13
Rated: 5 of 5

Conan (Minami Takayama) dan Ai (Megumi Hayashibara) yang berada di rumah Profesor Agasa (Kenichi Ogata) karena Profesor sedang melakukan uji coba alat terbarunya malah mendapatkan berita dari televisi bahwa Tokyo Bay, resort dan convention center ‘Edge of Ocean’, sebagai tamu tempat diadakan summit meeting telah meledak dan menghancurkan seluruh gedung, beberapa kepolisian Public Security Bureau meninggal dan terluka di saat kejadian.

Ran tidak percaya bahwa ayahnya, Kogorou Mouri (Rikiya Koyama), merupakan pelaku dari pemboman gedung Tokyo Bay berdasarkan sidik jari yang di temukan oleh Yuuya Kazami (Nobou Tobita). Conan juga tidak percaya karena dia tahu bagaimana bodohnya Mouri dan sangat yakin tidak melakukan pemboman Tokyo Bay. Ran menelepon Shinichi (Kappei Yamaguchi) untuk meminta bantuan.
Selidik punya selidik, Ai dan Profesor Agasa menemukan keanehan pada kejadian di Tokyo Bay. Ledakan itu terpicu berasal dari rice cooket dan katup gas yang terhubung dengan internet dan kedua itu bisa dikontrol via Nor. Untuk dapat melepas Mouri dari pihak PSB, Ran meminta tolong ibunya, Eri Kisaki (Gara Takashima), untuk menjadi pengacara Mouri. Tapi itu tidak bisa di lakukan karena terkendala kode etik.

Conan curiga Amuro (Toru Furuya) ikut andil dalam penangkapan Mouri tapi tidak tahu motif di balik itu. Sampai Conan menyadari pengacara yang diperkerjakan oleh Eri untuk membela Mouri kedapatan suara ponsel Kyouko terdengar di alat penyadap yang di pasang di baju Kazami.

Apa motif di balik penangkapan Kogorou Mouri? Bagaimana Conan menyelamatkan Kogorou Mouri?
Huaa... It’s been long time not to watch this anime movie. Gegara saudara aku tak sebuah foto yang di mana hampir semua negara posisi pertama adalah Avengers: Endgame, hanya di negara Jepang yang bertuliskan Detective Conan: The First of Blue Sapphire. Berkat ‘The Power of Detective Conan’ aku jadi ingin menonton movie Detective Conan yang ternyata sudah banyak sekali.

Film Detective Conan di adaptasi dari sebuah manga karya Aoyama Gosho yang sampai sekarang masih mengeluarkan karyanya. Sempat terpikir ‘tamatnya kapan sih lama banget’. Versi series saja sudah hampir ratusan episode.

Kali ini aku akan membahas salah satu movie dari Detective Conan yang berjudul Detective Conan: Zero The Enforce. Plot cerita pada film ini sangat bagus banget apa lagi dengan penempatan twist sangat tepat sekali, sampai aku sendiri bingung dan kaget, enggak menyangka banget pelaku yang melakukan semua itu berada sangat dekat sekali.
Buklet Kathana Resensi: Detective Conan Movie 22: Zero's Executioner
Walaupun gambar yang di berikan oleh produksi TMS Entertainment terlihat biasa sekali tidak banyak hal yang menonjol dari gambar karakter maupun pemandangan yang hampir sama dengan versi series Detective Conan tapi mereka bisa memberikan suasana bagaimana layaknya berada di film Mission Impposible, bagaimana bagian ledakan besar dan bagian Amuro mengendarai mobilnya untuk mengejar waktu untuk menyelamatkan pengungsi. Walaupun terkadang menurutku nyeleneh, enggak mungkin.



Monday, May 20, 2019

#109 Pokemon The Movie: The Power of Us 'When Human and Pokemon Work Together To Safe The Fula City'

May 20, 2019 0 Comments
Review/Resensi
Title: Pokemon the Movie: The Power of Us
Alternative Title: Pokemon Movie 21: Minna no Monogatari, Gekijouban Pocket Monster: Minna no Monogatari, Pokémon the Movie: Everyone's Story劇場版ポケットモンスターみんなの物語
Genres: Action, Game, Adventure, Comedy, Kids, Fantasy
Type: Movie
Language: Japanese
Country: Japan
Adaption: Game
Episode: 1
Age Group: BO - Children
Rated: 5 of 5

Fula City merupakan bentukan dari sebuah pokemon legendaris bernama Lugia yang memberikan mereka sebuah kekuatan angin. Kota ini hidup berdampingan dengan monster pokemon. Risa (Haven Paschall) menyetujui permintaan adiknya untuk datang ke Fula City untuk menghadiri festival angin yang akan di adakan di sana.

Ash Ketchum (Sarah Natochenny), sebagai trainers pokemon juga datang ke Fula City. Di sana dia bertemu dengan Margo (Erica Schroeder) yang sedang terkena masalah dengan anak-anak penjual minuman karena telah menabrak mereka. Setelah memberitahu arah di mana festival angin berlangsung, Margo berjalan masuk ke dalam hutan yang telah di larang untuk di kunjungi.

Sebuah lomba menangkap pokemon di ikuti Ash dan Pikachu (Ikue Otani). Tapi Ash hanya mendapatkan juara kedua karena juara pertama di menangkan oleh Callahan (Billy Bob Thompson) yang hanya untuk menyenangkan keponakannya dia bekerja sama dengan seorang scientist Toren (Eddy Lee).
Fula City yang memiliki sebuah 'eternal flame' untuk menggerakkan kincir angin yang menghasilkan energi listrik telah tercuri. Ash yang tidak mau festival angin berakhir begitu saja menawarkan diri untuk membantu mencari eternal flame tersebut. Berkat penciuman Pikachu yang tajam telah membawanya ke hadapan scientist Toren. Berkat bantuan Toren, mereka menemukan Margo yang telah mencurinya dan alasan kenapa dia harus menghentikan festival.

Sebuah benda yang di curi oleh Team Rocket dari laboratorium mendadak meledak di dalam hutan dan menimbulkan sebuah asap yang dapat melumpuhkan pokemon bila terhirup. Zeraora, pokemon legendaris yang sudah tinggal lama pergi untuk melindungi para pokemon yang hidup di dalam hutan. Ash dan yang lainnya juga berusaha membantu untuk menghentikan asap berwarna ungu.

Apa Alasan Margo untuk menghentikan festival? Bagaimana Ash dan teman-teman dapat menghentikan musibah asap tersebut?
Pokemon adalah salah satu film favorit yang sering sekali aku tonton sejak kecil. Apalagi Pikachu sangat menggemaskan sekali. Setelah sekian lama enggak menonton Pokemon membuatku kaget ternyata Pokemon Movie sudah banyak sekali telah keluar, salah satunya Pokemon the Movie: The Power of Us. Sayangnya aku menonton animasi ini yang sudah di dubing menjadi bahasa Inggris.

Aku suka pada plot cerita pada Pokemon the Movie: The Power of Us, sutradara Tetsuo Yajima menunjukkan bagaimana kedekatan para pokemon di dalam kehidupan manusia dan Margon menunjukkan pada Zeraora bahwa tidak semua manusia berbuat jahat tapi ada yang berbuat baik dengan tulus menolong pokemon yang dalam kesusahan. Ash yang meyakinkan Risa dapat bangkit kembali untuk lari bersama dengan pokemon di sisinya. Sangat banyak sekali pesan moral di dalam animasi ini yang tidak bisa aku ceritakan di sini.
Art yang di produksi melalui OLM, Inc. dan Wit Studio, gambar yang di hasilkan masih terbilang biasa/sederhana dalam penggambaran karakter tapi terlihat menakjubkan pada pemandangan sekitar Fula City. Pemilihan warnanya juga terlihat pas sekali dan tidak terlalu mencolok untuk di pandang.

Peilihan musik yang di lakukan Shinji Miyazaki pada animasi ini bagus. Instrumen yang semangat maupun menegangkan melengkapi semua perjalanan di setiap adegan scene. Tidak hanya itu saja, Porno Grafiti yang sebagai pengisi lagu penutup animasi juga sangat bagus. Aku selalu mengikuti keseluruhan album Porno Grafiti karena menurutku suara penyanyinya sangat khas dan liriknya yang bagus.

Pokemon the Movie: The Power of Us masuk ke dalam jajaran Japanese Box office pada tahun 2018 menduduki jajaran posisi ke 2 lalu turun menjadi ke posisi ke 4 setelah melewati 4 minggu.

Soundtrack:
Ending: Breath by Porno Graffiti


Monday, May 6, 2019

#101 Anime: Kaguya-Sama Wa Kokurasetai: Tensai-Tachi No Renai Zunousen

May 06, 2019 0 Comments
Review
Title: Kaguya-sama wa Kokurasetai: Tensai-tachi no Renai Zunousen
Alternative Title: Kaguya-sama: Love is War, Kaguya Wants to be Confessed To: The Geniuses' War of Love and Brains, かぐや様は告らせたい~天才たちの恋愛頭脳戦~
Genres: Comedy, Psychological, Romance, School, Seinen
Type: TV Series
Language: Japanese
Country: Japan
Adaption: Manga
Episode: 12
Age Group: BO-13+
Rated: 5 of 5

Miyuki Shirogane (Makoto Furukawa) adalah salah satu siswa terbaik terbaik di negeri ini dan di hormati oleh rekan-rekan mentornya. Tidak hanya itu saja, Miyuki juga berfungsi sebagai presiden dewan siswa di sekolahnya. Di samping keunggulannya, wakil presiden Kaguya Shinomiya (Aoi Koga), putri tertua dari konglomerat keluarga Shinomiya, memiliki keunggulan di semua bidang.

Semua siswa sekolah iri terhadap Shirogane dan Shinomiya dan mengaggap mereka berdua adalah pasangan yang sempurna. Tapi siapa di sangka di balik semua itu Shirogane dan Shinomiya yang memiliki perasaan satu sama lain di pendam oleh mereka dan gengsi untuk mengungkapkannya. Hanya karena takut di pandang rendah oleh satu sama lain.

Setiap kali ada kegiatan atau permasalahan untuk di bahas, Shirogane dan Shinomiya selalu berargumen layaknya mendapatkan kemenangan untuk melihat wajah kekalahan dari lawannya walaupun di dalam hati mereka selalu mengagumi dan ingin sekali berdekatan. Chika Fujiwara (Konomi Kohara) sebagai sekretaris di dewan siswa selalu menjadi penengah di antara mereka berdua.
Bagi Yuu Ishigami (Ryouta Suzuki), bendahara dewan sekolah, menganggap hanya Fujiwara yang bisa memisahkan Shirogane dan Shinomiya. Kedatangan Kei Shirogane ke ruangan dewan siswa untuk bertemu dengan kakaknya malah di sambut senang dengan Shinomiya karena bisa berdekatan dengan salah satu anggota keluarga Shinomiya. Tapi kemunculan Fujiwara yang sudah kenal dekat dengan Kei membuat Shinomiya kaget.

Bagaimana dengan akhir hubungan Shirogane dan Shinomiya? Apa mereka bisa menjadi pasangan yang mereka idam-idamkan?

Pertama kali liat cover anime ini, aku kurang begitu tertarik sama sekali karena ini pasti menceritakan tentang kehidupan sekolah tapi setelah mencoba untuk menonton 1 episode, ternyata animasi ini lumayan kocak banget dan membuat perut sakit saking banyaknya tertawa. Melihat kegengsian Shirogane dan Shinomiya ingin rasanya meneriakinya ‘Hey! Just tell you like her/him’. Pernah sampe tepuk jidat, saat Shinomiya selalu menyangkal memiliki perasaan pada Shirogane. Gemas banget sama Shirogane dan Shinomiya.
Plot cerita di anime ini sedikit berbeda dengan anime lain yang menceritakan tentang lingkup sekolah, di anime ini hampir tentang peperangan antara Shinomiya dan Shirogane yang gengsi untuk mengungkapkan perasaan mereka masing-masing. Di setiap episode di buat sangat menarik oleh sutradara episode yaitu Masamitsu Utsunomiya dan Obara Masakazu, begitu juga Shinichi Omata selaku sutradara animasi ini dan pembuat storyboard.

Dengan ruang lingkup cerita yang kecil, membuat hampir keseluruhan setting hanya di ruang dewan siswa. A-1 Pictures sebagai tempat pembuatan animasi ini memberikan nuansa yang sederhana, dengan gambar yang di tampilkan biasa saja di setiap karakter maupun pemandangan sebagai latar belakang.

Jin Aketagawa selaku sound director telah berhasil membuat suasana animasi ini menjadi lebih fun and happy. Aku suka bagian opening pada animasi ini dengan nada instrumen yang membuatku enjoy and happy. Pertama kali mendengar lirik lagu ini sudah seperti memaknai dari keseluruhan cerita ini seperti ‘Love is War’.
Walaupun dengan keterbatasan gambar yang sederhana tapi dari plot cerita sudah menutupi dari keterbatasan itu. Dari awal episode sampai akhir episode tidak ada henti-hentinya membuat perut terkocok-kocok karena kegengsian Shinomiya dan Shirogane, di tambah dengan kepolosan Fujiwara yang asal ngomong tanpa melihat situasi. Mungkin dari ketiga orang di anggota dewan siswa, hanya Ishigami yang terlihat normal untukku walaupun dia tipe cowok penyendiri.

Soundtrack:
OpeningLove Dramatic feat. Rikka Ihara (ラブ・ドラマティック feat. 伊原六花) by Masayuki Suzuki (鈴木雅之)
Ending: Sentimental Crisis (センチメンタルクライシス) by halca

Monday, April 15, 2019

#97 Anime: Nanatsu No Taizai Movie: Tenkuu No Torawarebito

April 15, 2019 0 Comments
[Resensi] Anime: Nanatsu No Taizai Movie: Tenkuu No Torawarebito
Title: Nanatsu no Taizai Movie: Tenkuu no Torawarebito
Alternative Title: The Seven Deadly Sins: Prisoners of the Sky, 
劇場版七つの大罪天空の囚われ人
Genres: Action, Adventure, Fantasy, Magic, Shounen, Supernatural
Type: Movie
Language: Japanese
Country: Japan
Adaption: Manga
Episode: 1
Age Group: BO-13+
Rated: 5 of 5

Setelah mengeluarkan anime seri series dengan 2 season yang sudah selesai tayang kali ini Nanatsu no Taizai mengeluarkan seri movie. Di sutradarai oleh Noriyuki Abe animasi ini tidak kalah seru dengan seri series, menceritakan The Seven Deadly Sins bertualang ke Sky Palace.

Meliodas (Yuki Kaji) yang menginginkan sky fish untuk memberikan sebagai hadiah kepada Raja Bartra (Nishi Rintarou), tapi sebelum memberikan hidangan itu kepada Raja, Meliodas meminta Ban (Tatsuhisa Suzuku) untuk mengajarinya memasak makanan yang enak. Setelah Meliodas membuat sebuah dessert ‘apple pie’ Ban yang sebagai guru tidak berani mencobanya walaupun dari penampilan terlihat sempurna. Dari semua The Seven Deadly Sins tidak ada yang berani mencoba kecuali Escanor (Sugita Tomokazu).
Karena gagal memasak, Meliodas dan Hawk (Kuno Misaki) di suruh untuk membersihkan bekas muntahan Escanor. Di Spring Lake, Meliodas dan Hawk melihat sebuah cahaya dan terdapat sky fish di dalamnya. Tanpa pandang bulu, mereka melompat masuk ke dalam Spring Lake.

Di lain sisi, Solada yang menyakini bahwa klannya tidak dapat bertahan tanpa adanya The Great Oshirountuk mengalahkan demon clan. Dia meyakini The Great Oshiro berada di bumi dan dia harus mencarinya sebelum terjadi The Time of Ruin bagi klannya. Berbekal keyakinan itu Solada muncul di Spring Lake tempat Meliodas menceburkan diri.

Dengan wajah yang mirip dengan Meliodas, Solada bertemu dengan Gowther (Takagi Yuuhei), Merlin (Maaya Sakamoto), King (Jun Fukuyama), dan Diane (Yuuki Aoi). Solada yang tidak mengerti maksud mereka memilih kabur dari mereka semua. Gowther dan Merlin pertama kali yang menyadari bahwa Solada bukanlah captain mereka. Tapi tidak ada yang mempercayainya, sampai Ban berusaha menangkap dan Solada terbang menggunakan sayapnya.
[Review] Nanatsu No Taizai Movie: Tenkuu No Torawarebito
Setelah itu, Solada juga bertemu dengan Elizabeth (Sora Amamiya) yang memiliki wajah yang sama dengan tunangannya yaitu Erlatte (Haruka Tomatsu). Solada menceritakan pada The Seven Deadly Sins apa yang sedang dia cari di bumi dan akibat yang akan terjadi pada klannya yang akan menghadapi The Time of Ruin.

Apa yang akan terjadi pada Meliodas dan Hawk? Apa The Seven Deadly Sins akan membantu Solada?

Mau yang versi series dan versi movie, film ini selalu bisa bikin tertawa dengan kelakuan Hawk yang berubah wujud untuk menghadapi musuh di Sky Palace dan Meliodas memberikan hadiah pada Raja, padahal dia tidak bisa masak walaupun tampilannya terlihat bagus.
Ceritanya juga sangat bagus sekali. Ternyata ada musuh Meliodas di demon clan selain The Ten Commandments. Jika kalian ingat tentang permusuhan angel dengan The Ten Commandments di versi series, di sini akan menjadi sebuah pertanyaan apa mereka berhubungan atau tidak sama sekali dan tidak dijelaskan sama sekali, hanya masa lalu bagaimana para penghuni Sky Palace menyegel demon clan.

Segi tampilan gambar, kalau dari jarak dekat lumayan bagus dengan garis detail yang sempurna tapi kalau sudah jarak jauh gambar karakter terlihat kurang bagus. Dari semua gambar aku paling suka pada  pemandangannya, sangat indah sekali. Pada lagu aku suka bagian insert song pada saat Meliodas bertarung dengan Berlion.
Soundtrack:
Ending: Sora Tobira (空扉) by Nogizaka46


Monday, April 8, 2019

#90 Anime: Doukyonin Wa Hiza, Tokidoki, Arama No Ue - The Cat Find A Home

April 08, 2019 0 Comments
Resensi Anime: Doukyonin Wa Hiza, Tokidoki, Arama No Ue
Title: Doukyonin wa Hiza, Tokidoki, Arama no Ue
Alternative Titles: My Roommate is a Cat, My roommate is sometimes on my knees, sometimes on my head, 同居人はひざ、時々、頭のうえ。
Genres: Slice of Life, Comedy
Type: TV Series
Language: Japanese
Country: Japan
Adaption: Web Manga
Episode: 12
Age Group: BO-13+
Rated: 5 of 5

Doukyonin wa Hiza, Tokidoki, Arama no Ue di adaptasi dari sebuah web manga karangan Tunami Minatuki lalu. Melalui studio Zero-G, animasi dibuat. Sebagai director utama dan director episode, Kaoru Suzuki, memberikan nuansa yang berbeda di setiap episode. Tidak hanya itu, setiap episode tidak hanya Kaoru Suzuki yang memegang tetapi ada Ryouichi Kuruya, Tooru Kitahata, dan Masahiro Takata memberikan kontribusi pada animasi ini di setiap episodenya.

Subaru Mikazuki (Kensho Ono) baru saja di tinggalkan oleh kedua orang tuanya untuk selama-lamanya. Subaru yang tidak terbiasa di kelilingi oleh orang lain kecuali teman masa sekolahnya dahulu yaitu Hiroto Yasaka (Shun Horie) yang selalu datang main ke rumahnya. Semenjak itu, Subaru tinggal seorang diri di rumah peninggalan kedua orang tuanya.
Review Anime: Doukyonin Wa Hiza, Tokidoki, Arama No Ue
Saat akan mengunjungi makam kedua orang tuanya, Subaru kedatangan seorang kucing yang sedang kelaparan saat itu. Karena merasa kasihan dan dia juga tinggal sendiri di rumah, Subaru membawa pulang kucing yang di temuinya di pemakaman. Subaru yang ke toko hewan dan bertemu dengan Nana Oukami (Chika Anzai) menyarankan untuk membawa Haru (Haruka Yamazaki) ke rumah sakit untuk diperiksa kesehatannya.

“No, No, No! i don’t want to go outside or see any people!”

Haru yang sejak awal bertemu Subaru selalu menaruh rasa curiga tapi karena selalu di beri makan, Haru mulai terbiasa dengan kehadiran Subaru di sekelilingnya. Sampai suatu hari, Subaru yang seorang penulis jatuh pingsan karena belum makan, Haru memberi makanan miliknya pada Subaru dan menjaganya selama Subaru sakit.
Sebagai editor, Atsushi Kawase (Hiro Shimono) terkadang mendatangi kediaman Subaru untuk berdiskusi tentang novelnya. Kawase yang memang penyuka kucing bertemu dengan Haru. Semenjak itu, setiap kali Kawase datang berkunjung selalu membawa mainan kucing untuk bermain dengan Haru. Tapi sikap Haru selalu cuek dengan kedatangan Kawase di rumah.

“You don’t butt into my business like people do, and you stimulate my imagination. That’s awesome.”

Apa Haru akan menjadi hewan peliharaan Subaru? Apa Subaru akan keluar dari zona nyamannya?

Tokoh karakter Subaru hampir mirip dengan aku yang pemalu untuk bertemu dengan orang baru maupun banyak, apalagi kalau sudah namanya presentasi pada saat kuliah dahulu. Rasanya seperti berjuta-juta mata memandangku. Tapi ya enggak begitu juga kan harus terbiasa dengan orang baru dan lingkungan baru.

Cerita dari animasi ini terbilang sederhana tapi memiliki makna yang kuat, di mana tokoh karakter Subaru yang sebagai penulis novel tidak pernah keluar dari zona nyaman. Tapi setelah keadaan di lingkungannya berubah, mau tidak mau Subaru harus keluar dari zona nyaman, di tambah lagi dia memelihara seekor kucing. Dapat di lihat dari Subaru yang harus keluar rumah untuk membeli makanan kucing dan berinteraksi dengan orang yang notabenenya dia tidak mau, tapi menurutku dia pemalu dan kaku dalam komunikasi dengan orang lain selain keluarganya.
Tapi setelah Subaru memelihara kucing bernama Haru, dia terlihat memiliki gairah hidup. Subaru tidak terus melulu memikirkan pekerjaannya sebagai novelis sampai lupa menjaga kesehatannya. Dengan adanya Haru, Subaru jadi lebih perhatian sama hewan peliharaannya dan berinteraksi dengan orang lain.

Sudut pandang pada anime ini menggunakan dua sudut yaitu dari sudut pandang Subaru sebagai manusia dan sudut pandang Haru sebagai hewan peliharaan. Jadi aku mengetahui bagaimana kehidupan kucing jalanan sampai menjadi hewan peliharaan Subaru. Akhirnya terjawab juga rasa penasaranku tentang pikiran kucing selama berinteraksi. Sehingga terlihat lucu kalau sekali melihat Subaru dan Haru yang salah paham.

Dari sudut gambar, aku melihat seperti anime Natsume Yuujinchou terlihat sederhana tapi enak untuk di pandang. Dengan penggunaan warna soft mendapatkan nilai plus karena tidak terlalu mencolok. Pada lagu aku suka bagian opening, nadanya bikin tambah semangat.
Soundtrack:
Opening: Unknown World (アンノウンワールド) by Schrodinger's Cat adding Kotringo
Ending: Kimi no Tonari Watashi no Basho (君のとなりわたしの場所) by Yoshino Nanjo

Follow Us @soratemplates