Showing posts with label Movie. Show all posts
Showing posts with label Movie. Show all posts

Thursday, February 18, 2021

#153 Movie: Invasion

February 18, 2021 0 Comments

Title: Invasion

Genres: Action, Sci-Fi

Type: Movie

Language: Russian, English

Country: Russia

Episode: 1

Age Group: R+

Rated: 4 of 5


Hai semuanya, apa kabar? Semoga semua pembaca sehat selalu dan selalu di dalam lindungan Allah SWT. Amin


Invasion merupakan sequel dari Attraction. Kelanjutan dari kehidupan Yulya yang mendapatkan benda asing di pergelangan tangannya. Pemain utamanya masih sama di movie sebelumnya. Bahkan sutradaranya juga masih di garap oleh Fedor Bondarchuk.


Setelah kedatangan pesawat Alien di Moskow, memberikan kehidupan Yulya berbeda. Dia menjadi bahan penelitian di departemen pertahanan. Karena telah menerima sebuah teknologi canggih. Tapi penelitian tersebut membuat Yulya (Irina Starshenbaum) seperti seorang tahanan. Ayahnya mengabulkan permintaan Julia untuk tidak diikuti oleh bodyguard, tapi itu hanyalah omong kosong.


Yulya kaget mendapati bahwa Khariton (Rinal Mukhametov) masih hidup dan berdiri di depannya. Karena perubahan terjadap Yulya, membuat pria itu kembali ke bumi. Untuk membawanya pergi, karena penelitian yang di lakukan pada tubuh Yulya sudah melewati batas. Dengan kembalinya Khariton ke bumi, itu sebuah pelanggaran protocol pertahanan di angkasa.


Ra yang sudah mengambil alih pesawat Sol. Mulai meluncurkan strateginya untuk bisa membunuh Yulya. Sebagian besar kota Moskow menggunakan teknologi canggih, mulai mendapati berita kebohongan mengenai Yulya. Hampir seluruh media menampilkan Yulya sebagai sebuah buronan. Khariton mengetahui ini perbuatan Ra, mencoba melindungi gadis itu. Artyom (Alexander Petrov) yang memiliki pemikiran lain, menyerahkan Khariton ke Colonel Lebedev (Oleg Manshikov).


Semua departemen pertahanan kembali menggunakan komunikasi jaman dahulu, untuk menghindari informasi kebohongan. Untuk menjatuhkan Ra, Khariton meminta Colonel Lebadev untuk menjadi navigator menuju pesawat Ra berada. Dalam kepungan air, Yulya mulai putus asa. Gadis itu meminta siapa saja di sekitarnya untuk membunuhnya dan menghentikan penyerangan Ra.


Apakah Khariton berhasil menghentikan Ra? Apakah Yulya akan tetap di bumi?

Movie ini merupakan kelanjutan dari Attraction. Cerita tentang alien yang sedang melakukan penelitian terhadap bumi, tapi jatuh ke bumi karena tertabrak oleh meteor. Aku merasa kasihan terhadap Yulya yang menjadi bahan penelitian. Apa lagi dia memiliki sebuah luka hati, melihat Khariton meninggal. Bahkan emosinya di mainkan untuk mendapat ukuran dari kekuatannya. Tapi entah kenapa, aku kurang begitu sreg dengan bagian menjatuhkan Ra. Terasa biasa saja, kurang nendang.


Walau alur cerita ini tidak begitu kompleks namun sederhana. Visual effect yang di tampilkan patut di acungin jempol. Tidak kalah dengan movie yang masuk nominasi Box Office.


Sampai di sini dulu pembahasan movie Invasion. See you next chapter…



Tuesday, July 21, 2020

#140 Movie: The Living Dead

July 21, 2020 0 Comments
Source: mydramalist.com

Title: The Living Dead
Alternative Name: Chen Qing Ling Zhi Sheng Hun, 陈情令之生魂
Genres: Action, Adventure, Historical, Horror, Wuxia, Fantasy
Type: Movie
Language: Mandarin
Country: China
Episode: 1
Age Group: BO 13+
Rated: 5 of 5

Hai guys, apa kabar semuanya? Semoga kalian semua selalu sehat dan dilindungi oleh Allah SWT. Amin

Kalian mungkin tidak asing dengan The Untamed, drama series yang memiliki pendapatan terbanyak di negeri tirai bamboo itu. Dengan kesuksesan drama series dengan penayangan di berbagai Negara seperti Thailand, Vietnam, Philippines, India, dan Indonesia.  Kali ini mereka membuat versi movie yang berjudul The Living Dead. Eits… tokoh utamanya tentunya bukan Wei Wuxian maupun Lan Zhan karena mereka sudah terkenal dari drama series. Nah yang sekarang yang akan menjadi tokoh utamanya adalah Wen Ning dan Lan Sizhui, paman dan keponakan. The Living Dead di sutradarai oleh Qiu Zhong Wei yang nantinya juga menyutradarai Fatal Journey.

Wen Ning (Paul Yu) merasakan aura kegelapan di dekat gunung Qishan memilih untuk menetap, apalagi dia menemukan hal aneh di kota tersebut. Setiap malam kota Fu Feng akan menjadi gelap gulita dan tidak ada penduduk yang berani menyalakan penerang di dalam rumah mereka masing-masing. Karena pada saat penerang menyala, akan mendatangkan sebuah ghost shadows yang akan menghisap darah mereka sampai habis. Saat akan menangkapnya, sebuah sinar biru datang dan the black shadow menghilang. Wen Ning melihat yang ternyata keponakannya, Lan Sizhui (Zheng Fan Xing).

Source: mydramalist.com

Paman dan kepanakan mulai mencari informasi di antara penduduk tentang keanehan yang terjadi di kota tersebut. Seorang nenek di area pemakaman menceritakan tentang sebuah keluarga terkenal akan pembuatan lentera meninggal dalam satu malam. Di setiap malam di dalam kediaman tersebut selalu terdengar suara meminta tolong.dan tidak ada yang berani ke sana. Semenjak kejadian itu, kota Fu Feng berubah total.

Mereka mendatangi kediaman keluarga Xiao. Di sana mereka bertemu dengan Xiao Yi (Gao Han), satu-satunya keluarga Xiao yang masih hidup dan di biarkan hidup oleh Zhou Zi Shu (He Long Long) yang berubah menjadi ghost shadows dan meneror penduduk kota Fu Feng. Mereka menemukan kertas mantra yang dibuat oleh Wei Wuxian di kediaman keluarga Xiao.

Saat ingin meninggalkan kota Fu Feng, Lan Sizhui menemukan keanehan pada papan nama keluarga Xiao dimana dia menemukan nama Xiao Yi (Gao Han) di sana, bukan nama Zhou Zi Shu (He Long Long). Dengan kejanggilan tersebut mereka kembali lagi ke kediaman Xiao, di sana Wen Ning menerkan petunjuk yang di berikan oleh Zhou Zi Shu yang ternyata terdapat ruang rahasia, di sana terdapat jasad Xiao Qing (Faye Wang).

Apa Wen Ning dan Lan Sizhui dapat memecahkan misteri yang berada di kota Fu Feng?

Penampilan Wen Ning di sini sangat berbeda sekali dengan di drama series, dia terlihat dewasa dan sudah tidak malu lagi untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan perbedaan antara dirinya dan mereka yang normal, walau masih saja ada yang takut dengan penampilan Wen Ning. Terkadang lucu saat Lan Sizhui memanggil Wen Ning dengan sebutan paman tapi dia menolak panggilan itu hanya gara-gara Wei Wuxian menganggap panggilan paman itu untuk orang yang berpenampilan tua sedangkan dia belum tua. Hal lucu lainnya antara paman dan keponakan adalah perdebatan tidak bermutu mereka. Dalam movie ini aku mendapatkan pelajaran bila seseorang sudah mati tidak akan dapat dihidupkan kembali dengan apapun dia ingin menghidupkan orang tersebut dan masih banyak lagi.

Untungnya di movie The Living Dead ini tidak adanya pergantian actor, Paul Yu sebagai Wen Ning dan Zheng Fan Xing sebagai Lan Si Zhui tetap menjadi karakter pada saat di drama series The Untamed, jadi acting mereka yang sudah aku kenal di drama series tidak berubah sama sekali.

Source: mydramalist.com

Instrument pada movie ini tidak jauh dengan instrument yang berada di drama series The Untamed, jadi aku sangat menikmatinya. Yang berbeda dari penampilan Wen Ning di The Living Dead dan The Untamed adalah senjata yang di pergunakan Wen Ning. Mungkin kalian akan melihat rantai yang melilit di seluruh tubuh Wen Ning di The Untamed di awal pertemuannya dengan Wei Wuxian setelah 16 tahun, selepas itu Wen Ning akan menggunakan tangan kosong atau pedang. di movie, rantai yang melilit di seluruh tubuh Wen Ning digunakan sebagai senjata.

Secara keseluruhan, aku merekomendasikan movie The Living Dead untuk di tonton. Untuk para fans The Untamed pasti kalian tidak akan melewati movie ini.

See you in the next chapter…



Monday, July 22, 2019

#117 Anime Movie: Detective Conan: Zero The Enforcer

July 22, 2019 0 Comments
Buklet Kathana review: Detective Conan: Zero The Enforcer
Title: Detective Conan: Zero The Enforcer
Alternative Title: Meitantei Conan: Zero no Shikkounin, Detective Conan Movie 22: Zero's Executioner, 劇場版 名探偵コナン ゼロの執行人
Genres: Action, Mystery, Police, Drama
Type: Movie
Language: Japanese
Country: Japan
Adaption: Manga
Episode: 1
Age Group: BO-13
Rated: 5 of 5

Conan (Minami Takayama) dan Ai (Megumi Hayashibara) yang berada di rumah Profesor Agasa (Kenichi Ogata) karena Profesor sedang melakukan uji coba alat terbarunya malah mendapatkan berita dari televisi bahwa Tokyo Bay, resort dan convention center ‘Edge of Ocean’, sebagai tamu tempat diadakan summit meeting telah meledak dan menghancurkan seluruh gedung, beberapa kepolisian Public Security Bureau meninggal dan terluka di saat kejadian.

Ran tidak percaya bahwa ayahnya, Kogorou Mouri (Rikiya Koyama), merupakan pelaku dari pemboman gedung Tokyo Bay berdasarkan sidik jari yang di temukan oleh Yuuya Kazami (Nobou Tobita). Conan juga tidak percaya karena dia tahu bagaimana bodohnya Mouri dan sangat yakin tidak melakukan pemboman Tokyo Bay. Ran menelepon Shinichi (Kappei Yamaguchi) untuk meminta bantuan.
Selidik punya selidik, Ai dan Profesor Agasa menemukan keanehan pada kejadian di Tokyo Bay. Ledakan itu terpicu berasal dari rice cooket dan katup gas yang terhubung dengan internet dan kedua itu bisa dikontrol via Nor. Untuk dapat melepas Mouri dari pihak PSB, Ran meminta tolong ibunya, Eri Kisaki (Gara Takashima), untuk menjadi pengacara Mouri. Tapi itu tidak bisa di lakukan karena terkendala kode etik.

Conan curiga Amuro (Toru Furuya) ikut andil dalam penangkapan Mouri tapi tidak tahu motif di balik itu. Sampai Conan menyadari pengacara yang diperkerjakan oleh Eri untuk membela Mouri kedapatan suara ponsel Kyouko terdengar di alat penyadap yang di pasang di baju Kazami.

Apa motif di balik penangkapan Kogorou Mouri? Bagaimana Conan menyelamatkan Kogorou Mouri?
Huaa... It’s been long time not to watch this anime movie. Gegara saudara aku tak sebuah foto yang di mana hampir semua negara posisi pertama adalah Avengers: Endgame, hanya di negara Jepang yang bertuliskan Detective Conan: The First of Blue Sapphire. Berkat ‘The Power of Detective Conan’ aku jadi ingin menonton movie Detective Conan yang ternyata sudah banyak sekali.

Film Detective Conan di adaptasi dari sebuah manga karya Aoyama Gosho yang sampai sekarang masih mengeluarkan karyanya. Sempat terpikir ‘tamatnya kapan sih lama banget’. Versi series saja sudah hampir ratusan episode.

Kali ini aku akan membahas salah satu movie dari Detective Conan yang berjudul Detective Conan: Zero The Enforce. Plot cerita pada film ini sangat bagus banget apa lagi dengan penempatan twist sangat tepat sekali, sampai aku sendiri bingung dan kaget, enggak menyangka banget pelaku yang melakukan semua itu berada sangat dekat sekali.
Buklet Kathana Resensi: Detective Conan Movie 22: Zero's Executioner
Walaupun gambar yang di berikan oleh produksi TMS Entertainment terlihat biasa sekali tidak banyak hal yang menonjol dari gambar karakter maupun pemandangan yang hampir sama dengan versi series Detective Conan tapi mereka bisa memberikan suasana bagaimana layaknya berada di film Mission Impposible, bagaimana bagian ledakan besar dan bagian Amuro mengendarai mobilnya untuk mengejar waktu untuk menyelamatkan pengungsi. Walaupun terkadang menurutku nyeleneh, enggak mungkin.



Wednesday, June 19, 2019

#113 Hallmark Channel Movie: A Brush With Love 'When Love Make It Inspired'

June 19, 2019 0 Comments
[Review/Resensi] Hallmark Channel: A Brush With Love
Title: A Brush With Love
Genres: Romance
Type: TV Movie
Language: English
Country: USA
Episode: 1
Age Group: R+
Rated: 4.5 of 5

Seperti sebelum-sebelumnya di Hallmark Channel yang pernah aku bahas. Kali ini sudah pergantian musim, melalui A Brush With Love yang di sutradarai oleh Peter DeLuise akan memperlihatkan bagaimana keindahan bunga-bunga yang sudah bermekaran, warna-warni bunga yang sangat indah, dan kisah cinta yang sangat indah.

Jamie (Arielle Kebbel), Seorang guru melukis dan pemilik toko Canvas Creation school of art, dia mengajarkan cara melukis pada anak-anak. Sudah lama sekali Jamie tidak lagi melukis dan melakukan pameran sampai sahabatnya, Ava (Hilary Jardine), mengajaknya untuk membuat Vision Boardsupaya Jamie dapat menemukan Dreamdalam kehidupannya dan menjadi kenyataan seperti miliknya.

Ava yang lupa memberitahu pada Jamie bahwa saudaranya pindah dan tinggal satu apartemen dengan Jamie. Jamie yang sedari dulu tidak menyukai Max (Nick Bateman) karena selalu di kerjai olehnya, harus menahan rasa tidak sukanya pada Max, apalagi Ava menginginkan Jamie bersikap baik terhadap Max selama mereka menjadi tetangga.
Sehari kepindahan Max sudah membuat Jamie jengah dengan kecerewetan Max yang selalu mempertanyakan kehidupan melukis Jamie. Di lain tempat, tempat kantor Ava akan mengadakan Showcase untuk memajang berbagai lukisan. Ava merekomendasikan Jamie kepada Reene (Brenda Crichlow) untuk ikut di dalam Showcase, Ava juga menceritakan Jamie juga sebagai pelatih melukis di tokonya.

Jamie yang di beritahu Ava dengan kedatangan seseorang untuk belajar melukis di tempatnya malah mendapatkan kejutan bahwa Michael (Matthew James Doeden) adalah pemilik yang akan mengadakan Showcase tempat Jamie ikut serta di dalamnya. Sebagai pelukis profesional melukis ulang lukisannya dan memberitahu Michael untuk menjaga jarak sampai Showcase selesai.

Bagaimana dengan hubungan Max dan Jamie? Apa Jamie akan memilih Michael atau Max?

Awal-awal aku menyangka Jamie akan suka sama Michael karena mereka pernah tidak sengaja bertubrukan pada saat Jamie keluar dari tokonya. Tapi setelah melihat Max dan bagaimana interaksi antara dia dan Jamie, langsung mengambil kesimpulan Max memiliki hati pada Jamie. Layaknya kanak-kanak yang memiliki rasa suka pasti di jahili habis-habisan, itulah Max. Jadi sebenarnya, Jamie ini diperebutkan oleh dua orang pria berparas cakap dengan perbedaan latar belakang, yang satu kaya dan yang satu sederhana.
[Buklet Kathana Review] A Brush With Love
Aku suka dengan plot cerita pada film ini, di mana Jamie sebagai seorang pelukis kehilangan gairahnya untuk melukis kembali sampai sahabatnya membantunya untuk bangkit untuk menemukannya melalui Vision Board. Emosi yang di perankan oleh Arielle Kebbel sebagai Jamie juga terasa sekali bagaimana dia terpuruk patah hati karena Max. Walaupun ini pertama kalinya aku melihat Nick Bateman bermain di film keluaran Hallmark Channel, aku mengacungi jempol untuknya karena lumayan bagus dia berakting, apa lagi dia dipasangkan dengan Arielle yang sudah beberapa kali bermain di film Hallmark Channel. Selain itu juga, ada beberapa unsur comedy yang membuatku tertawa jadi tidak terlalu serius untuk menonton.

Walaupun dengan setting tempat yang di gunakan hanya sedikit tempat tapi sudah memuaskanku dengan adanya berbagai macam bunga-bunga yang bermekaran. Lokasi tempat yang paling aku suka adalah di halaman kecil belakang toko Jamie, full of colours from beautiful flower dan kamar apartemen Jamie.

Sayang wardrope yang di pergunakan di film ini terbatas. Sempat berpikir, itu outfit Jamie enggak pernah berubah di beberapa adegan sampai bosan melihatnya dan dengan tas yang serupa juga di kehidupan sehari-hari Jamie. Selain itu, pada saat pameran lukisan yang di undang oleh Michael, pakaian yang di gunakan Jamie its good but terlihat mencekik jika di kancing semuanya.


Wednesday, May 22, 2019

#111 True Story Movie: Walk. Ride. Rodeo. 'Amberley Snyder Never Give Up To Get Her Dream Come True'

May 22, 2019 0 Comments
Source: imdb.com
Title: Walk. Ride. Rodeo.
Genres: Drama
Type: Movie
Language: English
Country: USA
Episode: 1
Age Group: 13+
Rated: 5 of 5

Walk. Ride. Rodeo. Adalah kisah nyata yang di ambil dari kehidupan Amberley Snyder yang mengalami kecelakaan mobil hebat. Melalui sutradarai oleh Conor Allyn, memberikan bagaimana perjuangan Amberley kembali bangkit untuk meraih mimpinya. Film ini di produksi melalui Poke Prod dan Netflix yang juga mendistribusikannya.

Amberley Snyder (Spancer Locke) berkarier sebagai rodeo semasa mudanya, berbagai kompetisi dia ikuti sampai memiliki cita-cita ingin menjadi profesional Rodeo. Amberley yang mendapatkan beasiswa mengharuskan meninggalkan keluarganya dan kuda kesayangannya ‘Power’ di ranch. Dalam perjalanannya Amberley mendapatkan kecelakaan mobil yang menyebabkan bagian pinggang ke bawah mengalami paralyzed.

“Hard work beats talent when talent doesn’t work hard.”

Sejak awal kecelakaan, Amberley tahu terjadi sesuatu terhadap kakinya yang tidak dia rasakan sama sekali. Setelah di beritahu pada Tina Snyder, Amberley mother (Missi Pyle), Amberley merasa dunianya mulai runtuh, impiannya menjadi seorang profesional rodeo telah hancur. Dia tidak terima dengan kondisi yang di alaminya. Tina dan Cory Snyder, Amberley father (Bailey Chase), berusaha untuk membuat putrinya kembali seperti semula.
source: imdb.com
Selama tiga bulan, Amberley menjalani rehabilitasi dan selama itu juga Amberley mulai menerima kondisinya sekarang. Dengan di bantu physiotherapist Diego (Corbin Blue), Amberley bangkit kembali. Sekembalinya dari rehabilitasi, Amberley mulai mencoba untuk menaiki kuda kesayangannya kembali tapi di saat sudah di atas kuda, Amberley yang awalnya harapan itu masih ada mulai jatuh kembali.

“No matter what life gives you... give more back.”

Tina yang tidak mau mimpi Amberley untuk berkuda kembali sirna memberikan semangat walau Amberley pesimis dengan kondisi terbarunya. Di saat terpuruknya, Amberley mendapatkan teman cerita dari email yang sering dia dapatkan yaitu Tate Watkins (Max Ehrich). Amberley mulai mencari alternatif lain untuk kehidupan barunya sampai dia mendapatkan sebuah interview televisi.

Apa Amberley Snyder akan kembali ke arena rodeo?

Cerita yang True Story selalu membawa nilai yang sangat besar pada kehidupan, begitu juga dengan kisah Amberley Snyder yang penuh dengan inspirasi untuk orang-orang baik yang memiliki kondisi sama seperti dirinya maupun yang normal. Bagaimana kerja keras menghasilkan apa yang dimimpikan selama ini.
source: imdb.com
Pertama menonton aku sempat menahan nafas saat Amberley mengalami kecelakaan mobil, mobilnya sampai berguling-guling dan dia terlempar keluar dari mobil. Aku sudah berfikiran ‘she will die’ but Tuhan berkata lain she alive after that terrible accident. Dan paling lucunya, dia masih sempat-sempatnya mengaca dari kacamata hitam yang di pakai polisi untuk memeriksa luka yang berada di dahinya.

“Attitude is a little thing that makes a big difference. I realize maybe i won’t have control over every situation in my life. Maybe i don’t get to make every decision but when i wake up in the morning, i get to decide my attitude. And if that’s the only decision i get to make that day. I better make it good one. Because with the right attitude, who knows what you can achieve?”

Emosi yang di perankan Missi Pyle sebagai Amberley mother sangat terasa sekali, bagaimana dia putus asa, greatfull, dan memberikan harapan pada Amberley untuk tetap berusaha dan tidak putus asa, She a strong mother. Begitu juga dengan emosi Amberley, bagaimana dia jatuh bangun menghadapi kondisinya dan bagaimana dia perang batin untuk meneruskan mimpinya atau merelakan mimpinya.

Yang paling mengejutkan pada film ini adalah Amberley Snyder sendiri yang menjadi stunt untuk menunggang kudanya. Aku tidak menyangka sekali, tidak terlihat ada perbedaan sama sekali pada bentuk badan Spancer Locke dan Amberley Snyder. That cool!

Bagi kalian aku sangat merekomendasikan film ini untuk kalian tonton, jangan pernah melewatkannya karena sangat sayang sekali bila kalian lewatkannya. Because it’s full of inspirational, endearing, and emotional.


Monday, May 20, 2019

#109 Pokemon The Movie: The Power of Us 'When Human and Pokemon Work Together To Safe The Fula City'

May 20, 2019 0 Comments
Review/Resensi
Title: Pokemon the Movie: The Power of Us
Alternative Title: Pokemon Movie 21: Minna no Monogatari, Gekijouban Pocket Monster: Minna no Monogatari, Pokémon the Movie: Everyone's Story劇場版ポケットモンスターみんなの物語
Genres: Action, Game, Adventure, Comedy, Kids, Fantasy
Type: Movie
Language: Japanese
Country: Japan
Adaption: Game
Episode: 1
Age Group: BO - Children
Rated: 5 of 5

Fula City merupakan bentukan dari sebuah pokemon legendaris bernama Lugia yang memberikan mereka sebuah kekuatan angin. Kota ini hidup berdampingan dengan monster pokemon. Risa (Haven Paschall) menyetujui permintaan adiknya untuk datang ke Fula City untuk menghadiri festival angin yang akan di adakan di sana.

Ash Ketchum (Sarah Natochenny), sebagai trainers pokemon juga datang ke Fula City. Di sana dia bertemu dengan Margo (Erica Schroeder) yang sedang terkena masalah dengan anak-anak penjual minuman karena telah menabrak mereka. Setelah memberitahu arah di mana festival angin berlangsung, Margo berjalan masuk ke dalam hutan yang telah di larang untuk di kunjungi.

Sebuah lomba menangkap pokemon di ikuti Ash dan Pikachu (Ikue Otani). Tapi Ash hanya mendapatkan juara kedua karena juara pertama di menangkan oleh Callahan (Billy Bob Thompson) yang hanya untuk menyenangkan keponakannya dia bekerja sama dengan seorang scientist Toren (Eddy Lee).
Fula City yang memiliki sebuah 'eternal flame' untuk menggerakkan kincir angin yang menghasilkan energi listrik telah tercuri. Ash yang tidak mau festival angin berakhir begitu saja menawarkan diri untuk membantu mencari eternal flame tersebut. Berkat penciuman Pikachu yang tajam telah membawanya ke hadapan scientist Toren. Berkat bantuan Toren, mereka menemukan Margo yang telah mencurinya dan alasan kenapa dia harus menghentikan festival.

Sebuah benda yang di curi oleh Team Rocket dari laboratorium mendadak meledak di dalam hutan dan menimbulkan sebuah asap yang dapat melumpuhkan pokemon bila terhirup. Zeraora, pokemon legendaris yang sudah tinggal lama pergi untuk melindungi para pokemon yang hidup di dalam hutan. Ash dan yang lainnya juga berusaha membantu untuk menghentikan asap berwarna ungu.

Apa Alasan Margo untuk menghentikan festival? Bagaimana Ash dan teman-teman dapat menghentikan musibah asap tersebut?
Pokemon adalah salah satu film favorit yang sering sekali aku tonton sejak kecil. Apalagi Pikachu sangat menggemaskan sekali. Setelah sekian lama enggak menonton Pokemon membuatku kaget ternyata Pokemon Movie sudah banyak sekali telah keluar, salah satunya Pokemon the Movie: The Power of Us. Sayangnya aku menonton animasi ini yang sudah di dubing menjadi bahasa Inggris.

Aku suka pada plot cerita pada Pokemon the Movie: The Power of Us, sutradara Tetsuo Yajima menunjukkan bagaimana kedekatan para pokemon di dalam kehidupan manusia dan Margon menunjukkan pada Zeraora bahwa tidak semua manusia berbuat jahat tapi ada yang berbuat baik dengan tulus menolong pokemon yang dalam kesusahan. Ash yang meyakinkan Risa dapat bangkit kembali untuk lari bersama dengan pokemon di sisinya. Sangat banyak sekali pesan moral di dalam animasi ini yang tidak bisa aku ceritakan di sini.
Art yang di produksi melalui OLM, Inc. dan Wit Studio, gambar yang di hasilkan masih terbilang biasa/sederhana dalam penggambaran karakter tapi terlihat menakjubkan pada pemandangan sekitar Fula City. Pemilihan warnanya juga terlihat pas sekali dan tidak terlalu mencolok untuk di pandang.

Peilihan musik yang di lakukan Shinji Miyazaki pada animasi ini bagus. Instrumen yang semangat maupun menegangkan melengkapi semua perjalanan di setiap adegan scene. Tidak hanya itu saja, Porno Grafiti yang sebagai pengisi lagu penutup animasi juga sangat bagus. Aku selalu mengikuti keseluruhan album Porno Grafiti karena menurutku suara penyanyinya sangat khas dan liriknya yang bagus.

Pokemon the Movie: The Power of Us masuk ke dalam jajaran Japanese Box office pada tahun 2018 menduduki jajaran posisi ke 2 lalu turun menjadi ke posisi ke 4 setelah melewati 4 minggu.

Soundtrack:
Ending: Breath by Porno Graffiti


Wednesday, May 15, 2019

# 107 Horror Movie: The Final Wish

May 15, 2019 0 Comments
Review/Resensi
Judul: The Final Wish
Genres: Horror
Type: Movie
Language: English
Country: USA
Episode: 1
Age Group: R+
Rated: 3.5 of 5

Ini film kedua yang aku akan bahas setelah film The Nun dan The Haunting of Hill House yang merupakan TV Series film horror. Film The Final Wish di sutradarai oleh Timothy Woodward Jr dan naskah di tulis oleh Jeffrey Reddick yang juga merupakan penulis naskah The Final Destination.

Aaron Hammond kembali ke rumah kedua orang tuanya karena mendapatkan kabar dari Lisa bahwa Ayahnya telah meninggal. Kate Hammond, Ibu Aaron, sangat terluka atas kepergian suaminya itu dan meminta Aaron untuk tinggal di rumah sebelum kembali ke Chicago. Karena tidak ingin melihat Ibunya bersedih terlalu lama, Aaron mengumpulkan barang-barang Ayahnya untuk di jual tapi Ibunya malah tidak menyukainya.
Karena Aaron butuh duit, dia mengambil salah satu barang antik yang menarik matanya untuk di jual secara online tapi hal itu tidak terjadi. Aaron yang tidak menyukai keberadaan anjing dari Yates mengharapkan kematiannya. Keesokan paginya, Yates menarik Aaron keluar rumah dan memperlihatkan anjingnya mati dengan cara mengenaskan.

Jeremy, sahabat Aaron memberitahu bahwa di lumbung rumahnya terlihat berisik sekali. Pada saat Aaron melihatnya ternyata Ibunya sedang menari dengan sesosok pria, di saat Aaron melihat lebih teliti lagi ternyata pria itu adalah Ayahnya dengan wajah yang menyeramkan. Aaron yang ingin berbicara dengan Jeremy malah mendapatkan kejutan bahwa Jeremy sudah meninggal setahun yang lalu.
Aaron memberitahu tentang keanehan yang dilihatnya pada Lisa. Keingintahuan mereka membawa ke seorang pria yang bernama Colin. Dari sana, Colin memberitahu sebuah artefak langka berasal dari Timur Tengah yang digunakan sebagai wadah untuk menyimpan makhluk jahat. Colin juga menceritakan bagaimana artefak itu di bawa oleh Williams dan kejadian yang menimpanya.

Setelah mendengar cerita dari Colin, mereka mendatangi Lynette, putri dari Williams yang berhasil selamat. Di saat pertemuannya dengannya, Lynette membawa Aaron dan Lisa untuk bertemu dengan Williams yang di rawat di rumah sakit jiwa. Williams mengatakan pada Aaron untuk tidak melakukan harapannya sampai tujuh.

Apa yang terjadi pada Aaron jika dia mengucapkan harapannya yang ke tujuh? Kekuatan apa yang berada di benda artefak Aaron?
Pertama lihat cover film The Final Wish sudah merasa tertarik karena ada Lin Shaye yang sudah pernah bermain film Horror seperti Ouija: Origin of Evil, Insidious: Chapter 3, dan Insidious: The Last Key. Aku sudah berpikir film ini akan seram sekali tapi setelah menonton apa yang aku pikirkan pupus, film ini tidak seram, malah menurutku kesan horror yang di dapat biasa saja.

Sebenarnya plot cerita yang suguhi bagus tentang misteri artefak yang menyebabkan musibah di keluarga Williams. Hanya perjalanan ke arah solusi dalam konflik cerita kurang seru sekali. Seperti, tokoh Aaron dan Lisa yang tidak fight back untuk melepas kutukan pada diri Aaron.
Saat aku melihat hantu di film ini, aku sudah menyiapkan bantal untuk menutupi mukaku karena aku berpikir pasti hantunya seram tapi setelah muncul yang pertama kali terlintas di kepalaku adalah ‘itu hantu apaan? Kok bentuknya seperti itu’, hantunya enggak ada seram-seramnya sama sekali.

Walaupun ada kekurangan di film ini, kelebihan di film ini ada di setting light dan place yang kesan seramnya sangat mengena sekali. Yaah... seandainya kejadian aneh dan hantunya sering banyak muncul, mungkin film ini akan seram.


Wednesday, May 8, 2019

#103 Movie: The Girl In the Spider’s Web 'The Past Of The Lisbet Salander Family'

May 08, 2019 0 Comments
[Review] #100 Movie: The Girl In the Spider’s Web
Title: The Girl in the Spider’s Web
Genres: Action, Crime, Drama
Type: Movie
Language: English
Country: Canada, Germany, USA, Sweden, UK
Episode: 1
Age Group: D+
Rated: 5 of 5

Mungkin kalian pernah mendengar judul film The Girl with the Dragon Tattoo yang diperankan oleh Daniel Craig sebagai tokoh utamanya, menurutku film The Girl in the Spider’s Web adalah film lanjutan dari film sebelumnya. Di ambil dari sebuah novel karangan David Lagercrantz dengan judul yang sama dengan karakter di buat oleh Steig Larsson. Dari situ, film ini disutradarai dan naskah di tulis oleh Fede Alcarez.

Berawal mula dengan kedua saudara yang selalu bersama tapi karena ketidaksukaan terhadap sikap Ayahnya, salah satunya kabur dari genggaman Ayahnya sedangkan saudaranya memilih untuk tinggal bersama dengan Ayahnya.

Lisbet Salander (Claire Foy), seorang hacker yang selalu menolong seluruh wanita yang tertindas atau disakiti oleh para kaum pria yang tinggal di Stockholm, Sweden. Sampai suatu hari, Lisbet di hired oleh Frans Balder (Stephen Merchant) untuk mencuri sebuah program Firefall miliknya yang di ambil oleh NSA (National Security Agency).
Pengambilan program dari markas NSA menarik perhatian Edwin Needham (LaKeith Stanfield) karena program tersebut sangat berbahasa sekali. Edwin berhasil melacak keberadaan hacker langsung terbang ke Stockhlom. Tapi sesampainya dia di Swedia, Needham malah di cegat oleh Gabrielle Grane (Synnove Macody Lund), direktur Swedish Security Service (Sapo).

Ternyata program curiannya oleh Lisbet tidak sampai ke tangan Balder dan lebih buruknya lagi program itu telah di curi oleh kelompok bertopeng yang tidak dia tahu. Untuk mencari tahu siapa mereka, Lisbet meminta tolong Mikael Blomkvist (Sverrir Gudnason) yang merupakan seorang jurnalis sebuah majalah.

Mikael yang mencari tahu mendapatkan pencerahan setelah melihat lambang laba-laba di lengan foto pria yang di kirim oleh Lisbet. Berkat ucapan Vicky Krieps (Erika Berger), Mikael teringat dengan wajah Holtser di foto kiriman Lisbet dengan foto yang berada di majalah bahwa Holtser merupakan salah satu anggota Internasional Crime Syndicate yang pernah bekerja pada ayah Lisbet yaitu Alexander Zalachenko (Mikael Persbrandt).
[Resensi] The Girl In the Spider’s Web
Lisbet mengetahui bahwa hanya Balder saja yang mengetahui kata kunci untuk dapat masuk ke dalam program Farefall. Tapi salah satu anggota syndicate telah membunuh Balder dengan cara menjebak Lisbet sedangkan anak Balder yaitu August Balder (Christopher Convery) di culik. Karena hanya August yang tahu kata kuncinya, Lisbet berusaha untuk menyelamatkannya dan dia bertemu dengan saudara perempuannya, Camilla Salander, yang di anggapnya sudah meninggal.

Apa Lisbet dapat menolong August? Bagaimana reaksi Lisbet setelah bertemu dengan Camilla?

Film The Girl in the Spider’s Web tidak kalah serunya dengan film action seperti Skyfall, Mission: Impossible, Bourne Identity, Tomb Raider dan lainnya. Walaupun dari kebanyakan yang aku tahu film action selalu identik dengan tokoh pemainnya yang laki-laki kecuali film Tomb Raider. Dengannya adanya film ini dapat mengubah persepsi bahwa wanita itu tidak lemah atau mungkin tidak bisa berkelahi.
Moment pembukaan yang di awali dengan masa lalu Lisbet membuat sebuah misteri sendiri. Apalagi di tambah dengan visual grafik yang sangat bagus sekali. Grafik yang begitu rumit dan detail di tambah dengan melodi yang sangat pas menggambarkan visual grafik yang misterius.

Aku paling suka dengan adegan Needham sedang menggunakan senjata jarak jauh, dengan di bantu oleh teman yang sering membantu Lisbet. Hanya dengan menggunakan layar monitor dia dapat menetapkan target untuk menjadi sasaran tembakan Needham. Sudah seperti berada di dalam game PC atau Playstation.
Saat mendekati puncak konflik dalam cerita, aku tidak menyangka dalang di balik semuanya bukanlah dari saudara Lisbet, serasa tertipu sekali. Penulis naskah dan sutradara bisa membuat aku terkecoh, mereka mengemasnya sangat apik sekali. pemain Lisbet dan Camilla yang bagus sekali menambahkan nilai plus dariku. Walau aku pernah melihat Claire Froy bermain di film series berjudul The Crown, aktingnya tidak pernah diragukan sama sekali, sangat bagus.

Tapi sayang di sini Lisbet di ceritakan menjadi penyuka sesama jenis. Padahal aku lihat, Lisbet memiliki rasa peduli pada Mikael. Mungkin karena perlakuan Alexander terhadap Lisbet membuatnya tidak memiliki rasa terhadap kaum laki-laki.


Wednesday, April 24, 2019

#100 Hallmark Channel Movie: Just Add Romance

April 24, 2019 0 Comments
[Review/Resensi] Hallmark Channel Movie: Just Add Romance
Title: Just Add Romance
Genres: Romance
Type: TV Movie
Language: English
Country: USA
Episode: 1
Age Group: R+
Rated: 4.5 of 5

Just Add Romance salah satu film keluaran Hallmark Channel, tema kali ini sedikit sama seperti yang pernah aku bahas sebelumnya di Love on the Menu masih berbau makanan tapi kali ini tentang kompetisi. Kalian pernah mendengar Master Chef, Iron Chef, Hell’s Kitchen, and many moreDengan di sutradarai oleh Terry Ingram membawa aku kembali melihat kompetisi memasak yang tentu saja sudah di bumbui sedikit romance di dalamnya.

Carly (Meghann Fahy) dan Jason (Luke Macfariane) pernah satu sekolah culinary tapi entah kenapa di keesokan harinya Jason tidak hadir di kelas dan mendapatkan kabar dari gurunya bahwa Jason telah berhenti tanpa memberi ucapan perpisahan pada teman-teman sekelasnya dan Carly.
Tiga tahun terlah berlalu, Carly sudah bekerja menjadi koki di salah saru restoran di Chicago. Sampai berita kedatangan sebuah kompetisi yang bernama Kitchen Showdown akan datang ke Chicago untuk mendapatkan koki terbaik dan membukakan sebuah restoran untuk pemenangnya. Teman Carly memberitahu Carly untuk ikut berpartisipasi dalam kompetisi tersebut.

Di lain tempat, partner Jason memberitahu Jason untuk ikut berpartisipasi dalam kompetisi Kitchen Showdown tapi Jason pesimis untuk ikut mendaftar dengan pengalaman yang sangat minim sekali. Apalagi di tambah dengan bos restoran yang pasti tidak memberikan ijin Jason untuk mengikuti kompetisi tersebut.

Tapi siapa sangka, Carly dan Jason yang tidak berniat untuk ikut kompetisi malah mendaftarkan diri dan mereka bertemu kembali sebagai saingan. Selama kompetisi, Carly dan Jason berbagi cerita dan mengingat kembali kenangan selama mereka sekolah, sampai kedekatan mereka menjadi perhatian staff, juri, dan para partisipan Kitchen Showdown.
Perjalanan kompetisi membuat setiap kontestan gugur di tengah perjalanan dan meninggalkan dapur kompetisi. Sampai Carly dan Jason di dapatkan harus menjadi saingan untuk merebutkan kemenangan atau hadiah yang mereka impikan sebuah restoran. Dengan di bantu mantan kontestan, Carly dan Jason mengeluarkan kemampuan mereka dalam masakannya.

Siapa yang akan menjadi pemenang? Bagaimana hubungan Carly dan jason?

Aku suka dengan acting Meghann Fahy, di awal menonton dia terlihat natural masuk ke dalam perannya sebagai Carly tapi di saat dia masuk ke dalam ruang dapur di Kitchen Showdown entah kenapa kayaknya gayanya kurang pas sekali dengan kedua tangannya masuk ke dalam kantong celana. Dengan lawan main Luke Macfarlane, mereka terlihat serasi sekali di dalam film.

Plot cerita yang sederhana tentang kompetisi memasak dan memperlihatkan bagaimana seorang kontestan yang kalah menerima dengan lapang dada kekalahannya tanpa adanya kekerasan di dalamnya. Konfliknya juga terlihat sederhana tentang kepercayaan diri.
Untuk suatu kompetisi, emosi dalam film kurang menegangkan dan tensi persaingan yang kurang malah terlihat para kontestan di saat pengambilan gambar terlihat friendly, mengobrol satu sama lain dan membantu sama lain.

Overall, film Just Add Romance bagus untuk di tonton karena tidak hanya tentang cerita romance yang di ceritakan tapi ada tentang kepercayaan diri tentang bakat memasak di dalam dirinya sendiri dan bagaimana memberikan kebahagiaan kepada kedua orang tua.


Follow Us @soratemplates