Showing posts with label Best Seller The New York Times. Show all posts
Showing posts with label Best Seller The New York Times. Show all posts

Tuesday, October 29, 2019

#127 House of Night #2: Betrayed By P.C. Cast And Kristin Cast

October 29, 2019 0 Comments
[Review/Resensi]
Judul: House of Night #2: Betrayed
Penulis: P.C. Cast and Kristin Cast
Penerjemah: Shandy Tan
Penerbit: PT. Elex Media Komputindo
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2011
Jumlah Halaman: 452 hlm
Genres: Novel, Romance, Fantasy, Young Adult Fiction
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-00-1057-1
Rated: 4.5 of 5

Hai Everybody, how are you? I hope everyone keep healty.

Review hari ini aku akan membahas salah satu novel Best Seller New York Times yaitu House of Night #2: Betrayed. Novel ini merupakan novel lanjutan dari House of Night #1: Marked yang pernah aku bahas sebelumnya. Dimana dibuku pertamanya Aphrodite telah dilengserkan sebagai putri kegelapan dan digantikan oleh Zoey. Di buku kedua ini tidak kalah seru dengan buku pertamanya, masih dengan ciri khas penulis yaitu sebuah misteri.

Setelah menghentinkan Aphrodite, Zoey diberikan kepercayaan pada neferet untuk mengambil alih dan tanggung jawab Putra-Putri kegelapan. Tidak hanya itu saja, Zoey yang menyelamatkan Heath mendapatkan sebuah tato baru di dahinya dan punggungnya yang membuatnya tambah istemewa.

Saat Zoey sedang berada di perpustakaan untuk mencari informasi untuk perubahan di dalam kepemimpinan Putra-Putri kegelapan, Zoey bertemu dengan seorang guru baru yang membuatnya tertarik padahal Zoey sudah mulai berpacaran dengan Erik. Tersingkirnya Aprodite membuatnya terkucilkan dari teman-temannya dan membuat Neferet tidak percaya lagi dengan visi yang dilihatnya.

Meninggalnya Stevie Rae membuat Zoey sangat terpukul sekali. Mimpi buruk yang di alamai Zoey seperti nyata, dia melihat Stevie Rae hidup kembali tapi dengan bau yang dia kenal saat bertemu dengan Elliot yang sedang mengendap-endap di dinding timur House of Night dan bertemu dengan Neferet yang memberikan darahnya pada Elliot. Zoey yang mendapatkan berita hilangnya murid-murid yang dikenalnya saat menjadi manusia mendapatkan firasat buruk tentang mereka.

Hilangnya Heath membuat Zoey ingin menyelamatkannya. Tahu akan ketidakberesan pada diri Neferet membuat Zoey tidak menceritakan semua yang pernah terjadi dan menutupinya. Zoey yang sudah memberikan pengaruh pada Heath dapat menemukan keberadaannya akan tetapi, Zoey harus berhadapan dengan makhluk aneh dan berbau busuk.

Apa yang di sembunyikan oleh Neferet? Apa Zoey dan Heath dapat kabur dari makhluk aneh tersebut?

Novel ini merupakan kelanjutan dari buku pertama berjudul House of Night #1: Marked. Di buku ini menguak misteri tentang vampir hantu yang pernah di liat Zoey di buku pertama, makhluk ciptaan siapa dan makhluk apa itu. Musuhnya kali ini bukan yang biasa seperti di buku pertamanya. Dari novel ini yang paling menyentuh saat meninggalnya teman sekamar Zoey yaitu Stevie Rae, sampai Zoey tidak mau melepas jenazah-nya. Tapi yang masih misteri adalah mimpi Zoey yang melihat Neferet dan guru baru di House of Night yang ikut ambil peran dalam menghisap darah teman manusia Zoey, sampai akhir cerita belum ada tanda-tanda apa guru barunya juga terlibat atau tidak.

Masih sama seperti di buku pertama, sudut pandang pada novel ini adalah sudut pandang orang pertama (POV1) hanya emosi Zoey makin terasa daripada yang pertama seperti bimbangnya, frustasi, sedih, dan hasrat terhadap darah Heath. Bahasa penerjemahannya juga sudah lumayan bagus hanya masih terlihat typo dimana-mana.

Jadi keseluruhannya, novel ini bagus untuk dibaca walau kadang kalian akan kesal sekali terhadap Zoey yang terlihat rakus akan belaian pria. Padahal Zoey sudah memiliki Erik tapi susah untuk menolak keberadaan Heath karena darahnya tapi juga kedatangan guru barunya menimbulkan sensasi lain terhadap dirinya.

Okay guys, sampai di sini dahulu review buku House of Night #2: Betrayed karya P.C. Cast and Kristin Cast. Masih ada lagi kelanjutan dari House of Night lainnya. Jadi ditunggu saja review novel selanjutnya. See you the next chapter. Byeee....



Tuesday, October 15, 2019

#126 House of Night #1: Marked By P.C. Cast And Kristin Cast

October 15, 2019 0 Comments
[Review/Resensi] House of Night #1: Marked by P.C. Cast and Kristin Cast
Judul: House of Night #1: Marked
Penulis: P.C. Cast and Kristin Cast
Penerjemah: Susan Meliana Husen
Penerbit: PT. Elex Media Komputindo
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2011
Jumlah Halaman: 420 hlm
Genres: Novel, Romance, Fantasy, Young Adult Fiction
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-00-0280-4
Rated: 4.5 of 5

Hai Everybody, how are you? I hope everyone keep healty.

Ulasan hari ini aku akan membahas salah satu novel Best Seller New York Times karta P.C. Cast and Kristin Cast yaitu House of Nighr #1: Marked. Penulis yang merupakan ibu dan anak ini berasal dari Amerika. Selama 63 minggu novel ini telah terjual banyak di 39 negara. House of Night merupakan novel trilogy.

Sebuah tanda di dahinya yang diberikan oleh Tracker vampir membuat Kayla takut terhadap Zoey. Mau tidak mau Zoey harus menerima perubahan sahabatnya yang menjauhinya. Zoey yang harus cepat pindah ke House of Night mendapatkan hambatan dari Ibunya dan Ayah tirinya yang menganggap dirinya telah membuat masalah sampai mendapatkan tanda berbentuk bilan sabit di dahinya.

Kesal terhadap keluarganya, Zoey memilih kabur dari rumahnya dan pergi ke rumah neneknya yang pasti akan mengerti akan perubahannya serta mau mengantarnya ke House of Night. Tapi selama mencari neneknya di ladang, Zoey mengalami kecelakaan yang membuatnya bertemu dengan Dewi Nyx. Pertemuannya dengan Dewi Nyx membuatnya tanda di dahinya berbeda dengan calon vampir yang berada di House of Night.

Di House of Night, Zoey berkenalan dengan Stevie Rae, Erin, Shaune, dan Damien. Mereka membantu Zoey selama di sana dan memberitahu tentang Aphrodite yang sebagai pemimpin Putra-Putri kegelapan yang terkadang melakukan acara ritual di House of Night. Saat Zoey menerima undangan dari Aphrodite, Zoey merasakan kejanggalan pada ritual yang dilakukan oleh Aprodite.

Dengan bantuan teman-teman, Zoey mencari tahu tentang kelima unsur yang dia rasakan pada saat ritual bulan purnama yang dilakukan oleh Neferet. Semenjak itu, Zoey berkeinginan untuk menghentikan Aphrodite yang telah melakukan kesalahan dan melakukan penindasan di dalam House of Night. Heath pada saat tidak tepat pada saat Aphrodite sedang memanggil para roh leluhur membuatnya terancam.

Apa Zoey berhasil menghentikan Aphrodite? Apa Zoey menemukan cintanya di dalam House of Night?

Saat sedang mencari bacaan aku tertarik dengan judul novelnya tapi aku kurang sreg dengan gambar cover novelnya. Kurang menggambarkan tentang isi novelnya. Tapi isi ceritanya menarik banget tentang calon-calon vampir yang akan mengalami perubahan untuk menjadi vampir tapi selama itu, calon vampir mendapatkan pendidikan dan tinggal di sekolah bernama House of Night. Biasanya novel tentang vampire yang aku baca tentang percintaan antara manusia dan vampir atau tentang bertahannya vampir di lingkungan manusia. Kalau di novel ini, kebanyakan tentang calon vampire yang bertahan untuk peruhanan kalau tidak menerima perubahan yang ada di dalam tubuhnya dia akan mati dan tentang calon vampir yang bersekolah. Tapi masih ada unsur asmara di dalam novel ini, malah cenderung cinta segitiga.

Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang pertama (POV1) jadi dari pandangan Zoey, jadi bakalan tahu bagaimana isi pikiran dan emosi Zoey. Secara plot cerita dan alur tiap chapter membuat aku merasa penasaran dan misteri di dalamnya. Tapi sayangnya masih ada beberapa kekurangan di novel ini, seperti typo, klimaks yang kurang memuaskan, penggunaan bahasa terjemahan yang kurang tepat, dan gambar cover yang digunakan, aku merasakan kurang pas saja menggunakan model manusia yang entah menggambarkan tokoh utamanya atau bukan.

Secara keseluruhan, aku membaca novel ini hanya semalaman karena memang dibuat penasaran sekali. Apalagi ditambah dengan sebuah ritual dan unsur alam yang belum pernah aku temukan di novel lain tentang vampir.

Okay guys, sampai di sini dahulu review buku House of Night #1: Marked karya P.C. Cast and Kristin Cast. Masih ada lagi kelanjutan dari House of Night lainnya. Jadi ditunggu saja review novel selanjutnya. See you the next chapter. Byeee....

Tuesday, September 24, 2019

#124 Silence By Becca Fitzpatrick (Hush, Hush Trilogy #3)

September 24, 2019 0 Comments
Review Book: Silence (Hush, Hush trilogy #3) | Buklet Kathana
Judul: Silence
Penulis: Becca Fitzpatrick
Penerjemah: Leinovar Bahfein
Penerbit: Fantasious (PT. Ufuk Publising House)
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2010
Jumlah Halaman:  hlm
Genres: Novel, Romance, Fantasy
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-8801-54-6
Rated: 5 of 5

Hai Everybody, how are you? I hope everyone keep healty.

Hari ini aku akan membahas novel karya Becca Fitzpatrick. Salah satu bukunya termasuk dalam novel bestseller. Untuk mengingatkan kembali, novel ini tentang seorang malaikat terbuang jatuh cinta dengan seorang gadis sekolah yang memiliki leluhur seorang nephilim. Nah, novel Silence ini merupakan buku ketiga dari novel serial Hush, Hush.

Bagi kalian yang sudah membaca Crescendo buku kedua, aku akan mengutip sedikit untuk mengingatkan kalian apa yang terjadi sebelumnya. Nora tidak percaya dengan Patch yang dekat dengan marcie, walaupun Patch sudah menjelaskan itu bagian dari pekerjaannya sebagai malaikat pelindung yang di berikan dari malaikat penghulu. Nora yang sedang di kejar-kejar oleh Scott, malah harus menelan pahit kebenaran yang dia lihat melalui bekas luka di punggung Rixon. Oke, sampai di sini saja. Selanjutnya kalian bisa langsung baca novel Crescendo.

Nora hilang ingatan, karena penculikannya selama 3 bulan. Dia tersadar di sebuah kuburan tepat di depan pusara mendiang ayahnya. Sekembalinya dari rumah sakit, Nora tidak percaya bahwa ibunya kencan dengan ayah Marcie musuh bebuyutannya yaitu Hank Millar. Di pertemuan pertamanya dengan Hank, Nora sudah tidak menyukainya dan memiliki rencana untuk memisahkan mereka berdua.

Marcie mengajukan gencetan senjata pada Nora dan meminta sebuah kalung yang pernah di berikan Patch padanya. Sayangnya, Nora tidak mengingat pernah berhubungan dengan Patch tapi dia merasakan sebuah getaran ingatan saat Marcie mengucapkan nama Patch. Nora kabur pada saat makan malam bersama ibunya dan Hank. Saat ingin menolong seorang Nephilim yang sedang di siksa untuk mengucapkan sumpah setia, Nora bertemu dengan Jev untuk pertama kalinya setelah hilang ingatan.

Scott mendatangi Nora yang sedang menyendiri jauh dari lingkungan rumahnya, ibunya, dan Hank. Scott menceritakan kejadian sebelum Nora diculik yang terjadi dengan Rixon yang sudah berada di neraka dan Hank yang merupakan pemimpin kelompok Black Hand. Scott mengajak Nora untuk mendatangi sebuah gudang milik Hank yang menurutnya telah menyimpan sesuatu dalam gudang tersebut.

Apakah Nora akan mendapatkan ingatannya kembali? Siapa yang telah menculik Nora? Apa yang di sembunyikan oleh Hank di gudangnya?

Saat baca awal-awal, aku kasihan dengan Nora yang hilang ingatan dan merasa linglung dengan keberadaanya di makam depan pusara ayahnya. Terlihat sekali dia tidak percaya dengan orang yang di temuinya pada saat itu kecuali ibu dan Vee. Apalagi saat dia kaget mendapatkan informasi bahwa dia berteman dengan Marcie yang notabene musuh bebuyutannya. Tapi menurutku, Nora mencerna informasi tentang malaikat terbuang dan Nephilim lumayan cepat, aku kira akan lama sekali harus diyakinkan berkali-kali, apalagi yang diingatnya sebelum kehidupannya bertemu Patch atau berkenalan dengan malaikat terbuang.

Seperti buku pertama dan kedua, sudut pandang di buku ketiga ini menggunakan sudut pandang orang pertama (POV1) jadi emosi dan jalan berpikir protagonis sangat terlihat. Di novel ini protagonis merasakan akan kebingungan, kekhawatiran, dan marah. Penulis juga mengemas plot cerita dan twist cerita sangat apik sekali, selalu ada kejutan di beberapa bab. Sisi misterius yang dari awal buku sampai sekarang masih dipertahankan. Sayangnya, masih ada beberapa kesalahan penulisan di novel ini.

Oke, teman-teman sampai di sini dahulu pembahasan tentang novel Silence karya Becca Fitzpatrick. Novelnya enggak kalah seru dengan novel pertama dan kedua yang pernah aku bahas sebelumnya juga. Aku sarankan untuk baca novel ini, kalian enggak akan menyesal setelah membacanya. See you in the next chapter. Byeee...



Tuesday, September 17, 2019

#123 Crescendo By Becca Fitzpatrick (Hush, Hush Trilogy #2)

September 17, 2019 0 Comments
Resensi
Judul: Crescendo

Penulis: Becca Fitzpatrick

Penerjemah: Leinovar Bahfein
Penerbit: Fantasious (PT. Ufuk Publising House)
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2010
Jumlah Halaman: 550 hlm
Genres: Novel, Romance, Fantasy
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-8801-54-6
Rated: 5 of 5


Hai Everybody, how are you? I hope everyone keep healty.

Kalian masih ingat dengan novel best seller the ney york times yang pernah aku bahas dulu. Yang dimana seorang malaikat terbuang ingin membunuh seorang gadis keturunan Nephilim tapi malah tidak jadi, malaikat terbuang itu menolak untuk menjadi manusia atas pengorbanan gadis tersebut dan memilih untuk menjadi malaikat pelindung bagi gadis tersebut.

Yupz... benar sekali. Novel ini kelanjutan dari sequel dari novel Hush, Hush. Mungkin kalian penasaran dengan reletionship antara Patch dan Nora setelah kebenaran yang sangat misterius terkuak sebagian.

Patch sudah menjadi malaikat pelindung bagi Nora dan hubungan mereka menjadi sepasang kekasih. Namun di balik itu semua, hubungan mereka tidaklah berjalan mulus. Patch memiliki batasan sebagai malaikat pelindung dan harus mengikuti peraturan yang ada, terlebih lagi dia diawasi oleh penghulu malaikat.

Nora yang menginginkan ungkapan cinta dari Patch harus menelan pahit bahwa Patch mendatangi rumah Marcie, musuh bebuyutannya, semenjak mendengar dan meminta penjelasan dari Patch secara langsung tentang keberadaannya di rumah Marcie yang membuahkan hasil yang tidak memuaskan. Perasaan Nora mulai bimbang terhadap Patch, Nora mulai meragukan rasa sayang Patch terhadap dirinya.

Kedatangan Scott membuatnya penasaran karena Nora melihat gelagat yang di tutupi oleh Ibu Scott dan Scott sendiri. Bersama dengan Vee, Nora menyusup ke dalam kamar Scott dan menemukan sebuah cincin yang pernah dia dapatkan dari pria misterius beserta sepucuk kertas bertulisan bahwa Blackhand yang telah membunuh ayahnya.

Nora yang ingin mengetahui tentang kelompok Blackhand, dimana Patch pernah menceritakan ada sebuah kelompok Nephilim yang ingin lepas dari cengkraman dari malaikat terbuang. Pada saat pencariannya, Nora malah mendapatkan kebenaran tentang ayah biologisnya yang ternyata ayah yang selama ini dia anggap bukanlah ayah kandungnya.

Bagaimana Patch akan mengecoh penghulu malaikat? Siapa sebenarnya Blackhand? Siapa ayah biologis Nora?

Ternyata novel sequel-nya tidak kalah seru dengan buku pertamanya. Masih dengan adanya sisi-sisi misterius yang membuat penasaran dan konflik-konflik yang tidak kalah serunya dari buku pertama. Aku membaca novel ini tidak memakan waktu lama, hanya satu hari saja aku dapat menyelesaikannya. Penggunaan atau pemilihan bahasa dari penerjemahannya juga bagus walaupun masih menjadi tanda tanya pemilihan kalimat ‘penghulu malaikat’, sedikit lucu saja.

Emosi yang paling terasa saat Nora mengetahui tentang kebenaran dari keluarganya, awal mula dimana marcie tidak menyukainya. Rasanya seperti Nora tidak dapat mempercayai orang yang berada di sekelilingnya kecuali Vee. Tapi Nora dan Patch ngeselin juga, di satu sudah memberikan penjelasan tapi masih ada yang di sembunyikan sampai harus melihat langsung.

Sudut pandang novel ini, penulis menggunakan sudut pandang orang pertama (POV1). Pengemasan plot cerita dan penempatan twist plot sangat apik sekali jadi setiap membaca di tiap perbab selalu ada saja kejutannya. Tapi sayangnya masih ada kesalahan penulisan.

Sampai di sini dulu ulasan tentang novel Crescendo karya Becca Fitzpatrick. Kalian harus membaca novel ini tidak kalah seru dengan novel sekelas Harry Potter karya J.K. Rowling maupun Lord of The Ring karya J.R.R. Tolkien. Semoga kalian suka dengan ulasan yang aku buat dan tertarik sekali untuk kalian baca maupun memasukinya ke dalam list daftar yang nantinya kalian baca di kala senggang. Sampai ketemu kembali di next chapter.



Tuesday, August 13, 2019

#120 Novel: Hush, Hush By Becca Fitzpatrick

August 13, 2019 0 Comments
[Review/Resensi]
Judul: Hush, Hush
Penulis: Becca Fitzpatrick
Penerjemah: Leinovar Bahfein
Penerbit: Fantasious (PT. Ufuk Publising House)
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2009
Jumlah Halaman: 488 hlm
Genres: Novel, Romance, Fantasy
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-7812-08-6
Rated: 5 of 5

Hai Everyone,

Becca Fitzpatrick merupakan seorang penulis berkebangsaan Amerika. Becca mulai menulis sebuah novel pada saat suaminya mendaftarkannya pada kelas menulis, di dalam kelas tersebutlah Becca menghasilkan novel yang akan aku ulas di bawah berjudul Hush, Hush. Kebanyak genre novel penulis anatara lain fantasy, young adult fiction dan romance. Hush, Hush merupakan novel yang best seller New York Times pada tahun 2009 dan sudah di terjemahkan ke berbagai macam bahasa.

Pada saat pelajaran Biologi, Vee dan Noura terpaksa harus terpisah tempat duduknya dikarenakan Pelatih menginginkan perubahan sehingga Noura berpasangan dengan Patch, pemuda pindahan nan misterius. Pelatih memberikan tugas untuk mencari tahu kehidupan sehari-hari dengan partner tempat duduknya. Noura yang terbiasa berpasangan dengan Vee mulai tidak nyaman harus mencari tahu tentang Patch.

Noura mencoba membujuk pelatih untuk bertukar tempat duduk kembali pada Vee malah tidak disetujui karena dia beranggapan dengan adanya Noura di samping Patch bisa mengubah nilai mata pelajaran Patch. Noura yang berusaha mencari tahu tentang Patch mendatanginya di Bo Arcade tempat biasa Patch bermain biliar dan nongkrong.

"All this time I've hated myself for it. I thought I'd given it up for nothing. But if I hadn't fallen, I wouldn't have met you."

Semenjak Vee bertukar tempat duduk dengan Patch, selalu ada kejadian yang menimpa Noura dari dia berasa ada yang mengintainya sampai di ganggu oleh seseorang yang bertopeng sampai-sampai semua kejadian yang dialaminya terlihat halusinasi baginya dan membuatnya takut. Tidak hanya itu saja, guru konselingnya yang baru juga memintanya untuk menjauhi Patch hanya beralasan Patch adalah murid yang tidak baik.

Noura yang pergi untuk menyelamatkan Vee malah mendapati kebenaran yang tidak disangkanya tentang orang yang baru saja dikenalinya. Patch yang menolongnya malah terbujur di atas lantai olah raga karena seluruh kekuatannya sudah dikurasnya saat memasuki raga Noura untuk menyelamatkannya dari tangan Chaucey. Dengan tersudutnya Noura berpikiran dengan suka rela mengorbankan dirinya untuk memenuhi keinginan Patch menjadi manusia.

Siapa Patch sebenarnya? Apa pengorbanan Noura berhasil untuk membuat Patch menjadi manusia?

Mungkin novel ini sedikit mirip dengan novel yang pernah aku bahas sebelemnya yang berjudul Fallen karya Lauran Kate. Yang dimana karakter pendampingnya seorang malaikat dan karakter protagonisnya seorang manusia, mungkin bisa ketebak sendiri tema cerita ini tentang kisah seorang manusia yang jatuh cinta pada malaikat dan perbedaan dua dunia.

Karakter Patch yang misterius dan karakter Noura yang pesimis dan overthingking membuatnya selalu menaruh curiga pada Patch. Kadang suka gemas sendiri pada Vee yang terus cerewet dan bespekulasi sendiri tanpa meminta pandangan dari Noura. Awal baca saat Patch menjabarkan tentang Noura, aku beranggapan Patch memilki kekuatan seperti Edward Cullen pada novel Twilight yang bisa membaca pikiran orang ternyata bukan. Setiap baca saat Noura di serang selalu membuat terbawa emosi ketakuran Noura.

"Keep in mind that people change, but the past doesn't."

Pengemasan plot cerita dan twist plot juga terlihat apik sekali, bagaimana penulis meletakkan plot tersebut di tempat-tempat yang sesuai. Sehingga di setiap bab dalam novel ini menjadi misterius dan penuh dengan teka teki yang membuatku semakin penasaran untuk mencari tahu siapa sebenarnya Patch dan apa yang terjadi sebenarnya pada Noura sampai terlihat seperti orang yang berhalusinasi. Sudut pandang pada novel ini menggunakan orang pertama (POV1) sehingga emosi ketakutan dan ketegangan pada Noura sangat terasa saat membaca tiap kalimat yang menjelaskan sangat mendetail.

Secara keseluruhan, novel ini sangat mengaduk-aduk perasaan dari ketakutan, lucu, menegangkan, dan sampai hal termanis antara Noura dan Patch. Penggunaan bahasanya juga yang mudah untuk dimengerti oleh pembaca. Hanya sayangnya aku masih menemukan kesalahan penulisan di novel ini.

Sampai di sini dulu ulasan tentang novel Hush, Hush karya Becca Fitzpatrick. Semoga kalian suka dengan ulasan yang aku buat dan tertarik sekali untuk kalian baca maupun memasukinya ke dalam list daftar yang nantinya kalian baca di kala senggang. Sampai ketemu kembali di next chapter.


Thursday, March 14, 2019

#78 Novel: The Summoning (Series #1) By Kelley Armstrong - Is That Ghost?

March 14, 2019 0 Comments
Review/Resensi: The Summoning by Kelly Armstrong
Judul: The Summoning (Darkest Powers #1)
Penulis: Kelley Armstrong
Penerjemah: Melody Violine
Penerbit: PT. Ufuk Publishing House
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2011
Jumlah Halaman: 462 hlm
Genres: Fantasy, Romance
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-8801-67-6
Rated: 4.5 of 5

Di sebelumnya aku sudah membahas novel Mine cerita tentang makhluk supernatural seperti vampire dan warewolf. Novel yang akan aku bahas sangat mirip hanya vampire belum kelihatan saja batang hidungnya di dalam cerita The Summoning.

Chloe Saunders yang berumur lima belas tahun mulai melihat hal-hal yang seharusnya tidak dapat di lihat oleh manusia yaitu hantu. Chloe yang melihat hantu di saat pertama kalinya dia purbertas mulai histeris karena hantu yang di lihatnya memperlihatkan wujud menyeramkan dan mengejarnya hanya untuk dapat berbicara dengan Chloe.

Untuk dapat kembali ke sekolah, Chloe harus menjalankan beberapa prosedur yang mengharuskan untuk masuk ke dalam rumah kelompok untuk mendapatkan pengobatan di sana. Di rumah Lyle, Chloe berkenalan dengan Liz yang sebagai roommate, Simon, Derek, Tori, dan Rae.

“Life experience. I can talk itu p, vow to broaden my horizons, but i’m still limited to the experiences with my life.”

Pada pertemuannya dengan dokter, Chloe di beritahukan telah mengidap penyakit skizofrenia. Setiap hari Chloe harus meminum obat yang di berikan padanya, tapi dia masih saja dapat melihat hantu walaupun dia sudah menyangkalnya karena penyakit mentalnya. Derek yang memberitahu Chloe siapa dia sebenarnya mulai menambah beban pikirannya.

Hantu yang di lihat Chloe memberitahu tentang kesulitannya untuk berkomunikasi dengannya dan sesuatu yang menghalanginya di rumah Lyle. Dengan di temani Derek, Chloe mencari tahu tentang rumah Lyle melalui hantu yang di lihatnya dan mayat-mayat yang tidak sengaja Chloe bangunkan di ruang bawah tanah.

“Just stay still, if you stay still it can’t find you. That’s sharks, you idiot. Sharks and dinosaurs. This isn’t Jurassic Park.”

Membaca di halaman pertama, aku tidak begitu mengerti jalan cerita di novel ini. Tapi setelah membaca berlanjut ke halaman-halaman berikutnya mulai mengerti alur ceritanya. Apa lagi ada kata ilmiah untuk penyakit mental tapi untungnya di bagian bawahnya ada penjelasannya jadi tidak begitu pusing. Pertama kali menganggap ini cerita seorang gadis yang mengidap penyakit mental, tapi ternyata bukan.

Terkadang aku ingin sekali menjitak kepala Chloe, dia memarahi Derek tanpa mencari atau membaca apa yang diberikan dari Derek. Tapi setelah berpikir baru menyadari apa yang dikata Derek ada benarnya. Padahal Derek bermaksud baik untuk membantu Chloe.

Keseruan di novel ini baru terjadi pada pertengahan halaman, pada saat Chloe tidak sengaja membangkitkan mayat dan kabur dari rumah Lyle. Pada saat Derek dan Chloe di kejar-kejar karena kabur, membuatku deg-degan karena Chloe yang cerewet.

Overall, bagi yang penyuka jenis-jenis Twilght, Harry Potter, dan Mine buku ini bisa masuk ke dalam list buku yang patut kalian baca. Kalian enggak bakal menyesal setelah membaca novel ini, banyak misterinya.


Tuesday, March 12, 2019

#73 Novel: The Darkest Minds By Alexandra Bracken

March 12, 2019 0 Comments
Review/Resensi: The Darkest Minds
Judul: The Darkest Minds
Penulis: Alexandra Bracken
Penerjemah: Lulu Fitri Rahman
Penerbit: Fantasious
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2014
Jumlah Halaman: 586 hlm; 13x20,5 cm
Genres: Young Adult
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-0900-05-6
Rated: 5 of 5

Ruby yang di tolong oleh Cate, seorang anggota Liga Anak, kabur dari Thurmond, kamp anak berkekuatan khusus. Tidak hanya Ruby yang berada di dalam mobil, melainkan ada Martin yang dia kenal sedang sakit di ranjang sebelahnya di rumah sakit Thurmond. Ruby yang mengetahui Martin memiliki kekuatan yang sama dengannya yaitu ‘Orange’, kekuatan yang bisa mengendalikan orang.

Di saat titik temunya dengan Rob, Ruby tidak sengaja melihat ke dalam benak Rob mulai merasa tidak nyaman dan tidak percaya dengan Rob maupun Cate. Pada saat akan mengganti pakaiannya di dalam toko bersama dengan Martin, Ruby melihat seorang gadis kecil yang sedang mencari perbekalan. Ruby yang ingin meminta tolong tidak digubris oleh gadis kecil itu.

“Aku tahu rasanya ditakuti gara-gara sesuatu yang tidak bisa kaukendalikan.”

Setelah itu, Ruby yang di tolong oleh gadis kecil itu bertemu dengan dua pemuda yang satu kelompok dengan gadis kecil itu. Ruby mengetahui nama mereka setelah salah satu pemuda bernama Liam memperkenalkan dirinya dan menyambut hangat keberadaan Ruby di dalam mobil, berbeda dengan Cubs yang menentang keras keberadaan Ruby dan menginginkannya pergi, sedangkan gadis kecil yang bernama Zu yang telah menolongnya, tidak suka pendapat Cubs.

Bersama mereka, Ruby terus menyembunyikan bahwa dia adalah ‘Orange’ sehingga mereka selalu memanggil Ruby dengan panggilan ‘Hijau’. Ruby mengikuti kelompok Liam yang akan mencari ‘Slip Kid’ untuk mengirimkan surat Jack kepada orang tuanya.

Apa Liam dan yang lain akan mengetahui kekuatan Ruby? Apa Ruby dapat mengendalikan kekuatannya setelah belajar dari Clacy?

“Dengarkan kata hatimu.”

Setelah menonton versi filmnya aku menjadi penasaran dengan versi bukunya. Ternyata ada beberapa yang berbeda di dalam filmnya dan lebih kompleks permasalahan yang di tuangkan di dalam buku. Tapi tetap aku suka kedua versi.

Aku selalu suka Liam di mana dia berada, di versi buku maupun versi film. Dia baik, walaupun Ruby orang asing yang ditolong oleh Zu tapi dia tidak pernah menilai Ruby sebagai anak yang memiliki pemikiran yang buruk terhadap mereka. Sudah begitu, Liam juga bertanggung jawab sekali. Aku jadi penasaran dengan buku kedua, tentang hubungan Ruby dan Liam.

Petualangan Ruby, Liam, Cubs, dan Zu ternyata banyak banget sampai dia menemukan tempat kamp yang mereka cari selama ini untuk mengirimkan surat Jack dan mengirimkan pesan pada orang tua Cubs.

Novel ini recommended banget kalian baca, karena banyak sekali perbedaan di versi filmnya. Kalian enggak bakalan menyesal setelah membaca novel ini.


Tuesday, March 5, 2019

#69 Novel: Glass Sword (Series #2) By Victoria Aveyard

March 05, 2019 0 Comments
Review/Resensi Glass Sword (Series #2) By Victoria Aveyard
Judul: Glass Sword (Red Queen #2)
Penulis: Victoria Aveyard
Penerjemah: Shinta Dewi
Penerbit: Noura Books
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2015
Jumlah Halaman: 448 hlm
Genres: Young Adult Fantasy
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-385-168-3
Rated: 4.5 of 5

“Aku rela berbuat apa saja supaya dia tetap hidup. Supaya dia bisa terus bersamaku. Supaya aku tidak sendirian.”
Setelah bebas dari cengkeraman Maven yang akan membunuh Mare dan Cal. Mare di bawa oleh Shade, Farley, dan Cirloin ke markas pemberontakan merah di sebuah pulau yang jarang di ketahui oleh Kaum Perak. Di sana, mereka bertemu dengan Kolonel yang merupakan petinggi yang menggerakkan pemberontak merah selain Farley. Tapi sayang kehadiran Cal yang dikenal sebagai pangeran Kaum Perak tidak disukai kehadirannya di sana.

Mare yang bertemu kembali dengan keluarganya di sana membuatnya senang sekaligus cemas akan keadaan Cal. Tidak hanya itu saja, Mare teringat dengan nama-nama yang diberikan Julian kepadanya tentang para darah baru yang harus dia selamatkan nyawanya dari tangan Mavin yang akan mengincar mereka semua.

Bersama dengan Shade, Farley, Kilorn, dan juga Cal. Mare berangkat untuk menjalankan misinya untuk menemukan para darah baru di seluruh penjuru Norta. Dengan mengendarai pesawat jet curian yang di kendarai oleh Cal, Mare melakukan misi pertamanya untuk menemukan nama yang bernama Nix, seorang darah baru.

“Julian dan Sara pasti dikurung bersama para tawanan perak, bukasn beserta kaum darah baru. Ingatlah seperti apa mereka dan bagaimana perasaan mereka. Bukan cuma mereka yang melihat kebobrokan di dunia ini.”

Pencarian yang dilakukan oleh Mare membuahkan hasil, banyak para darah baru yang telah dia temukan dan melatih mereka untuk dapat mengendalikan kekuatan mereka di markas mereka. Banyak pemilik kekuatan yang sangat berbeda dengan Kaum Perak dari peredam suara, memanipulasi gravitasi, dan mengubah wujud.

Saat akan melakukan misi selanjutnya, Mare di temukan oleh darah baru bernama Jon. Dia memberitahu pada Mare tentang sebuah penjara yang memenjarakan Kaum Darah Baru dan Kaum Perak yang menentang Maven. Jon juga memberitahukan jika Mare tidak segera membebaskan mereka, mereka akan di eksekusi oleh Maven.

Semenjak itu Mare dan yang lain mulai menghimpun kekuatan dan menyusun strategi untuk melakukan misi pembebasan. Dengan di bantu oleh Cameron yang Mare paksa untuk ikut bersamanya untuk menggunakan kekuatannya dalam misi pembebasannya.

Apa yang terjadi pada Cal di markas pemberontak merah? Apa yang akan terjadi dengan Mare?

“Andaikan aku pedang, maka aku adalah pedang dari kaca yang di ambang kehancuran berkeping-keping.”

Aku merasa kasihan dengan Cal yang tidak menyukainya karena dia mantan pangeran Kaum Perak, apalagi aku merasa Cal di jadikan ban serep/pelarian oleh Mare yang masih menginginkan Maven padahal Mare sendiri sudah menanamkan pada dirinya sendiri untuk membenci Maven tapi ternyata Mare masih menyimpan surat-surat yang dia temukan saat akan menjemput para darah baru. Yah... memang benar apa yang di katakan Cal “Cinta memang buta.” Walaupun sudah di sakiti tapi masih rindu.

Aku melihat Mare menjadi seorang gadis yang tertutup tidak seperti yang di buku pertamanya, Mare selalu bercerita pada Maven apa yang dia cemaskan dan segalanya. Di Glass Sword, Mare memendam semua perasaannya sehingga hanya segelintir orang saja yang tahu akan dirinya, seperti Cal dan Kilorn. Penyampaian perasaan Mare yang di ungkapkan penulis sangat berasa sekali di tiap kejadian yang terjadi pada Mare.

Tapi sayang kurang gereget seperti buku pertamanya, jadi bikin aku sedikit bosan. Mudah-mudahan di buku selanjutnya lebih bagus lagi, jadi penasaran apa yang akan terjadi pada Mare di tangan Maven.


Tuesday, February 26, 2019

#66 Novel: Red Queen (Series #1) By Victoria Aveyard

February 26, 2019 0 Comments
Review/Resensi Red Queen (Series #1)
Judul: Red Queen (Red Queen #1)
Penulis: Victoria Aveyard
Penerjemah: Shinta Dewi
Penerbit: Noura Books
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2015
Jumlah Halaman: 525 hlm
Genres: Young Adult Fantasy
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-385-062-4
Rated: 5 of 5

The Kingdom of Norta memiliki dua kaum yaitu Kaum Perak yang memiliki kekuatan supernaturaldan Kaum Merah yang tidak memiliki kekuatan supernatural. Mare Barrow, seorang gadis merah harus bertahan hidup sebagai pencuri untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Ayahnya yang pulang dari perang dalam kondisi tidak sehat, sedangkan semua kakak laki-lakinya di bawa pergi untuk ikut berperang di garis depan antara The Northern Kingdom the Lakelands dan the Kingdom of Norta.

Mare mendapatkan kabar dari Kilorn bahwa atasan tempat dia bekerja telah meninggal dan akan membawanya pergi untuk ikut dalam peperangan yang masih berlangsung. Mare yang tidak mau Kilorn ikut berperang, pergi menemui Will dan meminta bantuan untuk melarikan mereka berdua. Awlnya Will tidak mau membantu Mare karena penuh dengan risiko untuk membawa kabur Kaum Merah menghindar dari penjaringan yang dilakukan Kaum Perak.

Dengan bujukan Mare, Will memperkenalkan Mare dengan Farley yang akan membantu mereka dengan bayaran yang sangat tinggi. Dengan putus asa, Mare memberitahu kondisi Kilorn pada Gisa.

“Dan semua orang pun tahu bahwa akulah yang selalu iri, Gisa. Aku tak bisa melakukan apa pun selain mencopet dari orang-orang yang sebetulnya bisa melakukan sesuatu.”

Gisa yang akan pergi bekerja di pasar Kaum Perak membawa serta Mare ke sana. Mare yang ingin mencuri dari Kaum Perak malah tidak jadi setelah mendengar berita yang disiarkan di sana bahwa ada serangan teroris di Ibu Kota yang dilakukan oleh beberapa Kaum Merah. Untuk keselamatannya, Mare yang berada di pusat pasar langsung pergi untuk menjemput Gisa di tempat kerjanya untuk lari keluar dari keributan yang di lakukan Kaum Perak terhadap Kaum Merah.

Rasa bersalah Mare terhadap Gisa dan putus asa untuk mengumpulkan uang untuk kabur bersama Kilorn membawanya pergi jauh. Di sebuah pub, Mare melakukan aksi pencurian malah bertemu dengan Cal dan memberikan uang yang dibutuhkan oleh Mare.

Kedatangan pekerja Merah yang bekerja di istana, memberikan Mare sebuah pekerjaan di sana. Mare yang berpakaian pelayan akan melayani Kaum Perak yang sedang mengadakan pemilihan kandidat calon Ratu bagi Putra Mahkota Kerajaan. Dari berbagai klan Kaum Perak menunjukkan kebolehannya di depan seluruh anggota keluarga kerajaan.

Mare yang sedang melayani seorang Kaum Perak tidak sengaja kandidat calon ratu mengenai tribun tempatnya. Mare yang jatuh ke bawah arena mulai ketakutan dan terdesak. Evangeline saat itu ingin sekali melukai Mare, malah mendapatkan tangkisan dari kekuatan dari dalam diri Mare.

Apa yang akan terjadi dengan Mare? Siapa yang memberi Mare pekerjaan di istana?

“Aku sudah pergi hingga sejauh ini dan tiba-tiba aku terhempas kembali ke arena. Menyaksikan Kaum Perak memamerkan segalanya yang tak akan pernah kami miliki.”

Aku sebal sekali dengan Raja Tiberias terlalu sombong dan menganggap dirinya dan Kaum Perak sebagai dewa dan mengharuskan mereka dilayani oleh kalangan Kaum Merah yang tidak memiliki kekuatan sama sekali. Padahal mereka bisa menggunakan kekuatannya untuk menang dari peperangan daripada harus menjatuhkan korban lebih banyak dari Kaum Merah. Benar apa yang dikatakan Mare jangan salahkan Kaum Merah dari kesombongan-kesombongan yang dipamerkan Kaum Perak dan memandang rendah orang-orang yang lemah.

Awalnya aku sangat mengharapkan Mare dan Marven akan menjadi sepasang kekasih, karena mereka saling support dan melindungi. Tapi di akhir cerita ini membuatku sangat kecewa. Walaupun di pertengahan cerita perasaan Mare sudah jatuh ke kakak laki-laki Maven.

“Kebenaran tidak penting. Yang penting hanyalah apa yang diyakini orang-orang. Mereka akan memercayai adegan kecil-kecilan ini, sandiwara indah dengan para aktor dan kebohongan. Dan tidak ada satu pasukan atau satu negara pun yang akan tunduk pada seorang pria yang telah membunuh ayahnya demi merebut takhta.”

Membaca novel ini dari awal sampai akhir dibuat semakin seru penuh ketegangan. Mare yang harus menyembunyikan kekuatannya dan merahasiakannya tentang kerja samanya dengan Farley. Sampai rasa marah, sedih, dan kecewa yang dijelaskan Mare melalui tindakan dan kata-kata. Membuatku terbawa ingin ikut mencabik-cabik para tokoh yang berada di dalam buku.

Dengar-dengar novel ini akan di jadikan film oleh Univesal Pictures. Semakin penasaran akan seperti apa jadinya film ini. So excited!

Kalian tidak bakal menyesal membaca novel Red Queen, ini sangat aku recommended banget untuk kalian baca atau kalian masukkan ke dalam list buku bacaan selanjutnya.


Follow Us @soratemplates