Judul: Love In
Marrakech
Penulis: Irene Dyah
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: Cetakan
pertama, 2015
Jumlah Halaman: 228
hlm
Genres: Novel,
Romance
Bahasa: Indonesia
ISBN:
978-602-03-2526-2
Rated: 4 of 5
Hai Semuanya, apa kabar? Aku berharap kalian semua
sehat selalu.
Hari ini aku akan review salah satu novel karya
Irene Dyah, sebelumnya juga pernah review novelnya. Pernah dengar Love In Blue City? Atau Nada dan Haykal? Yupz... novel itu
salah satu dari karya Kak Irene. Novel Love
In Marrakech ini memiliki hubungan satu sama lain di novel Love In Blue City. Bisa di bilang
novel yang aku bahas sekarang menceritakan pertemuan pertama kalinya Nada dan
Haykal bertemu. Jadi kalian lebih baik membaca novel ini baru membaca Love In Blue City.
Kepergian Nada meninggalkan Indonesia ke negara
yang jauh sekali yaitu Maroko. Di sana, Nada melakukan Solo Traveler tanpa adanya sahabatnya dan kakaknya yang menemani.
Saat berjalan di pasar, Nada merasa ada yang menguntitnya di belakang secara
berpura-pura Nada melarikan diri dari kejaran penguntit tersebut. Tapi naas
Nada kurang beruntung, persembunyiannya di ketahui sehingga dia mengerahkan
tenaganya menyerang penguntit tersebut yang ternyata bisa berbahasa Indonesia.
Walau sudah diserang oleh Nada, Haykal masih
bersabar menghadapi gadis berkerudung di depannya untuk kelancaran misi yang
diberikan olehnya dari teman sekolahnya untuk menemani adiknya yang berada di
Maroko. Nada masih curiga dengan pertemuannya dengan Haykal maupun dari
cerita-ceritanya yang sedang membuat buku travel, membuatnya memeriksa
Instagram Haykal.
Menerima ajakan Haykal berkeliling Maroko sampai
mengunjungi gurun sahara, membuat Nada memercayakan masalahnya yang dia hadapi
pada Haykal. Tapi perkiraan untuk menceritakan masalahnya ternyata salah dan membuatnya
sangat marah pada Haykal. Selama perjalanan pulang ke hotel, Haykal yang masih
sabar dan berbaik hati ingin menolong Nada malah mendapatkan perlakuan dingin.
Saat sedang memeriksa kumpulan foto di Instagram
Haykal, Nada menemukan salah satu foto yang mengingatkan dia pada kakaknya yang
memiliki seragam yang sama seperti di foto tersebut. Nada langsung saja
mencecar Haykal tentang tujuannya berada di Maroko karena ada hubungannya
dengan kakaknya.
Misi
apa yang sedang dijalankan Haykal? Permasalahan apa sih yang dihadapi Nada?
Nada pada buku pertama kadar kegalakannya berbeda
dengan yang ada di novel Love In Blue
City. Tapi di sini terlihat jelas bahwa Nada sangat keras kepala sekali
sampai harus kabur menghindari dari masalah tanpa mendengarkan pihak sebelah.
Sedangkan Haykal masih saja sabar menghadapi Nada dan penuh tanggung jawab.
Di novel ini penulis menggunakan sudut pandang
orang pertama (POV1) di dua karakter yaitu Nada dan Haykal, berbeda dengan di
novel Love In Blue City. Tapi aku
lebih suka dengan sudut pandang di novel ini lebih terarah dan tidak membuat
bingung. Gaya bahasa yang digunakan enak sekali untuk dibaca, serasa mengalir
dan mudah untuk mengerti. Konflik dalam novel ini masih diterbilang biasa saja,
tentang pertengkaran antar saudara dan perjalanan Solo Traveler. Tapi
sayangnya masih ada beberapa kesalahan seperti tertukar penggunaan nama
karakter.
Penjelasan-penjelasan tentang Kota Marrakech
kurang mendetail seperti toko, bangunan, dan pernak-pernik yang berada di sana
atau tentang tradisi budaya yang berada di sana seperti apa. Kalau ada beberapa
percakapan bahasa sana mungkin novel ini akan lebih menarik sekali.
Sampai di sini dahulu review novel Love In Marrakech, novel yang menarik
untuk di baca bagi yang suka dengan keindahan Maroko. Sampai jumpa di chapter
selanjutnya. Byeee.....
No comments:
Post a Comment