Thursday, June 27, 2019

#116 Novel Amore: Cincin Separuh Hati By Netty Virgiantini

June 27, 2019 0 Comments
Buklet Kathana Review/Resensi: Cincin Separuh Hati
Judul: Cincin Separuh Hati
Penulis: Netty Virgiantini
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2015
Jumlah Halaman: 280 hlm; 20 cm
Genres: Novel, Romance
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-03-1932-2
Rated: 4.5 of 5

Kalian masih ingat dengan novel Jodoh Terakhir karya Kak Netty yang pernah aku bahas sebelumnya. Yupz... novel Cincin Separuh Hati merupakan salah satu karyanya. Kali ini aku akan membahas novel ini, pastinya tidak kalah seru dengan karya sebelumnya.

Karena tidak mau teman-teman reuni sekolahnya menanyakan statusnya sekarang, Nilam mendapatkan cincin separuh hati dari Kanti untuk di jadikan alasan kebohongannya yang sudah memiliki tunangan. Pertemuannya dengan salah satu teman sekolahnya membawa petaka untuknya karena suami dari temannya datang untuk meminta pertanggungan jawabnya yang telah menghancurkan pernikahannya.

Nilam kaget dengan kedatangan Aryobimo yang merupakan suami dari teman sekolahnya terus-terusan datang untuk meminta pertanggung jawaban. Nilam yang sudah berbicara berterus terang pada teman sekolahnya tidak di percaya sama sekali dan menuduhnya kembali. Mau tidak mau, Nilam yang sudah berjanji untuk kehidupannya harus menerima kedatangan Aryo ke tempat tinggalnya maupun di tempat kerjanya.

Masalah dengan Aryo yang belum selesai malah mendatangkan masalah baru dan membuka luka lama. Nando datang berkunjung ke tempat kerjanya dan tempat tinggalnya tapi sebelum memberitahu keperluannya untuk bertemu, Nilam mengusirnya karena tahu siapa Nando sebenarnya. Kebenciannya yang terjadi di masa lalu telah membuka luka yang sudah lama dia pendam.

“Kalau hidup tanpa berani berharap, itu sama saja putus asa!”

Aryo mengetahui orang tua Nilam berada di rumah sakit, sehingga memberikan dua penawaran pada Nilam antara bertemu dengan orang tuanya dan menjadi pengganti pendamping hidup. Nilam terasa berat dengan kedua penawaran dari Aryo, di satu sisi dia menyimpan kebencian dan di satu sisi dia teringan akan janji pada dirinya sendiri.

Apa yang akan terjadi pada Aryo dan Nilam? Apa yang terjadi di masa lalu Nilam? Keputusan apa yang akan di ambil Nilam?

Terkadang pertanyaan ‘kapan nikah?, Sudah menikah?, Mana pacarnya?’ itu seperti kiamat bagi para jomblo sepertiku ini di acara reuni tapi enggak sampai harus seperti Nilam yang berbohong tentang statusnya. Padahal kalau saja Nilam mau jujur atau tidak terbawa sampai pikiran mungkin petaka yang membawanya bertemu dengan Aryobimo tidak akan terjadi. Karakter Nilam yang keras kepala banget, judes, egois, dan galak malah membuat gemas sekali tiap kali Aryo datang bertemu dengannya.

“Nggak ada dua orang yang akan mengalami nasib sama persis di dunia ini.”

Plot cerita pada novel Cincin Separuh Hati sangat bagus sekali, tentang kehidupan seorang wanita yang menyimpan masa lalu yang buruk tentang pernikahan. Cerita ini sangat unik sekali, jarang sekali aku menemukannya. Apalagi penggunaan POV 1 sehingga emosi kebencian dan kesedihan dari karakter Nilam yang terasa sekali. Cerita ini di kemas sangat baik oleh penulis dengan beberapa twist yang akan membuat kaget dan berbagai macam konflik, sehingga tidak membosankan.

Kesalahan pengetikan selalu aku dapatkan selama membaca novel ini. Aku hanya menemukan sedikit sekali penggunaan bahasa Jawa di novel ini, padahal setting tempat di novel ini berada di Solo dan Karang Anyar yang di mana menggunakan bahasa Jawa. Coba ada beberapa percakapan yang menggunakan bahasa Jawa, selain untuk melestarikan bahasa Jawa dan juga memperkenalkan bahasa Jawa itu sendiri bagi yang tidak mengetahui.

Secara keseluruhan, novel Cincin Separuh Hati menyimpan beberapa pesan di dalamnya. Seperti kejujuran, Kehidupan, dan kebencian. Setiap kebencian tanpa mendengar alasan di balik perbuatan hanya mendatangkan penyesalan di belakangnya dan harus bisa memaafkan meskipun terlambat.


Tuesday, June 25, 2019

#115 Amore: Cinta Akhir Pekan By Dadan Erlangga

June 25, 2019 0 Comments
Buklet Kathana Review/Resensi: Cinta Akhir Pekan
Judul: Cinta Akhir Pekan
Penulis: Dadan Erlangga
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2015
Jumlah Halaman: 344 hlm; 20 cm
Genres: Novel, Romance
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-03-2298-8
Rated: 4.5 of 5

Cinta Akhir Pekan merupakan salah satu karya dari penulis Dadan Erlangga. Karya sebelumnya pernah saya bahas yang berjudul Sweetly Broken. Kali ini novel Cinta Akhir Pekan tidak akan kalah serunya dengan sebelumnya.

Dita yang mengajak Arlin untuk berlibur di vila bersama dengan keempat teman pria yang satu kampus dengannya malah membawanya bencana pada dirinya. Mereka semua menghabiskan dengan mengadakan barberque dan minum-minum. Sampai keesokan paginya, Arlin terbangun dengan merasakan seluruh tubuh sakit semua, dengan samar-samar sebuah ingatan mampir dalam benaknya sehingga ia sangat yakin kalau ia telah diperkosa.

Arlin yang sangat sulit sekali di hubungi membuat Dita yang merasa cemas setelah kepulangan mereka dari vila. Arlin yang datang ke rumah Dita mau tidak mau menceritakan apa yang terjadi pada dirinya pada saat di vila, tentang dirinya telah diperkosa oleh seorang pria yang tidak ia ketahui sama sekali. Dita membantu Arlin untuk menemukan siapa yang telah memperkosa Arlin dengan cara menginterogasi keempat pria yaitu Bisma, Edwin, Ferdy, dan Chandra.

Arlin tidak menaruh curiga pada Bisma karena ia tahu Bisma tidak mungkin melakukan perbuatan kotor dan juga merupakan pacar dari Dita. Dita juga tidak ingin menaruh curiga pada Bisma tapi mau tidak mau Bisma juga masuk ke dalam yang harus diinterogasi. Penginterogasian pun dimulai, tapi yang didapat Dita dan Arlin malah berbuah kebuntuan.

“Tidak ada laki-laki brengsek yang bersedia bertanggung jawab. Dan tidak ada perempuan brengsek yang mampu melihat kebenaran itu.”

Di saat sedang putus asanya, Arlin kedapatan tengah berbadan dua. Sampai akhirnya mamahnya mengetahui kenyataan itu dan berusaha untuk mencari pelaku pemerkosaan Arlin. Kakak Arlin yang ingin membantu mamahnya untuk membantu dan melapor ke polisi malah di tolak mentah-mentah oleh mamah. Terkadang mamahnya menyalahkan perbuatan yang telah terjadi pada kakaknya menurun pada Arlin.

Sampai suatu hari, mamahnya membawa pelaku pemerkosaan Arlin ke hadapannya. Pria itu adalah Chandra. Awalnya Arlin tidak percaya bahwa Chandra pelakunya, tapi setelah di yakinkan oleh Chandra membuat Arlin sangat membencinya. Chandra mengajak Arlin untuk menikah di tolak habis-habisan oleh Arlin. Tapi apa daya, mamahnya membujuknya untuk dapat menikah dengan Chandra.

Bagaimana kehidupan pernikahan Arlin dan Chandra? Apa benar Chandra yang telah memperkosa Arlin?

“Karma buruk atau bukan, aku hanya percaya bahwa setiap perbuatan pada akhirnya mendapatkan balasan yang setimpal.”

Emosi kesedihan dan rasa kotor terhadap tubuh Arlin sangat terasa, sampai aku merasa kasihan terhadap Arlin. Aku sangat suka sama karakter Chandra, tidak hanya tulus tapi dia baik, sabar, dan pengertian pada Arlin. Walaupun sudah di caci maki oleh Arlin, Chandra tidak merasa sakit hati. Aku sampai tidak menyangka dengan kenyataan yang di paparkan penyebab dari pemerkosaan Arlin, mereka semua fake people hanya karena tidak menyukai seseorang lalu membuat permainan jebakan yang harus mengorbankan seseorang.Sempat sedih pada saat bagian akhir-akhir cerita yang harus kehilangan seseorang dan melepaskan.

Plot cerita pada novel Cinta Akhir Pekan lumayan bagus, tentang kebencian Arlin dan ketulusan Chandra dalam pernikahan mereka. Emosi kebencian Arlin terhadap Chandra sangat terasa sampai aku merasa iba terhadap Chandra menerima dengan lapang dada ucapan-ucapan kebencian yang terlontar dari Arlin. Penggunaan bahasanya masih sama seperti di novel yang pernah aku baca sebelumnya. Tapi yang membuatku tercengang adalah kemasan twist di dalam cerita sangat apik sekali.

“Berhentilah meminta maaf. Semakin sering kamu mengucapkannya, kata maaf itu semakin nggak ada harganya lagi.”

Secara keseluruhan, novel Cinta Akhir Pekan sangat direkomendasikan untuk yang percaya tentang ketulusan cinta tanpa pamrih itu benar adanya. Tapi dalam novel ini juga terdapat pesan-pesan tersembunyi di dalamnya.


Thursday, June 20, 2019

#114 Novel: Take Me Back By Dian Jesika

June 20, 2019 0 Comments
Buklet Kathana Resensi/Review: Take Me Back
Judul: Take Me Back
Penulis: Dian Jesika
Penerbit: CV Jejak
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2018
Jumlah Halaman: 266 hlm; 20 cm
Genres: Novel, Romance, 20+
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-5769-89-4
Rated: 4.5 of 5

Pertemuannya di pesta ulang tahun perusahaan Ayahnya, Nadya bertemu dengan Bram untuk pertama kalinya. Nadya jatuh cinta pada pandangan pertama pada Bram. Bahkan Nadya semakin jatuh cinta pada Bram setelah pertemuan kedua kalinya di kantor Ayahnya. Untuk itu, Nadya meminta Ayahnya untuk menjodohkannya dengan Bram.

Bram yang tidak mencintai Nadya merasa marah harus di jodohkan dengan Nadya. Tapi pernikahan tetap berlangsung walaupun hanya Nadya yang mencintai Bram. Selama tinggal bersama dan memiliki anak bernama Samuel. Walaupun sudah memiliki Samuel di antara mereka, sikap Bram terhadap Nadya tidak berubah sama sekali masih bersikap dingin.

Dengan kesabarannya, Nadya terus saja melayani Bram. Sampai suatu hari Nadya berubah menjadi sosok pecemburu karena melihat Bram bersama Renita, mantan pacar Bram, di dalam ruang kerja Bram. Berbagai pemikiran negatif antara Bram yang masih mencintai Renita berseliweran dalam benak Nadya. Bram dan Nadya selalu bertengkar bila sudah berurusan dengan Renita, sampai-sampai Nadya akan memarahi Bram habis-habisan tanpa mengenal tempat.

Sampai Nadya mengetahui dia tengah mengandung anak kedua. Awalnya Nadya ingin memberitahu Bram merasa kesal kembali terhadap Bram. Tanpa Nadya memberitahu, Bram sudah mengetahui bahwa istrinya tengah hamil. Pada masa kehamilan kedua ini, Nadya memanfaatkan perhatian Bram terhadapnya untuk mendapatkan perhatian lebih terhadapnya.

Bagaimana hubungan Bram dan Nadya? Apa Bram akan jatuh cinta pada Nadya?

Seperti yang sudah-sudah aku memang sedikit tertarik dengan tema cerita yang berbau perjodohan. Cover novel yang berwarna soft pink dengan gambar pengantin wanita menambah ketertarikan tentang isi dari novel ini. Aku baru mengetahui novel ini berawal dari Wattpad, memang sudah banyak sekali novel yang di cetak dari Wattpad ini.

Awal pembukaan di novel ini sudah menunjukkan konflik dari cerita ini yang membuatku penasaran. Aku salut sama Nadya yang bisa mempertahankan pernikahannya, dengan sikap Bram yang ingin sekali aku jitak kepalanya karena sikapnya yang dingin dan selalu menyakiti perasaan Nadya. Walaupun sudah memiliki anak, Bram tidak sedikit pun merasakan perasaan sayang pada Nadya.

Aku paling suka pada bagian adegan Nadya yang marah-marah pada Bram. Terlihat sekali Bram tidak bisa berkutik sama sekali dan hanya menerima tuduhan yang salah terhadapnya. Melalui novel ini banyak sekali pesan tentang kesabaran dalam penantian yang berujung kebahagiaan.

Plot cerita pada novel ini mungkin sudah pernah sekali digunakan tapi yang membedakannya tentang detail perjalanan pernikahan yang di mana istri dengan sabar melakukan tugasnya sambil berharap sang suami mau membalas cintanya. Point of View yang di gunakan penulis pada novel ini POV 3 (sudut pandang orang ke-3).

Kekurangan dari novel Take Me Back masih ada hole seperti penyebab Bram tidak bisa mencintai wanita. Tidak ada penjelasan sama sekali, hanya pemberitahuan selama Bram berpacaran dengan Renita pun dia tidak mencintai pacarnya itu. Aku juga menemukan beberapa kali kesalahan penulisan pada novel ini.

Secara keseluruhan novel ini worth it untuk di baca, tapi novel ini mungkin di peruntukkan untuk yang sudah dewasa. Memang di awal-awal cerita terlihat biasa saja, mengalir, tapi saat akan menjelang akhir terdapat beberapa unsur dewasa yang tidak baik untuk di konsumsi anak-anak di bawah umur.


Wednesday, June 19, 2019

#113 Hallmark Channel Movie: A Brush With Love 'When Love Make It Inspired'

June 19, 2019 0 Comments
[Review/Resensi] Hallmark Channel: A Brush With Love
Title: A Brush With Love
Genres: Romance
Type: TV Movie
Language: English
Country: USA
Episode: 1
Age Group: R+
Rated: 4.5 of 5

Seperti sebelum-sebelumnya di Hallmark Channel yang pernah aku bahas. Kali ini sudah pergantian musim, melalui A Brush With Love yang di sutradarai oleh Peter DeLuise akan memperlihatkan bagaimana keindahan bunga-bunga yang sudah bermekaran, warna-warni bunga yang sangat indah, dan kisah cinta yang sangat indah.

Jamie (Arielle Kebbel), Seorang guru melukis dan pemilik toko Canvas Creation school of art, dia mengajarkan cara melukis pada anak-anak. Sudah lama sekali Jamie tidak lagi melukis dan melakukan pameran sampai sahabatnya, Ava (Hilary Jardine), mengajaknya untuk membuat Vision Boardsupaya Jamie dapat menemukan Dreamdalam kehidupannya dan menjadi kenyataan seperti miliknya.

Ava yang lupa memberitahu pada Jamie bahwa saudaranya pindah dan tinggal satu apartemen dengan Jamie. Jamie yang sedari dulu tidak menyukai Max (Nick Bateman) karena selalu di kerjai olehnya, harus menahan rasa tidak sukanya pada Max, apalagi Ava menginginkan Jamie bersikap baik terhadap Max selama mereka menjadi tetangga.
Sehari kepindahan Max sudah membuat Jamie jengah dengan kecerewetan Max yang selalu mempertanyakan kehidupan melukis Jamie. Di lain tempat, tempat kantor Ava akan mengadakan Showcase untuk memajang berbagai lukisan. Ava merekomendasikan Jamie kepada Reene (Brenda Crichlow) untuk ikut di dalam Showcase, Ava juga menceritakan Jamie juga sebagai pelatih melukis di tokonya.

Jamie yang di beritahu Ava dengan kedatangan seseorang untuk belajar melukis di tempatnya malah mendapatkan kejutan bahwa Michael (Matthew James Doeden) adalah pemilik yang akan mengadakan Showcase tempat Jamie ikut serta di dalamnya. Sebagai pelukis profesional melukis ulang lukisannya dan memberitahu Michael untuk menjaga jarak sampai Showcase selesai.

Bagaimana dengan hubungan Max dan Jamie? Apa Jamie akan memilih Michael atau Max?

Awal-awal aku menyangka Jamie akan suka sama Michael karena mereka pernah tidak sengaja bertubrukan pada saat Jamie keluar dari tokonya. Tapi setelah melihat Max dan bagaimana interaksi antara dia dan Jamie, langsung mengambil kesimpulan Max memiliki hati pada Jamie. Layaknya kanak-kanak yang memiliki rasa suka pasti di jahili habis-habisan, itulah Max. Jadi sebenarnya, Jamie ini diperebutkan oleh dua orang pria berparas cakap dengan perbedaan latar belakang, yang satu kaya dan yang satu sederhana.
[Buklet Kathana Review] A Brush With Love
Aku suka dengan plot cerita pada film ini, di mana Jamie sebagai seorang pelukis kehilangan gairahnya untuk melukis kembali sampai sahabatnya membantunya untuk bangkit untuk menemukannya melalui Vision Board. Emosi yang di perankan oleh Arielle Kebbel sebagai Jamie juga terasa sekali bagaimana dia terpuruk patah hati karena Max. Walaupun ini pertama kalinya aku melihat Nick Bateman bermain di film keluaran Hallmark Channel, aku mengacungi jempol untuknya karena lumayan bagus dia berakting, apa lagi dia dipasangkan dengan Arielle yang sudah beberapa kali bermain di film Hallmark Channel. Selain itu juga, ada beberapa unsur comedy yang membuatku tertawa jadi tidak terlalu serius untuk menonton.

Walaupun dengan setting tempat yang di gunakan hanya sedikit tempat tapi sudah memuaskanku dengan adanya berbagai macam bunga-bunga yang bermekaran. Lokasi tempat yang paling aku suka adalah di halaman kecil belakang toko Jamie, full of colours from beautiful flower dan kamar apartemen Jamie.

Sayang wardrope yang di pergunakan di film ini terbatas. Sempat berpikir, itu outfit Jamie enggak pernah berubah di beberapa adegan sampai bosan melihatnya dan dengan tas yang serupa juga di kehidupan sehari-hari Jamie. Selain itu, pada saat pameran lukisan yang di undang oleh Michael, pakaian yang di gunakan Jamie its good but terlihat mencekik jika di kancing semuanya.


Tuesday, June 18, 2019

#112 Novel: Diary La Sorbonne By Kuala Kata

June 18, 2019 0 Comments
Buklet Kathana Resensi/Review: Diary La Sorbonne 
Judul: Diary La Sorbonne
Penulis: Kuala Kata (Okymustika Sari)
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2018
Jumlah Halaman: 228 hlm
Genres: Novel, Traveling
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-455-274-9
Rated: 4.5 of 5

Buku ini sedikit berbeda dengan novel-novel yang pernah aku baca. Tidak ada unsur romance, comedy, drama, dan lain-lain di novel kebanyakan tapi novel ini menceritakan tentang perjalanan penulis menempuh pendidikan sampai ke Ibu Kota Prancis yaitu Paris. Novel ini hampir seperti buku harian, bagaimana penulis mendapatkan beasiswa di Universitas Sorbonne.

Penulis memberitahukan informasi persyaratan untuk mendapatkan beasiswa di luar negeri dan melalui lembaga apa, dia mendapatkan beasiswa tersebut. Tidak hanya itu saja penulis juga memberi tahu persiapan apa saja setelah mendapatkan beasiswa di Universitas Sorbonne. Dari tempat tinggal yang harus memiliki jaminan atau bisa di bilang orang/keluarga yang tinggal di Paris.

Penulis yang seorang muslim juga memberitahu bagaimana dia menunaikan ibadah di negeri yang mayoritas non-muslim dan tempat makan seperti kafe yang sering di kunjungi oleh penulis. Banyak sekali lokasi wisata yang dapat di kunjungi dengan pemandangan yang cantik. Selama menempuh pendidikan di paris, penulis memberitahu bagaimana warga Prancis yang individual.

Kebanyakan mahasiswa Universitas Sorbonne terkadang mampir ke perpustakaan untuk mempelajari ilmu yang mereka ambil. Seperti terlihat dari foto-foto yang di ambil oleh penulis di perpustakaan selalu ramai sekali dengan interior yang sangat cantik sekali. Bagaimana para dosen mengajar yang membuat penulis sedikit kesusahan.

Dengan penggunaan gaya bahasa yang sangat sederhana dan mengalir, memudahkan aku mengerti tentang isi novel ini. Berbagai macam foto dan ilustrasi ikut mengisi novel ini untuk memberitahu perjalanan penulis sebagai pelajar yang tinggal di Kota Paris. Gaya hidup masyarakat Prancis, mulai dari kebiasaan, makanan, hingga tempat-tempat cantik. Tidak hanya foto dan ilustrasi tapi juga ada quotes dari beberapa orang terkenal dari yang berbahasa Indonesia, Inggris maupun Prancis

Cover depan dan belakang novel yang terkesan cantik dan manis, dengan gambar ilustrasi bangunan Universitas Sorbonne. Aku membaca buku ini karena tertarik pada covel novel ini. Sayangnya, kekurangan pada novel ini adalah ada beberapa quotes dan kalimat bahasa Prancis yang tidak ada terjemahannya. Terutama pada Quotes-nya, setiap quotes yang berbahasa Prancis selalu aku lewati karena tidak mengerti.

Bagi yang ingin mencari beasiswa di negara Prancis atau di negara mana pun itu, novel ini sangat membantu sekali bagi kalian yang mau kuliah di luar negeri, khususnya Prancis. Melalui novel ini penulis membagikan pengalamannya untuk dapat kuliah di Prancis dengan perekonomian yang terbatas.


Follow Us @soratemplates