Showing posts with label Movie. Show all posts
Showing posts with label Movie. Show all posts

Thursday, February 18, 2021

#153 Movie: Invasion

February 18, 2021 0 Comments

Title: Invasion

Genres: Action, Sci-Fi

Type: Movie

Language: Russian, English

Country: Russia

Episode: 1

Age Group: R+

Rated: 4 of 5


Hai semuanya, apa kabar? Semoga semua pembaca sehat selalu dan selalu di dalam lindungan Allah SWT. Amin


Invasion merupakan sequel dari Attraction. Kelanjutan dari kehidupan Yulya yang mendapatkan benda asing di pergelangan tangannya. Pemain utamanya masih sama di movie sebelumnya. Bahkan sutradaranya juga masih di garap oleh Fedor Bondarchuk.


Setelah kedatangan pesawat Alien di Moskow, memberikan kehidupan Yulya berbeda. Dia menjadi bahan penelitian di departemen pertahanan. Karena telah menerima sebuah teknologi canggih. Tapi penelitian tersebut membuat Yulya (Irina Starshenbaum) seperti seorang tahanan. Ayahnya mengabulkan permintaan Julia untuk tidak diikuti oleh bodyguard, tapi itu hanyalah omong kosong.


Yulya kaget mendapati bahwa Khariton (Rinal Mukhametov) masih hidup dan berdiri di depannya. Karena perubahan terjadap Yulya, membuat pria itu kembali ke bumi. Untuk membawanya pergi, karena penelitian yang di lakukan pada tubuh Yulya sudah melewati batas. Dengan kembalinya Khariton ke bumi, itu sebuah pelanggaran protocol pertahanan di angkasa.


Ra yang sudah mengambil alih pesawat Sol. Mulai meluncurkan strateginya untuk bisa membunuh Yulya. Sebagian besar kota Moskow menggunakan teknologi canggih, mulai mendapati berita kebohongan mengenai Yulya. Hampir seluruh media menampilkan Yulya sebagai sebuah buronan. Khariton mengetahui ini perbuatan Ra, mencoba melindungi gadis itu. Artyom (Alexander Petrov) yang memiliki pemikiran lain, menyerahkan Khariton ke Colonel Lebedev (Oleg Manshikov).


Semua departemen pertahanan kembali menggunakan komunikasi jaman dahulu, untuk menghindari informasi kebohongan. Untuk menjatuhkan Ra, Khariton meminta Colonel Lebadev untuk menjadi navigator menuju pesawat Ra berada. Dalam kepungan air, Yulya mulai putus asa. Gadis itu meminta siapa saja di sekitarnya untuk membunuhnya dan menghentikan penyerangan Ra.


Apakah Khariton berhasil menghentikan Ra? Apakah Yulya akan tetap di bumi?

Movie ini merupakan kelanjutan dari Attraction. Cerita tentang alien yang sedang melakukan penelitian terhadap bumi, tapi jatuh ke bumi karena tertabrak oleh meteor. Aku merasa kasihan terhadap Yulya yang menjadi bahan penelitian. Apa lagi dia memiliki sebuah luka hati, melihat Khariton meninggal. Bahkan emosinya di mainkan untuk mendapat ukuran dari kekuatannya. Tapi entah kenapa, aku kurang begitu sreg dengan bagian menjatuhkan Ra. Terasa biasa saja, kurang nendang.


Walau alur cerita ini tidak begitu kompleks namun sederhana. Visual effect yang di tampilkan patut di acungin jempol. Tidak kalah dengan movie yang masuk nominasi Box Office.


Sampai di sini dulu pembahasan movie Invasion. See you next chapter…



Tuesday, July 21, 2020

#140 Movie: The Living Dead

July 21, 2020 0 Comments
Source: mydramalist.com

Title: The Living Dead
Alternative Name: Chen Qing Ling Zhi Sheng Hun, 陈情令之生魂
Genres: Action, Adventure, Historical, Horror, Wuxia, Fantasy
Type: Movie
Language: Mandarin
Country: China
Episode: 1
Age Group: BO 13+
Rated: 5 of 5

Hai guys, apa kabar semuanya? Semoga kalian semua selalu sehat dan dilindungi oleh Allah SWT. Amin

Kalian mungkin tidak asing dengan The Untamed, drama series yang memiliki pendapatan terbanyak di negeri tirai bamboo itu. Dengan kesuksesan drama series dengan penayangan di berbagai Negara seperti Thailand, Vietnam, Philippines, India, dan Indonesia.  Kali ini mereka membuat versi movie yang berjudul The Living Dead. Eits… tokoh utamanya tentunya bukan Wei Wuxian maupun Lan Zhan karena mereka sudah terkenal dari drama series. Nah yang sekarang yang akan menjadi tokoh utamanya adalah Wen Ning dan Lan Sizhui, paman dan keponakan. The Living Dead di sutradarai oleh Qiu Zhong Wei yang nantinya juga menyutradarai Fatal Journey.

Wen Ning (Paul Yu) merasakan aura kegelapan di dekat gunung Qishan memilih untuk menetap, apalagi dia menemukan hal aneh di kota tersebut. Setiap malam kota Fu Feng akan menjadi gelap gulita dan tidak ada penduduk yang berani menyalakan penerang di dalam rumah mereka masing-masing. Karena pada saat penerang menyala, akan mendatangkan sebuah ghost shadows yang akan menghisap darah mereka sampai habis. Saat akan menangkapnya, sebuah sinar biru datang dan the black shadow menghilang. Wen Ning melihat yang ternyata keponakannya, Lan Sizhui (Zheng Fan Xing).

Source: mydramalist.com

Paman dan kepanakan mulai mencari informasi di antara penduduk tentang keanehan yang terjadi di kota tersebut. Seorang nenek di area pemakaman menceritakan tentang sebuah keluarga terkenal akan pembuatan lentera meninggal dalam satu malam. Di setiap malam di dalam kediaman tersebut selalu terdengar suara meminta tolong.dan tidak ada yang berani ke sana. Semenjak kejadian itu, kota Fu Feng berubah total.

Mereka mendatangi kediaman keluarga Xiao. Di sana mereka bertemu dengan Xiao Yi (Gao Han), satu-satunya keluarga Xiao yang masih hidup dan di biarkan hidup oleh Zhou Zi Shu (He Long Long) yang berubah menjadi ghost shadows dan meneror penduduk kota Fu Feng. Mereka menemukan kertas mantra yang dibuat oleh Wei Wuxian di kediaman keluarga Xiao.

Saat ingin meninggalkan kota Fu Feng, Lan Sizhui menemukan keanehan pada papan nama keluarga Xiao dimana dia menemukan nama Xiao Yi (Gao Han) di sana, bukan nama Zhou Zi Shu (He Long Long). Dengan kejanggilan tersebut mereka kembali lagi ke kediaman Xiao, di sana Wen Ning menerkan petunjuk yang di berikan oleh Zhou Zi Shu yang ternyata terdapat ruang rahasia, di sana terdapat jasad Xiao Qing (Faye Wang).

Apa Wen Ning dan Lan Sizhui dapat memecahkan misteri yang berada di kota Fu Feng?

Penampilan Wen Ning di sini sangat berbeda sekali dengan di drama series, dia terlihat dewasa dan sudah tidak malu lagi untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan perbedaan antara dirinya dan mereka yang normal, walau masih saja ada yang takut dengan penampilan Wen Ning. Terkadang lucu saat Lan Sizhui memanggil Wen Ning dengan sebutan paman tapi dia menolak panggilan itu hanya gara-gara Wei Wuxian menganggap panggilan paman itu untuk orang yang berpenampilan tua sedangkan dia belum tua. Hal lucu lainnya antara paman dan keponakan adalah perdebatan tidak bermutu mereka. Dalam movie ini aku mendapatkan pelajaran bila seseorang sudah mati tidak akan dapat dihidupkan kembali dengan apapun dia ingin menghidupkan orang tersebut dan masih banyak lagi.

Untungnya di movie The Living Dead ini tidak adanya pergantian actor, Paul Yu sebagai Wen Ning dan Zheng Fan Xing sebagai Lan Si Zhui tetap menjadi karakter pada saat di drama series The Untamed, jadi acting mereka yang sudah aku kenal di drama series tidak berubah sama sekali.

Source: mydramalist.com

Instrument pada movie ini tidak jauh dengan instrument yang berada di drama series The Untamed, jadi aku sangat menikmatinya. Yang berbeda dari penampilan Wen Ning di The Living Dead dan The Untamed adalah senjata yang di pergunakan Wen Ning. Mungkin kalian akan melihat rantai yang melilit di seluruh tubuh Wen Ning di The Untamed di awal pertemuannya dengan Wei Wuxian setelah 16 tahun, selepas itu Wen Ning akan menggunakan tangan kosong atau pedang. di movie, rantai yang melilit di seluruh tubuh Wen Ning digunakan sebagai senjata.

Secara keseluruhan, aku merekomendasikan movie The Living Dead untuk di tonton. Untuk para fans The Untamed pasti kalian tidak akan melewati movie ini.

See you in the next chapter…



Monday, July 22, 2019

#117 Anime Movie: Detective Conan: Zero The Enforcer

July 22, 2019 0 Comments
Buklet Kathana review: Detective Conan: Zero The Enforcer
Title: Detective Conan: Zero The Enforcer
Alternative Title: Meitantei Conan: Zero no Shikkounin, Detective Conan Movie 22: Zero's Executioner, 劇場版 名探偵コナン ゼロの執行人
Genres: Action, Mystery, Police, Drama
Type: Movie
Language: Japanese
Country: Japan
Adaption: Manga
Episode: 1
Age Group: BO-13
Rated: 5 of 5

Conan (Minami Takayama) dan Ai (Megumi Hayashibara) yang berada di rumah Profesor Agasa (Kenichi Ogata) karena Profesor sedang melakukan uji coba alat terbarunya malah mendapatkan berita dari televisi bahwa Tokyo Bay, resort dan convention center ‘Edge of Ocean’, sebagai tamu tempat diadakan summit meeting telah meledak dan menghancurkan seluruh gedung, beberapa kepolisian Public Security Bureau meninggal dan terluka di saat kejadian.

Ran tidak percaya bahwa ayahnya, Kogorou Mouri (Rikiya Koyama), merupakan pelaku dari pemboman gedung Tokyo Bay berdasarkan sidik jari yang di temukan oleh Yuuya Kazami (Nobou Tobita). Conan juga tidak percaya karena dia tahu bagaimana bodohnya Mouri dan sangat yakin tidak melakukan pemboman Tokyo Bay. Ran menelepon Shinichi (Kappei Yamaguchi) untuk meminta bantuan.
Selidik punya selidik, Ai dan Profesor Agasa menemukan keanehan pada kejadian di Tokyo Bay. Ledakan itu terpicu berasal dari rice cooket dan katup gas yang terhubung dengan internet dan kedua itu bisa dikontrol via Nor. Untuk dapat melepas Mouri dari pihak PSB, Ran meminta tolong ibunya, Eri Kisaki (Gara Takashima), untuk menjadi pengacara Mouri. Tapi itu tidak bisa di lakukan karena terkendala kode etik.

Conan curiga Amuro (Toru Furuya) ikut andil dalam penangkapan Mouri tapi tidak tahu motif di balik itu. Sampai Conan menyadari pengacara yang diperkerjakan oleh Eri untuk membela Mouri kedapatan suara ponsel Kyouko terdengar di alat penyadap yang di pasang di baju Kazami.

Apa motif di balik penangkapan Kogorou Mouri? Bagaimana Conan menyelamatkan Kogorou Mouri?
Huaa... It’s been long time not to watch this anime movie. Gegara saudara aku tak sebuah foto yang di mana hampir semua negara posisi pertama adalah Avengers: Endgame, hanya di negara Jepang yang bertuliskan Detective Conan: The First of Blue Sapphire. Berkat ‘The Power of Detective Conan’ aku jadi ingin menonton movie Detective Conan yang ternyata sudah banyak sekali.

Film Detective Conan di adaptasi dari sebuah manga karya Aoyama Gosho yang sampai sekarang masih mengeluarkan karyanya. Sempat terpikir ‘tamatnya kapan sih lama banget’. Versi series saja sudah hampir ratusan episode.

Kali ini aku akan membahas salah satu movie dari Detective Conan yang berjudul Detective Conan: Zero The Enforce. Plot cerita pada film ini sangat bagus banget apa lagi dengan penempatan twist sangat tepat sekali, sampai aku sendiri bingung dan kaget, enggak menyangka banget pelaku yang melakukan semua itu berada sangat dekat sekali.
Buklet Kathana Resensi: Detective Conan Movie 22: Zero's Executioner
Walaupun gambar yang di berikan oleh produksi TMS Entertainment terlihat biasa sekali tidak banyak hal yang menonjol dari gambar karakter maupun pemandangan yang hampir sama dengan versi series Detective Conan tapi mereka bisa memberikan suasana bagaimana layaknya berada di film Mission Impposible, bagaimana bagian ledakan besar dan bagian Amuro mengendarai mobilnya untuk mengejar waktu untuk menyelamatkan pengungsi. Walaupun terkadang menurutku nyeleneh, enggak mungkin.



Wednesday, June 19, 2019

#113 Hallmark Channel Movie: A Brush With Love 'When Love Make It Inspired'

June 19, 2019 0 Comments
[Review/Resensi] Hallmark Channel: A Brush With Love
Title: A Brush With Love
Genres: Romance
Type: TV Movie
Language: English
Country: USA
Episode: 1
Age Group: R+
Rated: 4.5 of 5

Seperti sebelum-sebelumnya di Hallmark Channel yang pernah aku bahas. Kali ini sudah pergantian musim, melalui A Brush With Love yang di sutradarai oleh Peter DeLuise akan memperlihatkan bagaimana keindahan bunga-bunga yang sudah bermekaran, warna-warni bunga yang sangat indah, dan kisah cinta yang sangat indah.

Jamie (Arielle Kebbel), Seorang guru melukis dan pemilik toko Canvas Creation school of art, dia mengajarkan cara melukis pada anak-anak. Sudah lama sekali Jamie tidak lagi melukis dan melakukan pameran sampai sahabatnya, Ava (Hilary Jardine), mengajaknya untuk membuat Vision Boardsupaya Jamie dapat menemukan Dreamdalam kehidupannya dan menjadi kenyataan seperti miliknya.

Ava yang lupa memberitahu pada Jamie bahwa saudaranya pindah dan tinggal satu apartemen dengan Jamie. Jamie yang sedari dulu tidak menyukai Max (Nick Bateman) karena selalu di kerjai olehnya, harus menahan rasa tidak sukanya pada Max, apalagi Ava menginginkan Jamie bersikap baik terhadap Max selama mereka menjadi tetangga.
Sehari kepindahan Max sudah membuat Jamie jengah dengan kecerewetan Max yang selalu mempertanyakan kehidupan melukis Jamie. Di lain tempat, tempat kantor Ava akan mengadakan Showcase untuk memajang berbagai lukisan. Ava merekomendasikan Jamie kepada Reene (Brenda Crichlow) untuk ikut di dalam Showcase, Ava juga menceritakan Jamie juga sebagai pelatih melukis di tokonya.

Jamie yang di beritahu Ava dengan kedatangan seseorang untuk belajar melukis di tempatnya malah mendapatkan kejutan bahwa Michael (Matthew James Doeden) adalah pemilik yang akan mengadakan Showcase tempat Jamie ikut serta di dalamnya. Sebagai pelukis profesional melukis ulang lukisannya dan memberitahu Michael untuk menjaga jarak sampai Showcase selesai.

Bagaimana dengan hubungan Max dan Jamie? Apa Jamie akan memilih Michael atau Max?

Awal-awal aku menyangka Jamie akan suka sama Michael karena mereka pernah tidak sengaja bertubrukan pada saat Jamie keluar dari tokonya. Tapi setelah melihat Max dan bagaimana interaksi antara dia dan Jamie, langsung mengambil kesimpulan Max memiliki hati pada Jamie. Layaknya kanak-kanak yang memiliki rasa suka pasti di jahili habis-habisan, itulah Max. Jadi sebenarnya, Jamie ini diperebutkan oleh dua orang pria berparas cakap dengan perbedaan latar belakang, yang satu kaya dan yang satu sederhana.
[Buklet Kathana Review] A Brush With Love
Aku suka dengan plot cerita pada film ini, di mana Jamie sebagai seorang pelukis kehilangan gairahnya untuk melukis kembali sampai sahabatnya membantunya untuk bangkit untuk menemukannya melalui Vision Board. Emosi yang di perankan oleh Arielle Kebbel sebagai Jamie juga terasa sekali bagaimana dia terpuruk patah hati karena Max. Walaupun ini pertama kalinya aku melihat Nick Bateman bermain di film keluaran Hallmark Channel, aku mengacungi jempol untuknya karena lumayan bagus dia berakting, apa lagi dia dipasangkan dengan Arielle yang sudah beberapa kali bermain di film Hallmark Channel. Selain itu juga, ada beberapa unsur comedy yang membuatku tertawa jadi tidak terlalu serius untuk menonton.

Walaupun dengan setting tempat yang di gunakan hanya sedikit tempat tapi sudah memuaskanku dengan adanya berbagai macam bunga-bunga yang bermekaran. Lokasi tempat yang paling aku suka adalah di halaman kecil belakang toko Jamie, full of colours from beautiful flower dan kamar apartemen Jamie.

Sayang wardrope yang di pergunakan di film ini terbatas. Sempat berpikir, itu outfit Jamie enggak pernah berubah di beberapa adegan sampai bosan melihatnya dan dengan tas yang serupa juga di kehidupan sehari-hari Jamie. Selain itu, pada saat pameran lukisan yang di undang oleh Michael, pakaian yang di gunakan Jamie its good but terlihat mencekik jika di kancing semuanya.


Wednesday, May 22, 2019

#111 True Story Movie: Walk. Ride. Rodeo. 'Amberley Snyder Never Give Up To Get Her Dream Come True'

May 22, 2019 0 Comments
Source: imdb.com
Title: Walk. Ride. Rodeo.
Genres: Drama
Type: Movie
Language: English
Country: USA
Episode: 1
Age Group: 13+
Rated: 5 of 5

Walk. Ride. Rodeo. Adalah kisah nyata yang di ambil dari kehidupan Amberley Snyder yang mengalami kecelakaan mobil hebat. Melalui sutradarai oleh Conor Allyn, memberikan bagaimana perjuangan Amberley kembali bangkit untuk meraih mimpinya. Film ini di produksi melalui Poke Prod dan Netflix yang juga mendistribusikannya.

Amberley Snyder (Spancer Locke) berkarier sebagai rodeo semasa mudanya, berbagai kompetisi dia ikuti sampai memiliki cita-cita ingin menjadi profesional Rodeo. Amberley yang mendapatkan beasiswa mengharuskan meninggalkan keluarganya dan kuda kesayangannya ‘Power’ di ranch. Dalam perjalanannya Amberley mendapatkan kecelakaan mobil yang menyebabkan bagian pinggang ke bawah mengalami paralyzed.

“Hard work beats talent when talent doesn’t work hard.”

Sejak awal kecelakaan, Amberley tahu terjadi sesuatu terhadap kakinya yang tidak dia rasakan sama sekali. Setelah di beritahu pada Tina Snyder, Amberley mother (Missi Pyle), Amberley merasa dunianya mulai runtuh, impiannya menjadi seorang profesional rodeo telah hancur. Dia tidak terima dengan kondisi yang di alaminya. Tina dan Cory Snyder, Amberley father (Bailey Chase), berusaha untuk membuat putrinya kembali seperti semula.
source: imdb.com
Selama tiga bulan, Amberley menjalani rehabilitasi dan selama itu juga Amberley mulai menerima kondisinya sekarang. Dengan di bantu physiotherapist Diego (Corbin Blue), Amberley bangkit kembali. Sekembalinya dari rehabilitasi, Amberley mulai mencoba untuk menaiki kuda kesayangannya kembali tapi di saat sudah di atas kuda, Amberley yang awalnya harapan itu masih ada mulai jatuh kembali.

“No matter what life gives you... give more back.”

Tina yang tidak mau mimpi Amberley untuk berkuda kembali sirna memberikan semangat walau Amberley pesimis dengan kondisi terbarunya. Di saat terpuruknya, Amberley mendapatkan teman cerita dari email yang sering dia dapatkan yaitu Tate Watkins (Max Ehrich). Amberley mulai mencari alternatif lain untuk kehidupan barunya sampai dia mendapatkan sebuah interview televisi.

Apa Amberley Snyder akan kembali ke arena rodeo?

Cerita yang True Story selalu membawa nilai yang sangat besar pada kehidupan, begitu juga dengan kisah Amberley Snyder yang penuh dengan inspirasi untuk orang-orang baik yang memiliki kondisi sama seperti dirinya maupun yang normal. Bagaimana kerja keras menghasilkan apa yang dimimpikan selama ini.
source: imdb.com
Pertama menonton aku sempat menahan nafas saat Amberley mengalami kecelakaan mobil, mobilnya sampai berguling-guling dan dia terlempar keluar dari mobil. Aku sudah berfikiran ‘she will die’ but Tuhan berkata lain she alive after that terrible accident. Dan paling lucunya, dia masih sempat-sempatnya mengaca dari kacamata hitam yang di pakai polisi untuk memeriksa luka yang berada di dahinya.

“Attitude is a little thing that makes a big difference. I realize maybe i won’t have control over every situation in my life. Maybe i don’t get to make every decision but when i wake up in the morning, i get to decide my attitude. And if that’s the only decision i get to make that day. I better make it good one. Because with the right attitude, who knows what you can achieve?”

Emosi yang di perankan Missi Pyle sebagai Amberley mother sangat terasa sekali, bagaimana dia putus asa, greatfull, dan memberikan harapan pada Amberley untuk tetap berusaha dan tidak putus asa, She a strong mother. Begitu juga dengan emosi Amberley, bagaimana dia jatuh bangun menghadapi kondisinya dan bagaimana dia perang batin untuk meneruskan mimpinya atau merelakan mimpinya.

Yang paling mengejutkan pada film ini adalah Amberley Snyder sendiri yang menjadi stunt untuk menunggang kudanya. Aku tidak menyangka sekali, tidak terlihat ada perbedaan sama sekali pada bentuk badan Spancer Locke dan Amberley Snyder. That cool!

Bagi kalian aku sangat merekomendasikan film ini untuk kalian tonton, jangan pernah melewatkannya karena sangat sayang sekali bila kalian lewatkannya. Because it’s full of inspirational, endearing, and emotional.


Follow Us @soratemplates