Tuesday, May 14, 2019

# Amore # Novel

#106 Novel Amore: Until The End Of Time By Mya Ye

Review/Resensi
Judul: Until The End of Time
Penulis: Mya Ye
Penerbit: PT Gramedia Putsaka Utama
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2017
Jumlah Halaman: 296 hlm; 20 cm
Genres: Romance
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-03-7910-4
Rated: 4 of 5

Carmelin tidak bisa menyetujui permintaan Michael untuk tetap tinggal di rumah setelah mereka menikah. Carmelin tidak mau meninggalkan pekerjaan disukainya yang sudah susah payah di buatnya dari nol. Tapi Michael dengan keras kepala tidak menginginkan kelak wanita yang akan dinikahinya bekerja.

Dengan keputusannya berpisah dari Michael malah membuat Carmelin merasa menyesal telah ucapannya yang terlontar di pertemuan terakhirnya. Setiap kali bekerja, Carmelin selalu memikirkan Michael. Untuk menyibukkan diri Carmelin mengambil cuti dan pergi ke Cina untuk melakukan survei tempat kuliah untuk melanjutkan kuliahnya nanti.

Di sana, Carmelin bertemu dengan sahabatnya, Marry, dan sepupu Marry yaitu Dave. Dave langsung jatuh hati pada Carmelin setelah beberapa kali bertemu dengannya, Marry pun tahu Dave menyukai Carmelin tapi dia tidak mau Dave hanya sebagai pelarian Carmelin maka Marry memberitahu Carmelin untuk tidak menyakiti Dave. Keluarga Dave malah meminta Dave mencari calon istri yang biasa-biasa saja tidak terlalu tinggi drajatnya.

"You are beautiful in your own way."

Dave yang sedang berkunjung ke rumah Nenek Carmelin di buat kaget dengan keberadaan Michael dan menyadari perubahan sikap Michael terhadap dirinya pada saat pertemuan kedua mereka untuk membicarakan kerja sama mereka dengan perusahaan tempat Dave bekerja. Dave memaksa sepupunya untuk bercerita tentang hubungan Michael dan Carmelin membuatnya tidak meberitahu keberadaan Carmelin dan menasihati Michael untuk mendapatkan Carmelin kembali.

Bagaimana hubungan Carmelin dan Michael? Apa Dave akan memperkenalkan Carmelin kepada keluarganya?

Setiap pernikahan selalu ada tradisi di setiap budaya. Begitu juga dengan Carmelin yang ingin melestarikan tradisi yang sudah di anutnya dalam keluarganya. Seperti sebuah julukan ‘Kalau jodoh pasti tidak akan kemana-mana’ begitu juga yang ada di dalam novel ini. Bagaimana Tuhan menyatukan mereka yang sudah berjodoh.

"Ikuti kata hatimu."

Aku kurang begitu suka dengan karakter Carmelin yang keras kepala dan egois. Carmelin seperti tidak belajar dari kedua orang tuanya yang sibuk menjadi pengusaha lalu menelantarkan dia untuk di asuh oleh neneknya, setelah orang-orang terdekatnya menyampaikan pandangan tentang dirinya baru dia tidak bisa berkutik. Kalau di lihat, karakter Carmelin dan Michael memiliki satu sifat yang sama yaitu ambisi, Carmelin yang berambisi dengan karirnya sedangkan Michael berambisi untuk mengubah Carmelin sesuai dengan keinginannya.

Menurutku cover pada novel ini terlihat biasa saja, hanya bergambar sebuah kapal dengan latar belakang bangunan gedung-gedung yang menurutku itu berada di Cina.

Plot cerita pada novel ini sudah pernah di pergunakan pada novel yang pernah aku baca hanya yang membedakannya pada novel ini sedikit menyinggung tentang feminisme setelah pernikahan yang di mana Carmelin masih ingin berkarir setelah dia menikah, berbeda dengan Michael yang menginginkan wanita yang dinikahinya terus berada di rumah. Secara gaya bahasa, enak untuk di baca karena menggunakan bahasa sehari-hari. Penggunaan sudut pandang orang ketiga menjadikan aku mengetahui apa yang terjadi pada mereka di tambah lagi dengan adanya jalan pikiran tiap karakter sehingga mengetahui perasaan mereka.

"Percaya saja, cinta sejati pasti akan menemukan jalannya kembali."

Sayangnya kekurangan dari novel ini adalah konflik yang di gunakannya kurang kuat sehingga terlihat membosankan. Penjelasan-penjelasan tentang lokasi tempat Carmelin selama di Cina juga minim, padahal sebagian besar setting di novel ini berada di Cina. Hanya setting di Indonesia saja yang leng

Sejujurnya aku kurang enjoy untuk membaca novel ini karena cepat sekali merasa bosan untuk membaca. Sampai berhari-hari untuk menyelesaikan novel ini, sempat aku ingin menyerah di tengah halaman tapi sayang juga kalau tidak di selesaikan.


No comments:

Post a Comment

Follow Us @soratemplates