Penulis: Rosi L. Simamora
Penerbit: PT Gramedia Putsaka Utama
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2018
Jumlah Halaman: 232 hlm; 20 cm
Genres: Romance, Comedy, 21+
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-03-8067-4
Rated: 5 of 5
Minar dan Sahat baru saja merasakan hari pernikahannya. Sahat yang anak bungsu di keluarganya sedangkan kedua kakak perempuannya telah menikah dan memiliki anak. Hanya Bang Monang yang selalu membuat tingkah di saat hari pernikahannya dan membuat Mamak mertua pupus menaruh harapan untuk meneruskan nama keluarga.
Ternyata kehidupan setelah pernikahan Minar dan Sahat tidak seperti yang kebanyakan pengantin baru. Minar dan Sahat yang belum memiliki rumah, harus tinggal di rumah Mamak mertua yang selalu merecokinya. Minar bekerja sebagai penerjemah dan bisa bekerja di mana saja, malah di sangka oleh mamak mertua sebagai pengangguran.
Tidak hanya itu saja, Mamak mertua memberikan kamarnya untuk di tempati Minar dan Sahat hanya untuk menghitung kegiatan malam mereka. Setelah Sahat dan Minar pindah ke rumah baru mereka. Mamak mertua yang mengetahui Minar sedang sakit memberikan minuman olahannya untuk Minar untuk cepat sehat. Tapi Minar baru tahu minuman yang di berikan dari Mamak mertua membuatnya syok setengah mati.
Mamak mertua yang baru saja memiliki kesenangan menggunakan HP di lain sering menelepon Minar karena Sahat dan Bang Monang yang membuat kesepakatan di antara mereka berdua, Mamak mertua juga meminta Minar membuatkan Facebook. Minar sudah memberi tahu Sahat untuk memberitahu Mamak untuk tidak membuat FB malah mendapatkan getahnya. Mamak mertua membuat malu Sahat di halaman Facebook.
Bagaimana hubungan Minar dan Mamak mertua ya?
Sungguh kocak banget novel Catatan Harian Menantu Sinting, juara banget karakter Mamak mertua, bener-bener kocak abis. Aku enggak pernah berhenti tertawa maupun senyum-senyum sendiri membaca bagian Mamak mertua dan Minar. Sudah sok tahu di bilangin yang bener malah ngambek atau malah balik dinasihati. Untung Minar bisa bersabar sama Mamak mertuanya.
Cover novel ini terlihat biasa saja tapi ada sedikit perbedaan. Aku yang biasa meminjam buku di Ipusnas cover novel ini gambar orangnya tidak terlihat jelas di bandingnya cover yang aku lihat di Goodreads yang memiliki gambar Minar, Sahat, dan Mamak mertua di bagian cover terlihat jelas dan bagian belakang cover gambar keluarga besar Sahat juga terlihat dengan jelas. Well, aku enggak tahu mungkin ada kesalahan pada saat input data di Ipusnas atau memang di sengaja.
Plot cerita yang unik sekali, tidak pernah aku temukan di novel yang aku baca selama ini. Tidak hanya ceritanya yang unik, cerita ini juga menggunakan alur maju-mundur yang sangat pas sekali penempatannya. Gaya bahasa yang enak dibaca, santai, dan menyenangkan membuatku tidak pernah bosan untuk membaca. Dengan sesekali di sisipkan bahasa Batak dan terjemahannya di footer menjadi semakin meresapi ke cerita, walaupun masih saja aku menemukan beberapa bahasa yang tidak aku mengerti.
Di tambah dengan penggunaan dialog yang kreatif, dialog yang buat bercampur dengan paragraf dan dialog yang dibuat tersendiri seperti naskah. Baru kali ini aku menemukannya seperti ini, karena kebanyakan yang aku temukan pasti menyatu dengan paragraf. Di novel ini tidak full 100% penuh dengan tulisan tapi ada ilustrasi gambar yang menceritakan keadaan Minar, Sahat, dan Mamak mertua.
Novel Catatan Harian Menantu Sinting, aku sangat rekomendasikan buat kalian baca tapi untuk yang di atas 21 tahun ke atas ya. Karena ada beberapa unsur yang tidak boleh di baca untuk anak-anak atau remaja.
No comments:
Post a Comment