Thursday, April 11, 2019

#96 Novel Amore: For A Better Tomorrow By Rini Zabirudin

April 11, 2019 0 Comments
[Review/Resensi] #96 Novel Amore: For A Better Tomorrow By Rini Zabirudin
Judul: For a Better Tomorrow
Penulis: Rini Zabirudin
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: Cetakan pertama, 2015
Jumlah Halaman: 256 hlm; 20 cm
Genres: Romance
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-03-1463-1
Rated: 4.5 of 5

Bima kabur dari Nusa Kambangan bertemu dengan Ellis yang tinggal sendiri di desa untuk menjadi seorang herbal. Ellis selalu menolong orang sakit di tempat tinggalnya tidak menaruh curiga pada Bima yang tergeletak di teras belakang rumahnya. Malah Ellis memberi Bima makan dan tempat naungan sementara.

Merasa kasihan terhadap Bima, Ellis memperkerjakan Bima di rumahnya. Bima melakukan pekerjaan layaknya pegawai, terkadang menemani Ellis masuk ke dalam hutan untuk mengumpulkan tanaman obat untuk para pasiennya. Bima juga mendapatkan pengetahuan tentang obat-obatan dari Ellis.

“Tanah Indonesia sangat subur. Apa pun yang kautanam akan tumbuh. Berbagai jenis tumbuhan bisa digunakan untuk obat. Negeri kita ini sangat kaya.”

Selama tinggal, Ellis tidak pernah memaksa Bima untuk bercerita tentang masa lalunya, bagaimana bisa sampai ke pekarangan belakang rumahnya. Sampai keluarga Ellis datang berkunjung ke rumah setiap akhir pekan. Mignon yang berusaha menginterogasi Bima membuat Ellis cemas terhadap Bima yang terlihat sungkan. Karena khawatir dengan Ellis, Mignon meminta Jo untuk mencari tahu tentang Bima.

Kedatangan Raphael yang mengetahui rahasia Bima memintanya untuk meninggalkan rumah Ellis secepatnya. Tapi Bima tidak bisa meninggalkan Ellis begitu saja seperti permintaan Raphael. Belum lagi orang-orang yang mengejar Bima untuk mendapatkan benda penting dari tangannya datang ke rumah Ellis. Saat itu, Bima menceritakan apa yang terjadi pada dirinya pada Ellis.

Rahasia apa yang di ketahui Raphael? Siapa Raphael? Bagaimana Ellis menyikapi kebenaran yang di ceritakan Bima?

Kasihan sekali hidupnya Bima yang di kejar-kejar sama orang satu instansi dengan dia, sampai harus kehilangan orang kesayangannya dan harus menjauh dari keluarganya. Tapi pertemuan Bima dan Ellis sudah seperti dewi penolong banget. Dengan karakter Ellis yang tidak menaruh curiga sama Bima, baik, memberi makan, memberi Bima untuk mandi, memberinya tempat istirahat, bahkan memperkerjakannya, dan Ellis tidak takut pada Bima yang datang melalui hutan. Kalau aku mah sudah menelepon polisi untuk jaga-jaga kalau dia bakal berbuat jahat.

“Harta yang paling berharga adalah keluarga. Karena di saat seluruh dunia meninggalkan kita maka hanya keluargalah satu-satunya yang akan tetap berada di sisi kita, melindungi dan tetap mencintai.”

Sayang cerita yang bagus tapi di titik klimaksnya terkesan biasa saja. Padahal sudah mengharapkan Bima sama Ellis bakalan kabur bersama dari pengejaran dan sedikit ada action. Dan aku menemukan kejanggalan di sini, saat Bima menceritakan letak benda yang diinginkan oleh orang pengejar pada Ellis tapi Ellis malah mengatakan tidak tahu tempatnya pada saat berbicara pada Magon dan Raphael.

Selain itu, jalan dari klimaks ke ending terasa cepat sekali. Cerita ini di ambil dari sudut pandang orang ke tiga. Menurutku cover novel ini juga terkesan biasa saja.

“Rasa takut adalah teman, Bima. Dia mengajarkan kita untuk selalu berjaga dan waspada. Tanpa rasa takut, manusia tidak akan bisa bertahan hidup. Kita pasti sudah lama punah.”

Overall, novel ini menarik sekali untuk di baca. Ceritanya seperti cinta lokasi begitu, hidup bersama di sebuah desa sehingga timbullah benih-benih cinta di antara mereka. Cerita ini juga memiliki segi humor.


#95 Novel: Spy In Love By Dwitasari

April 11, 2019 0 Comments
[Review/Resensi] #95 Novel: Spy In Love By Dwitasari
Judul: Spy in Love
Penulis: Dwitasari
Penerbit: PT Bentang Pustaka
Tahun Terbit: Cetakan pertama, 2016
Jumlah Halaman: 120 hlm
Genres: Fiksi, Romance
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-291-253-8
Rated: 4 of 5

Mungkin masih ingat dengan Eiffel, Tolong! Cerita tentang menjadi mata-mata dan penyamaran. Di novel Spy in Love tema ceritanya sedikit sama tentang seorang agen mata-mata yang ingin melindungi seseorang.

Hotel tempat kerja Putra membuka cabang di Penang sebagai manajer. Kakek satu-satunya Putra tidak setuju dengan pengiriman Putra ke Penang padahal dia tahu cita-cita Putra semasa kecil mau seperti kakeknya yang sebagai mata-mata kelas kakap di Indonesia. Sebenarnya Putra menyembunyikan pekerjaan aslinya dari kakeknya. Kehadiran Putra di Penang hanya untuk menjalankan misi untuk melindungi seseorang. 

Di lain tempat, Jasmine yang datang berlibur ke Bali untuk bertemu dengan pacarnya dan memiliki kesempatan pacarnya akan memperkenalkan dirinya pada kedua orang tua pacarnya di Bali. Tapi takdir berkata lain, Jasmine di khianati oleh pacarnya yang akan menikah dengan sahabatnya semasa kuliah.

“Kenyataan kadang sulit diterima akal sehat, tapi percayalah bahwa ketika kita tahu cara menerima dengan ikhlas, semua lebih mudah untuk dijalani.”

Dengan rasa sakit hati, Jasmine menerima pekerjaan sebagai Event Orginize di Penang. Di sana Jasmine bertemu dengan Putra yang berawal dari kesalahpahaman Putra yang menganggap dirinya ingin bunuh diri di pantai hotel. Oleh karena itu, Jasmine tidak suka dengan Putra yang merupakan orang Indonesia membuatnya teringat dengan mantan pacarnya.

Satria, kakek Putra, mendapatkan misi dari teman lamanya untuk memantau sebuah kecelakaan pesawat yang menurutnya kecelakaan itu di sengaja. Setelah mendapatkan kabar bahwa Putra ingin mengenalkan seseorang yang akan di nikahinya, Satria berangkat ke Penang.

“Karena kamu tidak akan pernah tahu, seorang perempuan pergi bukan karena dia telah merasakan luka, tetapi karena dia merasa tidak lagi dianggap ada.”

Karena tahu calon yang akan di nikahi Putra adalah wanita Malaysia, Satria menolaknya apalagi di tambah tidak akurnya dia dengan ibu dari wanita yang akan di nikahi Putra. Untuk mendekatkannya, mereka mengadakan acara food gathering untuk Satria dan ibunya. Selama mengikuti acara, Satria malah di kepung oleh sekelompok organisasi untuk mendapatkan handphone yang berisi rekaman.

Siapa yang akan di lindungi oleh Putra? Organisasi apa yang mengincar nyawa Satria?

Ini novel kedua yang aku baca bertemakan action romance. Karakter Putra yang tampan dan penuh dengan teka teki tapi tidak bisa menipu Satria yang seorang mantan mata-mata terkemuka di Indonesia. Tapi dari cerita ini, aku bisa tahu seorang mata-mata seperti Satria sangat menyayangi Putra hanya untuk menebus kesalahannya di masa lalu. Karena yang aku tahu, tugas negara selalu menjadi nomor satu daripada keluarga.

Plot cerita yang tidak terlalu ribet tapi penuh dengan misteri. Dari awal membaca sudah membuat banyak pertanyaan pekerjaan apa yang di geluti oleh Putra di lain dia bekerja sebagai manajer hotel. Konflik yang di ceritakan sebenarnya sederhana tapi penulis bisa sekali mengemasnya dengan memberikan twist yang membuat semakin penasaran.

“Saat bertemu denganmu, akan seakan tahu kamu adalah takdirku, aku seakan tahu bahwa Tuhan menyimpan rencana baik-Nya melalui kehadiranmu.”

Untuk sesi action kurang banyak, malah terkesan cepat sekali. Pada saat Putra menyelamatkan Satria cepat sekali ketemunya tidak ada hambatan sama sekali, seolah-olah di saat pintu masuk sudah ada Satria di sana. Padahal penggambaran lokasi penyekapan berupa kastil tua.

Secara keseluruhan novel ini worth it untuk di baca, tapi aku masih penasaran dengan kisah Satria yang menjalankan tugas di Malaysia yang jatuh cinta dengan seorang gadis tapi tidak sampai ke pernikahan karena perbedaan negara.


Wednesday, April 10, 2019

#94 Hallmark Channel Movie: Love On The Menu

April 10, 2019 0 Comments
[Review] Love On The Menu
Title: Love on the Menu
Genres: Romance
Type: TV Movie
Language: English
Country: USA
Episode: 1
Age Group: R+
Rated: 4.5 of 5

Kembali lagi dengan salah satu film keluaran Hallmark Channel, kali ini film Love on the Menu menceritakan tentang makanan dan cinta. Dengan di sutradarai oleh Ellie Kanner dan penulis naskah yaitu Kavan Smith dan Alex Wright.

Maggie (Autumm Reeser) bekerja di sebuah perusahaan frozen food. Dia mengajukan sebuah restoran kepada atasannya, Andrea (Barbara Niven), untuk menjadikan makanan yang di buat oleh chef Hank (Kavan Smith) sebagai kandidat proyek frozen food selanjutnya. Maggie yakin tentang makanan yang di buat oleh Hank dapat membesarkan pangsa pasar perusahaan.
Saat Maggie berkunjung ke Osteria restaurant, restaurant sedang kedatangan seorang review food yang duduk tepat di belakang Maggie. Para staff restoran menganggap Maggie adalah review yang akan memberi nilai pada restorannya. Bernie (Richard Ian Cox) memberitahu pada Hank baru saja kehilangan bintang di restorannya.

Maggie dan Andrea mendatangi restoran Hank dan mengajukan kerja sama tapi Hank tidak menyetujui kerja samanya sampai Bernie memberitahu bahwa restoran sedang terlilit utang pada bank dan akan bangkrut. Mendengar itu, Hank yang tidak tahu masalah manajemen restoran merasa kaget dan dengan terpaksa menerima kerja sama yang di tawarkan Maggie dan Andrea untuk menyelamatkan restoran.

“Love... You’ve giving them love. Love is the number one ingredient in any dish. Without that, you’ve got nothing.”

Kedatangan Maggie sebagai bagian di restoran, memberikan perubahan walaupun pernah di tentang oleh Hank. Tapi dengan Maggie membantu Hank untuk mendapatkan bintang kembali pada restorannya dan Hank membantu Maggie untuk membuat menu untuk frozen food, perubahan di restoran terjadi. Tidak hanya itu saja, Hank yang tidak menyukai frozen food mengajarkan Maggie bagaimana menghidangkan fresh food.
Andrea yang sudah mendapatkan resep dari Hank memilih melanjutkan proyek selanjutnya dengan koki baru. Maggie yang mendengar itu awalnya tidak terima dengan keputusan Andrea yang akan meninggalkan kerja samanya terhadap Hank tapi Maggie mendapatkan tekanan dari Andrea.

Apa yang akan terjadi pada restoran Osteria? Apa Maggie akan benar meninggalkan kerja samanya terhadap Hank?

Ternyata salah satu penulis naskah film ini juga sebagai aktor tokoh utama film ini. Selama aku menonton seluruh film yang di perankan Kavan Smith memang bagus dan terlihat natural. Apalagi selalu ada bumbu comedy di dalam filmnya. Tapi di film Love on the Menu yang lawan mainnya Autumn Reeser, menurutku film ini yang paling bagus.
[Resensi] Hallmark Channel Movie: Love On The Menu
Jalan cerita yang menurutku sederhana hanya puncak dari konfliknya kurang berasa, terkesan biasa saja. Permainan emosi pada karakter Maggie di puncak konfliknya kurang. Walaupun dari awal sampai mau akhir ending sudah cukup bagus.

Paling suka di film ini adalah kerja sama di dalam dapur dan seluruh staff restoran untuk berusaha bangkit dari kebangkrutan. Hank dengan sifat baiknya, malah menyuruh kedua koki terbaiknya untuk berhenti tapi malah mereka tidak mau malah memilih untuk bertahan.

Film Love on the Menu yang menceritakan kebangkitan sebuah restoran yang akan gulung tikar dan bagaimana keyakinan seseorang terhadap restoran tersebut bahwa restoran akan bangkit dengan makanan yang di kelola secara fresh akan mendapatkan kembali bintangnya.


#93 Movie: The Royal Tailor 'A Man Who Has A Talent To Make A Queen Looks Beautiful'

April 10, 2019 0 Comments
[Review] The Royal Tailor
Title: The Royal Tailor
Alternative Titles: 상의원, Sanguiwon
Genres: Historical, Drama, Fashion 
Type: Movie
Language: Korean
Country: South Korea
Episode: 1
Age Group: R+
Rated: 5 of 5

The Royal Tailor di tulis oleh Lee Byoung-hak dengan mengambil sebuah cerita pada masa kerajaan Joseon. Di mana terdapat perubahan fashion yang terjadi pada masa itu, tentu dalam perubahan itu selalu ada persaingan dan intrik yang terjadi. Dengan disutradarai oleh Lee Won-suk berhasil memberikan kesan bagaimana perasaan iri hati dapat menggelapkan mata dari bakat yang dipunya.

Pada masa kekaisaran dinasti Joseon, terjadi perubahan pada fashion saat itu, Jo Dol-soek (han Suk-kyu) yang sudah melayani 3 generasi kerajaan akhirnya menjadi kepala penjahit di kerajaan dengan raja yang baru. Raja (Yoo Yeon-seok) meminta untuk dibuatkan jubah naga yang baru, begitu juga dengan para menterinya yang akan dibuatkan jubah baru.

Pan-soo (Ma Dong-seok) bersama dengan temannya berada di tempat hiburan, ia mengeluhkan jubah yang di pakainya selalu membuatnya susah, dengan lengan jubah yang panjang membuatnya susah untuk menyingsingkan menjadi pendek. Saat Wol-hyang (Shin So-yul) mendatangi mereka, Pan-soo meminta Wol-hyang untuk meminta kepada Lee Gong-jin (Go Soo) untuk dibuatkan jubah baru.
Suatu hari, Ratu (Park Shin-hye) yang meminta Dol-soek untuk memperbaiki sebuah Hanbok, tidak sengaja terbakar pada saat memperbaikinya. Ratu yang menginginkan jubah itu di bikin ulang malah mendapatkan penolakan dari Dol-soek, karena jubah yang akan di buat ulang akan memakan waktu yang sangat lama.

Pan-Soo mengajak Gong-jin untuk bertemu dengan Dol-soek untuk membantu membuat jubah naga yang diinginkan Ratu. Gong-jin pertama kali bertemu dengan Ratu langsung jatuh jati dengan kecantikan sang Ratu. Semenjak itu, Gong-jin selalu membantu menjahit di dalam istana dan terkadang menemani Ratu tanpa memikirkan akibat yang di terima dari Raja bila mengetahui jika dia berdekatan dengan Ratu.

Gong-jin yang keluar dari lingkungan istana mendengar bahwa Ratu akan di gantikan pada saat pesta penyambutan utusan negara seberang membuatnya mendatangi kediaman Ratu dan memohon untuk dirinya dapat membuatkan baju yang akan di kenakan Ratu. Pada pesta penyambutan, seluruh kabinet dan tamu undangan memandang takjub pada Ratu, begitu juga dengan Raja yang dari awal menikah tidak pernah memandangnya di buat takjub dengan pakaian yang di kenakan Ratu.
Semenjak itu, Dol-soek mulai merasa iri terhadap Gong-jin yang memiliki talenta desain yang bagus. Dengan ketakutannya akan tersingkirkan, Dol-soek bekerja sama dengan Raja untuk menyingkirkan Gong-jin. Dol-soek menginginkan nama Gong-jin terhapus dari sejarah dinasti Joseon.

Kenapa Raja menginginkan Gong-jin tersingkirkan? Seperti apa baju yang dibuat Gong-jin untuk Ratu di pesta penyambutan?

Kali ini aku akan membahas film buatan dari Korea Selatan, biasanya aku selalu membahas film yang dari negara Barat dan Eropa. Film ini aku tidak sengaja lihat di cuplikan di Youtube, biasanya kalau sudah film historical dinasti Joseon di dalam pikiranku adalah perebutan takhta dan peperangan yang sedikit di taburi romance. Tapi film The Royal Tailor yang di sutradarai oleh Lee Won-suk membawa pada persaingan dua penjahit pada masa dinasti Joseon yang terdapat skandal dan tragedy.
[Resensi] The Royal Tailor
Pertama kali lihat tokoh karakter Gong-jin langsung jatuh hati, seorang pria easygoing, funny, bertalenta, dan baik banget. Walaupun dia sudah di hina oleh Dol-soek yang menganggap pakaian buatan Gong-jin murahan, Gong-jin masih menganggap Dol-soek sebagai temannya dan membuatkan pakaiannya pada saat Dol-soek mendapatkan gelas kebangsawanan dari istana. Tidak hanya itu saja, Gong-jin juga membuatkan pakaian untuk Ratu hanya untuk seluruh istana tunduk kepadanya dan hormat.

Sangat berkesan pada saat Gong-jin mengajak Dol-soek memejamkan mata untuk membayang desain pakaian pada saat bulan purnama. Mereka memberikan visual effect yang menggemaskan, ada gambar kelinci yang sangat iri dengan pakaian yang di kenakan oleh Dol-soek.

Ternyata berhubungan dengan istana pasti ada persaingan, aku kira tidak hanya di dalam kabinet yang main sikut-sikutan untuk mendapatkan kekuasaan, tapi pada fashion pun begitu. Bagi yang penyuka film Korea dan fashion, aku Recommended untuk kalian menonton film ini.


Tuesday, April 9, 2019

#92 Novel: Answer By Marsya Pen

April 09, 2019 0 Comments
[Review/Resensi] #92 Novel: Answer By Marsya Pen
Judul: Answer
Penulis: Marsya Pen
Penerbit: CV. Garuda Mas Sejahtera
Tahun Terbit: Cetakan pertama, 2016
Jumlah Halaman: 120 hlm
Genres: Drama, Romance
Bahasa: Indonesia
ISBN: xxx-xxx-xxx-xxx-xxx
Rated: 3.5 of 5

Naya mendapatkan training selama 2 minggu di Bangkok, sebelum melakukan training dari kantor Naya mengajak teman-temannya untuk liburan terlebih dahulu di sana. Saat di bandara, Naya kehilangan kopernya, salah satu temannya melihat koper yang sangat mirip dengan koper Naya. Mereka bertiga menghampiri koper yang bersama dengan seorang pria. Saat Karina menghampiri terlebih dahulu, Naya kaget bahwa pria yang berada di depannya adalah Gian, pria yang sudah meninggalkannya 7 tahun yang lalu tanpa penjelasan.

Setelah lama tidak bertemu kembali, Gian mengajak Naya untuk sarapan di tempat biasa. Naya dengan perasaannya yang campur aduk menerima ajakan Gian. Selama di Bangkok, Gian selalu mengajak Naya jalan-jalan, terkadang Gian mengirimkan makanan kesukaan Naya ke hotel.

“And i will always let you know how much i love and muss you. Even at this very moment.”

Sampai suatu kejadian tertimpa di lokasi dekat tempat tinggal Gian, Naya berusaha untuk menghubungi Gian malah tidak mendapatkan jawaban sama sekali seperti 7 tahun yang lalu, menghilang tanpa jejak. Sampai beberapa hari kemudian Gian baru memberinya kabar.

Mendekat hari kepulangan, Naya mengungkapkan perasaannya dan pertanyaan yang masih mengambang tentang Gian yang hilang tanpa kabar 7 tahun yang lalu. Sayang penjelasan Gian tidak memuaskan Naya yang menganggap hubungan mereka 7 tahun lalu hanya sebuah permainan.

Bagaimana Gian menjelaskan pada Naya tentang 7 tahun yang lalu? Ada kejadian apa sampai Gian sulit untuk di hubungi?

“If you mean by this is ‘game’, I’m not playing any games. You just need to say what you feel and think. If you mean by words, come on... i know you’re good with words.”

Aku kira pada saat bertemu dengan Gian kembali, Naya akan langsung meminta penjelasannya saat itu juga seperti layaknya kebanyakan wanita tapi ternyata Naya belum siap menerima penjelasan Gian saat itu juga. Jadinya di ulur-ulur sampai kepulangannya ke Indonesia. Karakter Gian juga di buat kaku tapi perhatian, sweet banget sampai ngirim makanan dan obat ke hotel.

Mungkin ini salah satu novel terpendek yang aku baca. Biasanya aku membaca novel pasti jumlah halamannya di atas 150 halaman. Karena tertarik sama cover novel yang di desain oleh Erine Agnissary ini jadinya penasaran sekali sama isinya.

Alur yang di gunakan penulis maju dan mundur, jadi ada sedikit flashback pada saat Naya dan Gian bersama dan di mana mereka berpisah. Tapi cerita ini masih kurang menarik dengan konflik yang menurutku biasa saja. Sudah begitu masih ada hole di beberapa tempat yang bisa di jadikan tambahan cerita.

“Hubungan kita bukan hubungan untuk bisa menahan satu orang pergi atau pulang. Hubungan kita juga bukan hubungan yang bisa untuk maksa untuk tetap tinggal.”
Baru kali ini aku review buku tapi enggak mendapatkan kode ISBN, aku lihat di aplikasi ipusnas tempat biasa meminjam buku, di sana juga tidak mencantumkan kode ISBN. Kaget banget pas pertama kali mau menulis review novel ini.


#91 Novel: Maps By Radin Azkia

April 09, 2019 0 Comments
[Review/Resensi] #91 Novel: Maps By Radin Azkia
Judul: Maps
Penulis: Radin Azkia
Penerbit: Loveable
Tahun Terbit: Cetakan Keempat, 2016
Jumlah Halaman: 372 hlm; 13 x 19 cm
Genres: Romance, Frienship
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-6922-32-8
Rated: 3.5 of 5

Gita dan Gerral sudah bersahabat sejak kecil sehingga mereka selalu ke mana-mana selalu bersama. Karena selalu bersama banyak yang beranggapan mereka itu pacaran, tapi sebenarnya tidak. Mereka memiliki persamaan yaitu memiliki kedua orang tua yang bercerai. Terkadang mereka akan menginap di salah dari mereka setiap malam minggu.

Bunga, orang disukai Gerral semasa SMP kembali dari Batam dan bersekolah di tempat yang sama dengan mereka. Itu membuat perasaan Gerral terhadap Bunga sudah dipendam olehnya muncul kembali. Gita yang mengetahui Gerral masih menyukai Bunga merasa terdapat perbedaan di dalam dirinya setelah mendengar Gerral akan mengajak pergi Bunga.

Sebagai teman sebangku Gita, Sarah menanyakan perasaan Gita terhadap Gerral yang selalu di sangkal oleh Gita dan menganggap Gerral sebagai sahabatnya semenjak kecil. Terkadang Gita merasa terhadap Gerral yang selalu melarangnya berdekatan dengan cowok terutama Dio. Walaupun Gita tahu alasan Gerral tidak menyukai Gita berdekatan dengan Dio, Gita selalu menerima Dio sebagai teman.

“Kadang, nggak semuanya bisa kita ceritain ke sahabat kita. Terserah sih orang mau bilang ‘You can tell everything to your bestfriend’ or whatever the damn-phrase is. Tapi, menurut gue kata-kata itu nggak berlaku.”

Sampai Gerral pergi dari apartemen Gita dalam keadaan marah karena Gita tidak memberikan kabar tentang kepergiannya dengan Dio. Gerral pergi pun tidak memberitahu Gita bahwa Bunga di rawat di rumah sakit karena kecelakaan. Di sana, Laura memberitahu Gita tentang apa yang Gerral kepada Bunga di rumah sakit.

Gita yang ingin Mamahnya mendapatkan perawatan di Singapura rela melepas kehidupannya di Indonesia tapi dia merasa sedih harus meninggalkan Gerral. Secara sembunyi-sembunyi Gita mengurus keperluan kepindahannya tanpa sepengetahuan Gerral. Sampai hari keberangkatannya, Gerral memberi tahu yang membuat perasaan Gita hancur lebur.

Bagaiman reaksi Gita dengan kehadiran Bunga di antara mereka? Apa perasaan Gita akan tersampaikan pada Gerral?

Masa pubertas di sekolah memang membuat kangen, apalagi kalau tentang cinta. Seperti Gita dan Gerral, hubungan mereka sangat dekat sudah seperti pacaran tapi mereka tidak pacaran malah hubungannya seperti saudara. Kasihan sama Gita harus menyimpan perasaannya terhadap Gerral dan selalu menyangkal kalau Sarah menanyakan rasa sukanya terhadap Gerral.

“Banyak orang bilang jika jarak dan waktu dapat mengubah seseorang menjadi orang lain. Mungkin hal itu ada benarnya, dan sepertinya, memang kebanyakan begitu.”

Konsep cerita ini mudah sekali di cerna karena memang tentang rasa suka di masa sekolah. Sudut pandang di gunakan penulis dari sudut pandang orang ketiga. Tapi konflik yang diceritakan terkesan biasa.

Enggak menyangka ending ceritanya bikin sedih banget. Penulisnya bisa saja membuat aku berharap Gita bisa menikah dengan Gerral sekembalinya dari Singapura. Sayangnya, enggak ada cerita tentang kedekatan Gita dengan pria yang menjadi tunangannya itu.


Follow Us @soratemplates