Penulis: Pradnya Paramitha
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2018
Jumlah Halaman: 300 hlm
Genres: Novel, Romance
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-04-5778-9
Rated: 4.5
of 5
Saras yang kuliah di fakultas hukum merasa
terpaksa karena memang bukan keinginannya sendiri untuk kuliah di sana. Apalagi
selama perkuliahan dia akan bertemu dengan Leo yang menjadi asisten dosen,
orang yang sudah mempermalukan dirinya pada saat ospek. Saras yang menyukai
fotografi karena melihat artikel Jerro yang sering membagikan artikel seputar
dunia fotografi.
Sampai Saras menjadikan Panji, sahabatnya, untuk
di jadikan taruhan untuk dapat bertemu dengan Jerro. Morrie meminta Saras
membawa Leo sebagai pacarnya di acara yang di adakan oleh Morrie. Jika kalah
dari taruhan ini, Morrie meminta Saras untuk mendekatkan dirinya pada Panji.
“Jangan kebanyakan mikir, ada hal-hal yang lebih baik dirasakan dan dinikmati daripada dipikirkan.”
Panji tahu Leo tidak mungkin menjadi pacar Saras
sehingga dia memberikan ide pada Saras untuk meminta tolong pada Leo untuk
menjadikannya pacar. Waktu demi waktu, Saras dapat bertemu dan belajar dengan Jerro
tentang fotografi tapi di lain sisi satu fakultas hukum tahu Saras pacaran
dengan Leo.
Saat Jerro menyatakan cintanya pada Saras, Saras
malah terbentur dengan statusnya yang masih menjadi pacar Leo karena Morrie
selalu mengadu pada Leo keberadaan Saras dan kedekatan Saras dengan Jerro.
Saras yang ingin putus dari Leo malah mendapatkan kejutan dari Leo untuk
menjadikan Saras pacar sungguhan baru bisa putus.
Apa
Saras dapat menang taruhan dari Morrie? Bagaimana hubungan Saras dan Leo?
Aku tertarik baca novel Better Than This dari sampulnya yang eye chatcing ada gambar
kamera, selembar foto, palu, dan gambar timbangan yang melambangkan dunia
hukum. Setelah baca ternyata novel ini pernah berada di Wattpad dan lumayan
banyak pembacanya. Kutelisik lebih dalam lagi, ternyata novel ini ada
kelanjutannya dan ada di Wattpad.
“Cinta itu adalah ketika dua orang bersama dalam posisi yang setara. Berbeda, tapi saling melengkapi. Bersama-sama, tapi nggak membuat lebur perbedaan mereka.”
Karakter Saras yang blak-blakan, ceria, dan lucu
namun terkadang grasak-grusuk dan kebiasaannya yang memasang taruhan. Apalagi
Panji, sahabatnya, di jadikan bahan taruhan. Kalau aku jadi Panji sudah tak mau
lagi menjadi teman Saras, tapi Panji yang sudah bersahabat dengan Saras dari
SMA, satu nasib, dan satu fakultas tidak membuatnya meninggalkan Saras dengan
kejelekan yang ada di diri Saras. Tapi bisa-bisanya banget penulis
menggantungkan hubungan Saras dan Leo di akhir cerita saat Leo akan pergi
kuliah di luar negeri pula, kan jadi penasaran kelanjutan cerita asmara Saras
dan Leo.
Plot cerita pada novel ini tentang benci menjadi
cinta, menurutku sudah banyak sekali dipakai untuk cerita novel dari penulis
yang lain tapi cara pengemasan penulis dari konflik dan plot twist-nya lumayan
membuatku merasa penasaran. Dengan mencampurkan sedikit unsur comedy di
dalamnya, menjadikan novel ini menjadi ringan untuk di baca. Penggunaan
bahasanya juga tidak terlalu rumit. Sudut pandang yang di gunakan pada novel
ini adalah POV1 (sudut pandang orang pertama).
“Jangan meminta sesuatu yang kamu nggak yakin, Saras.”
Sayang sekali, aku masih menemukan beberapa
kesalahan penulisan kata dan double kata dalam novel ini. Tapi enggak terlalu
banyak kok typo-nya.
Secara keseluruhan, aku merasa enjoy sekali
membaca novel Better Than This
malahan dalam dua hari baca sudah selesai. Tinggal menunggu buku kelanjutan
dari novel ini terbit.