Tuesday, March 5, 2019

#69 Novel: Glass Sword (Series #2) By Victoria Aveyard

March 05, 2019 0 Comments
Review/Resensi Glass Sword (Series #2) By Victoria Aveyard
Judul: Glass Sword (Red Queen #2)
Penulis: Victoria Aveyard
Penerjemah: Shinta Dewi
Penerbit: Noura Books
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2015
Jumlah Halaman: 448 hlm
Genres: Young Adult Fantasy
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-385-168-3
Rated: 4.5 of 5

“Aku rela berbuat apa saja supaya dia tetap hidup. Supaya dia bisa terus bersamaku. Supaya aku tidak sendirian.”
Setelah bebas dari cengkeraman Maven yang akan membunuh Mare dan Cal. Mare di bawa oleh Shade, Farley, dan Cirloin ke markas pemberontakan merah di sebuah pulau yang jarang di ketahui oleh Kaum Perak. Di sana, mereka bertemu dengan Kolonel yang merupakan petinggi yang menggerakkan pemberontak merah selain Farley. Tapi sayang kehadiran Cal yang dikenal sebagai pangeran Kaum Perak tidak disukai kehadirannya di sana.

Mare yang bertemu kembali dengan keluarganya di sana membuatnya senang sekaligus cemas akan keadaan Cal. Tidak hanya itu saja, Mare teringat dengan nama-nama yang diberikan Julian kepadanya tentang para darah baru yang harus dia selamatkan nyawanya dari tangan Mavin yang akan mengincar mereka semua.

Bersama dengan Shade, Farley, Kilorn, dan juga Cal. Mare berangkat untuk menjalankan misinya untuk menemukan para darah baru di seluruh penjuru Norta. Dengan mengendarai pesawat jet curian yang di kendarai oleh Cal, Mare melakukan misi pertamanya untuk menemukan nama yang bernama Nix, seorang darah baru.

“Julian dan Sara pasti dikurung bersama para tawanan perak, bukasn beserta kaum darah baru. Ingatlah seperti apa mereka dan bagaimana perasaan mereka. Bukan cuma mereka yang melihat kebobrokan di dunia ini.”

Pencarian yang dilakukan oleh Mare membuahkan hasil, banyak para darah baru yang telah dia temukan dan melatih mereka untuk dapat mengendalikan kekuatan mereka di markas mereka. Banyak pemilik kekuatan yang sangat berbeda dengan Kaum Perak dari peredam suara, memanipulasi gravitasi, dan mengubah wujud.

Saat akan melakukan misi selanjutnya, Mare di temukan oleh darah baru bernama Jon. Dia memberitahu pada Mare tentang sebuah penjara yang memenjarakan Kaum Darah Baru dan Kaum Perak yang menentang Maven. Jon juga memberitahukan jika Mare tidak segera membebaskan mereka, mereka akan di eksekusi oleh Maven.

Semenjak itu Mare dan yang lain mulai menghimpun kekuatan dan menyusun strategi untuk melakukan misi pembebasan. Dengan di bantu oleh Cameron yang Mare paksa untuk ikut bersamanya untuk menggunakan kekuatannya dalam misi pembebasannya.

Apa yang terjadi pada Cal di markas pemberontak merah? Apa yang akan terjadi dengan Mare?

“Andaikan aku pedang, maka aku adalah pedang dari kaca yang di ambang kehancuran berkeping-keping.”

Aku merasa kasihan dengan Cal yang tidak menyukainya karena dia mantan pangeran Kaum Perak, apalagi aku merasa Cal di jadikan ban serep/pelarian oleh Mare yang masih menginginkan Maven padahal Mare sendiri sudah menanamkan pada dirinya sendiri untuk membenci Maven tapi ternyata Mare masih menyimpan surat-surat yang dia temukan saat akan menjemput para darah baru. Yah... memang benar apa yang di katakan Cal “Cinta memang buta.” Walaupun sudah di sakiti tapi masih rindu.

Aku melihat Mare menjadi seorang gadis yang tertutup tidak seperti yang di buku pertamanya, Mare selalu bercerita pada Maven apa yang dia cemaskan dan segalanya. Di Glass Sword, Mare memendam semua perasaannya sehingga hanya segelintir orang saja yang tahu akan dirinya, seperti Cal dan Kilorn. Penyampaian perasaan Mare yang di ungkapkan penulis sangat berasa sekali di tiap kejadian yang terjadi pada Mare.

Tapi sayang kurang gereget seperti buku pertamanya, jadi bikin aku sedikit bosan. Mudah-mudahan di buku selanjutnya lebih bagus lagi, jadi penasaran apa yang akan terjadi pada Mare di tangan Maven.


Monday, March 4, 2019

#68 Anime: Yokai Apartment no Yuuga na Nichijou

March 04, 2019 0 Comments
Review Yokai Apartment no Yuuga na Nichijou
Judul: Youkai Apartment no Yuuga na Nichijou
Alternative Title: Elegant Yokai Apartment Life妖怪アパートの幽雅な日常
Genres: Slice of Life, Mystery, Supernatural
Type: TV Series
Language: Japanese
Country: Japan
Adaption: Novel
Episode: 26
Age Group: BO-13
Rated: 5 of 5

Yuushi Inaba (Atsushi Abe), seorang pemuda yatim piatu dan memiliki seorang sahabat bernama Mizuki Hase (Yuuichi Nakamura), untuk tidak menambah beban terhadap keluarga pamannya Yuushi memilih sekolah high school yang memiliki dormitory. Tapi detik-detik mau kepindahannya, dia mendapatkan berita bahwa dormitory yang akan menjadi tempat tinggalnya mengalami kebakaran dan akan di renovasi. Selama dormitory sekolahnya di renovasi, Yuushi akan tinggal di apartemen yang katanya berhantu.

Pertama tinggal di apartement, yuushi mulai merasakan kejanggalan pada penghuni apartement sampai makan malam bersama di cafetaria, Yuushi melihat penghuni apartemen bukanlah manusia tapi makhluk supernanutal dan manusia tinggal bersama di apartament. Yuushi yang awalnya takut mulai terbiasa tinggal di sana dengan keanehan dan cerita-cerita dari ghost, yokai, dan mononoken.
Setelah dormitory sekolahnya selesai di renovasi. Semua penghuni yang sudah kenal baik dengan Yuushi mengadakan pesta perpisahan untuknya. Yuushi bukannya bahagia telah tinggal di dormitory, dia malah mengalami kesulitan dan teringat dengan kenangan di apartement. Karena setiap pagi, Yuushi selalu dibangunkan oleh suara-suara dari para Tori. Dan akhirnya Yuushi pindah kembali ke apartement, tinggal bersama dengan makhluk supernatural di sana.

Di sana, Yuushi mulai belajar untuk meningkatkan kekuatan spiritualnya di bantu oleh Akine Kuga (Miyuki Sawashiro), Ryuu-san (Toshiyuki Morikawa), Akira Fukase (Kazuya Nakai). Karena makhluk supernatural pada buku yang ditemukan oleh Furuhonya (Tomokazu Sugita) menjadikan Yuushi sebagai master/pemilik dari buku tersebut. Semenjak itu, Yuushi terkadang mendapatkan permasalahan supernatural di sekolah maupun dalam perjalanan pulang.

“That Right. Your dreams. In your finite time, the possibilities are limitless! And once your start dreaming, you need to go forward and to do that, it’s okay to get a little greedy. As a human.”

Akkhh... Kuri-tan so cuteee, walaupun dia hantu tapi lucu banget, mana jahil pula. Aku kira Kuri-tan anaknya enggak jahil, ternyata kalau sudah kenal lama dia bisa saja jahil seperti mencoret muka Yuushi yang sedang tidur karena kelelahan. Ternyata Hase bisa seperti itu, yang tadinya cool banget setelah bertemu Kuri-tan dia berubah 180 derajat sudah kayak ketemu adik yang tidak pernah dilihatnya selama bertahun-tahun, apa karena Hase selalu di bully sama kakak perempuannya.
Permasalahan di dalam animasi ini banyak di seputar kehidupan sekolah dan pertemanan, seperti bullying, trauma, dan komunikasi. Tapi aku suka dengan karakter Yuushi yang ingin berteman dengan siapa saja walaupun dia di hardik untuk tidak mengganggu dan membantu orang lain.

Seperti, Yuushi merasakan energi negatif dari seorang gadis yang ingin bunuh diri dan menolongnya walaupun setelahnya Yuushi selalu diganggu oleh kehadiran gadis tersebut tapi dia tidak memprotes akan kehadiran gadis itu malah Yuushi membawanya ke acara kegiatan klub yang sedang diadakan di rumah foreign. Di sana, Yuushi meminta gadis itu untuk bersikap baik dan sopan. Setelah dari kegiatan klub, gadis tersebut memberitahu Yuushi telah menemukan tujuannya.

Youkai Apartment no Yuuga na Nichijou, animasi yang di adaptasi dari novel karangan Kozuki Hinowa dengan judul yang sama, dengan di sutradarai oleh Mitsuo Hasimoto. Keseluruhan gambar di produksi oleh Shin-Ei Animation dan SynergySp ini memiliki kualitas gambar yang bagus, dengan detail-detail pada pemandangan dan wajah para karakter. Lagu-lagu yang ada di dalam anime ini juga enak untuk di dengar.
Soundtrack:
Opening:
Good Night Mare by Lozareena (ロザリーナ)
Hajimari no College (始まりのカレッジ) by Wi-Fi-5

Ending:
Nichijoushiki Broken down (日常識 Broken down) by Yuushi Inaba (Atsushi Abe), Mizuki Hase (Yuuichi Nakamura)
Neiro (音色) by Lozareena

Wednesday, February 27, 2019

#67 Movie: Ice (Лёд)

February 27, 2019 0 Comments
Review Movie: Ice
Judul: Ice
Genres: Romance, Drama, Musical
Type: Movie
Language: Russian
Country: Rusia
Episode: 1
Age Group: R+
Rated: 4.5 of 5

A litle Nadya Lapshina (Diana Enakaeva) memiliki mimpi menjadi pemain figure skate profesional dan mendapatkan medali di pertandingan. Untuk mewujudkan impian Nadya, Ibunya (Kseniya Rappoport) membawanya ke Ice skate ring yang biasa digunakan oleh pelatih Iriana Shatalina (Mariya Aronova) untuk melatih anak didiknya. Tapi Iriana tidak menyanggupi akan menerima Nadya setelah melihatnya di tengah-tengah ice ring.

Dengan sedikit harapan, Nadya Mother melatih Nadya sendiri dengan bantuan buku yang dibelinya untuk Nadya. Tapi hal tak diinginkan terjadi dan membuat Nadya sedih. Saat Nadya bertemu kembali dengan Iriana, Nadya mengingatkan kembali tentang pembicaraannya dengan ibunya pada Iriana. Semangat Nadya muncul kembali dan berusaha menunjukkan pada Iriana bahwa dia bisa melakukan figure skate.
Nadya (Aglaya Tarasova) yang sudah tumbuh dewasa di bawah pelatihan Iriana membawanya mengikuti berbagai pertandingan di kotanya. Tapi untuk mendapatkan medali yang di inginkan oleh Nadya, Iriana mengirim Nadya ke Moskow untuk mengikuti audisi penerimaan partner skate. Di sana Nadya akan menjadi partner dari Vladmir Leonov (Milos Bikovic) dan mengikuti pertandingan yang di adakan di Moskow.

Pada saat sedang melakukan pertunjukan, Nadya mengalami kecelakaan yang tidak seharusnya Vladmir lakukan sebelum latihan. Karena kecelakaan itu, kedua kaki Nadya tidak dapat digerakkan dan meminta Iriana membawanya pulang ke rumah. Selama di kotanya, Nadya bertemu Sasha Gorin (Alexander Petrov), seorang pemain hockey, yang dikirim Iriana untuk merawat Nadya.

Apakah kedua kaki Nadya dapat digerakkan kembali? Bagaimana hubungan antara Nadya, Vladmir, dan Sasha?
Huaa... cerita film Ice sangat bagus banget, aku jadi merasakan sakit dan kecewanya yang di alami Nadya pada saat mengalami kecelakaan karena ulah Vladmir. Nadya harus mengurungkan niatnya untuk mendapatkan medali yang dia idam-idamkan semasa kecil. Untungnya, Pelatih Iriana mempertemukan Sasha dan Nadya untuk menghibur dan merawat Nadya sampai bisa berjalan seperti semula.

Paling gedek banget, pada saat Nadya di kirim kembali untuk berpasangan pada Vladmir hanya karena dialah yang bisa menjadi ‘The bestpartner’ untuk mendapatkan medali di pertandingan yang akan di laksanakan di Moskow. Padahal Nadya sudah senang dan nyaman bersama Sasha. Pelatih Iriana terlalu ambisi banget untuk melihat anak didiknya menjadi ‘Champion’.
Film Ice yang di sutradarai oleh Oleg Trofim, sukses membuat aku melihat bagaimana perjuangan Nadya yang dulunya memiliki kaki yang lemah dan di cap tidak bisa menjadi figure skate yang diimpikannya dan perjuangan Nadya mendapatkan medali-medali di setiap pertandingan. Film dibuat menjadi sebuah musical romantic drama, walaupun semua musik yang dinyanyikan dalam bahasa Russian, tidak memungkinkanku untuk tidak menikmatinya.


Tuesday, February 26, 2019

#66 Novel: Red Queen (Series #1) By Victoria Aveyard

February 26, 2019 0 Comments
Review/Resensi Red Queen (Series #1)
Judul: Red Queen (Red Queen #1)
Penulis: Victoria Aveyard
Penerjemah: Shinta Dewi
Penerbit: Noura Books
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2015
Jumlah Halaman: 525 hlm
Genres: Young Adult Fantasy
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-385-062-4
Rated: 5 of 5

The Kingdom of Norta memiliki dua kaum yaitu Kaum Perak yang memiliki kekuatan supernaturaldan Kaum Merah yang tidak memiliki kekuatan supernatural. Mare Barrow, seorang gadis merah harus bertahan hidup sebagai pencuri untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Ayahnya yang pulang dari perang dalam kondisi tidak sehat, sedangkan semua kakak laki-lakinya di bawa pergi untuk ikut berperang di garis depan antara The Northern Kingdom the Lakelands dan the Kingdom of Norta.

Mare mendapatkan kabar dari Kilorn bahwa atasan tempat dia bekerja telah meninggal dan akan membawanya pergi untuk ikut dalam peperangan yang masih berlangsung. Mare yang tidak mau Kilorn ikut berperang, pergi menemui Will dan meminta bantuan untuk melarikan mereka berdua. Awlnya Will tidak mau membantu Mare karena penuh dengan risiko untuk membawa kabur Kaum Merah menghindar dari penjaringan yang dilakukan Kaum Perak.

Dengan bujukan Mare, Will memperkenalkan Mare dengan Farley yang akan membantu mereka dengan bayaran yang sangat tinggi. Dengan putus asa, Mare memberitahu kondisi Kilorn pada Gisa.

“Dan semua orang pun tahu bahwa akulah yang selalu iri, Gisa. Aku tak bisa melakukan apa pun selain mencopet dari orang-orang yang sebetulnya bisa melakukan sesuatu.”

Gisa yang akan pergi bekerja di pasar Kaum Perak membawa serta Mare ke sana. Mare yang ingin mencuri dari Kaum Perak malah tidak jadi setelah mendengar berita yang disiarkan di sana bahwa ada serangan teroris di Ibu Kota yang dilakukan oleh beberapa Kaum Merah. Untuk keselamatannya, Mare yang berada di pusat pasar langsung pergi untuk menjemput Gisa di tempat kerjanya untuk lari keluar dari keributan yang di lakukan Kaum Perak terhadap Kaum Merah.

Rasa bersalah Mare terhadap Gisa dan putus asa untuk mengumpulkan uang untuk kabur bersama Kilorn membawanya pergi jauh. Di sebuah pub, Mare melakukan aksi pencurian malah bertemu dengan Cal dan memberikan uang yang dibutuhkan oleh Mare.

Kedatangan pekerja Merah yang bekerja di istana, memberikan Mare sebuah pekerjaan di sana. Mare yang berpakaian pelayan akan melayani Kaum Perak yang sedang mengadakan pemilihan kandidat calon Ratu bagi Putra Mahkota Kerajaan. Dari berbagai klan Kaum Perak menunjukkan kebolehannya di depan seluruh anggota keluarga kerajaan.

Mare yang sedang melayani seorang Kaum Perak tidak sengaja kandidat calon ratu mengenai tribun tempatnya. Mare yang jatuh ke bawah arena mulai ketakutan dan terdesak. Evangeline saat itu ingin sekali melukai Mare, malah mendapatkan tangkisan dari kekuatan dari dalam diri Mare.

Apa yang akan terjadi dengan Mare? Siapa yang memberi Mare pekerjaan di istana?

“Aku sudah pergi hingga sejauh ini dan tiba-tiba aku terhempas kembali ke arena. Menyaksikan Kaum Perak memamerkan segalanya yang tak akan pernah kami miliki.”

Aku sebal sekali dengan Raja Tiberias terlalu sombong dan menganggap dirinya dan Kaum Perak sebagai dewa dan mengharuskan mereka dilayani oleh kalangan Kaum Merah yang tidak memiliki kekuatan sama sekali. Padahal mereka bisa menggunakan kekuatannya untuk menang dari peperangan daripada harus menjatuhkan korban lebih banyak dari Kaum Merah. Benar apa yang dikatakan Mare jangan salahkan Kaum Merah dari kesombongan-kesombongan yang dipamerkan Kaum Perak dan memandang rendah orang-orang yang lemah.

Awalnya aku sangat mengharapkan Mare dan Marven akan menjadi sepasang kekasih, karena mereka saling support dan melindungi. Tapi di akhir cerita ini membuatku sangat kecewa. Walaupun di pertengahan cerita perasaan Mare sudah jatuh ke kakak laki-laki Maven.

“Kebenaran tidak penting. Yang penting hanyalah apa yang diyakini orang-orang. Mereka akan memercayai adegan kecil-kecilan ini, sandiwara indah dengan para aktor dan kebohongan. Dan tidak ada satu pasukan atau satu negara pun yang akan tunduk pada seorang pria yang telah membunuh ayahnya demi merebut takhta.”

Membaca novel ini dari awal sampai akhir dibuat semakin seru penuh ketegangan. Mare yang harus menyembunyikan kekuatannya dan merahasiakannya tentang kerja samanya dengan Farley. Sampai rasa marah, sedih, dan kecewa yang dijelaskan Mare melalui tindakan dan kata-kata. Membuatku terbawa ingin ikut mencabik-cabik para tokoh yang berada di dalam buku.

Dengar-dengar novel ini akan di jadikan film oleh Univesal Pictures. Semakin penasaran akan seperti apa jadinya film ini. So excited!

Kalian tidak bakal menyesal membaca novel Red Queen, ini sangat aku recommended banget untuk kalian baca atau kalian masukkan ke dalam list buku bacaan selanjutnya.


Monday, February 25, 2019

#65 Anime Movie: Mirai no Mirai "The Bond In The Family"

February 25, 2019 0 Comments
Review/Resensi Mirai no Mirai
Judul: Mirai No Mirai
Alternative Title: Mirai, Mirai of the Future, 未来のミライ
Genres: Fantasy, Drama, Adventure
Type: Movie
Language: Japanese
Country: Japan
Episode: 1
Age Group: SU
Rated: 5 of 5

Keluarga Oota akan memiliki seorang bayi perempuan yang sebelumnya telah lahir bayi laki-laki dan tumbuh menjadi anak-anak yang bernama Ken Oota (Moka Kamishiraishi). Ken yang sedang menunggu Ayah (Gen Hoshino) dan Ibu (Aso Kumiko) pulang dari rumah sakit. Dengan ditemani oleh sang nenek (Yoshiko Miyazaki) di rumah.

Kedatangan seorang bayi perempuan ke rumah membuat Ken merasa terasingkan dan kasih sayang yang seharusnya melimpah kepada dirinya mulai beralih kepada adiknya yang bernama Mirai Oota (Haru Kuroki). Oleh karena itu, Ken menjadi tidak menyukai kehadiran Mirai di rumah.
Pada saat Ken kesal terhadap Ayah dan Ibunya, Ken selalu berlari ke halaman tengah yang berisikan sebuah pohon. Dari sana lah, Ken bertemu dengan Yuuko (Mitsuo Yoshihara) yang dikenalnya seorang anjing peliharaannya dalam wujud manusia. Yuuko menceritakan kesedihannya sama seperti Ken yang kurang perhatian dari Ayah dan Ibunya sebelum Ken datang hadir.

Makin hari, setiap Ken kesal, pohon yang berada di halaman tengah selalu membawanya pergi menemui orang-orang dari masa depan maupun dari masa lalu dari anggota keluarga Oota. Seperti Ken bertemu dengan kakek buyutnya yang sedang membuat sepeda motor dan mengajarkan Ken untuk tidak takut mengendarai dan selalu melihat kedepan. Sampai dia bertemu dengan seorang pemuda yang sedang ngedumel sendiri si sebuah stasiun, pemuda itu sudah melarangnya naik ke dalam kereta tapi selalu di bantah oleh Ken dan membuatnya tersesat di dunia yang tidak dikenal Ken sama sekali.
Ya... begitulah anak kecil, masih haus akan perhatian orang tua. Hahahaha.... paling lucu saat adegan Future Mirai, Yukko, dan Ken bekerja sama membereskan patung figure dari atas lemari dan mengambil kipas kecil yang menempel di celana Ayah, sambil mengendap-endap bersembunyi dari penglihatan Ayahnya, wajah mereka lucu sekali.

Film ini mengingatkan aku tentang family tree yang tidak boleh di lupakan sama sekali, karena bisa saja tingkah semasa kecil didapatkan dari Ayah dan Ibu yang masih kecil dulu. Seperti Ken yang suka sekali memberantak seisi rumah dan ternyata Ibunya juga seperti itu dulu sampai dimarahi. Yang paling enggak menyangka Ken diperlihatkan dirinya di masa depan seperti apa jika dia masih seperti itu terhadap adiknya.

Mirai no Mirai yang di sutradarai dan naskah cerita di tulis oleh Mamoru Hosoda. Dapat memberikan pelajaran untukku tentang Family Tree dan kebencian yang berdampak buruk di masa depan. Gambar yang diproduksi di Studio Chizu ini walaupun terlihat biasa saja tapi dengan lagu dan cerita yang bagus menjadikan lebih sempurna. Aku jadi teringat dengan film-film yang dibuat oleh Hayao Miyazaki dan Studio Ghibli, gambarnya yang sederhana tapi di dalam cerita selalu ada makna untuk di sampaikan.

Animasi ini recommended banget dari aku untuk kalian tonton bersama keluarga.

Soundtrack:
Opening: Mirai no Theme (ミライのテーマ) by Tatsurou Yamashita
Ending: Uta no Kisha (うたのきしゃ) by Tatsurou Yamashita


Thursday, February 21, 2019

#64 Novel Fiction: Beside You By Ulianne

February 21, 2019 0 Comments
Resensi/Review
Judul: Beside You
Penulis: Ulianne
Penerbit: PT Grasindo
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2017
Jumlah Halaman: 196 hlm
Gender: Romance
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-375-960-6
Rated: 2.5 of 5

Riri dan Rere merupakan anak kembar yang di besarkan oleh ayah yang single parent. Rere yang bekerja di butik menarik perhatian mendiang Mamah Erick dan menginginkan Erick untuk menikah dengan Rere. Sayangnya permintaan itu tidak dapat dipenuhi oleh ayah si kembar karena Rere sedang hamil dari pacarnya.

Pernikahan yang sebentar lagi akan terlaksanakan membuat ayah si kembar mengambil keputusan untuk menukar yang akan menjadi calon istri Erick, yaitu Riri. Perdebatan antara Erick dan ayah membuat Riri yang sebagai pengganti tidak berani membuka suaranya dan menerima semua keputusan dari ayah.

Setelah menikah, Riri mendapatkan kejutan dari seorang anak kecil yang datang ke rumah mereka bahwa anak tersebut adalah anak Erick. Riri yang tidak harus marah, kecewa, dan sedih teringat bahwa pernikahan mereka hanya di atas kertas, tidak adanya cinta di dalamnya. Riri yang meminta penjelasan dari Erick malah mendapatkan ucapan dingin.

“Tenang saja, Ri, yakinlah bahwa semuanya akan baik-baik saja!”

Dengan perasaan campur aduk, Riri juga harus menimbangkan permintaan Erick untuk merawat anaknya yang bernama Andre. Tidak hanya kedatangan Andre ke rumah, Riri juga mendapatkan bahwa teman Erick yang bernama Arleta meminta dirinya untuk berpisah dari Erick.

Riri sekali lagi menanyakan masa lalu Erick yang membuatnya gundah gulana tapi Erick masih tidak mau menceritakan masa lalunya pada Riri. Sehingga Riri berpikir untuk mencari tahunya sendiri melalui Arleta. Pertemuannya dengan Arleta malah menjadi pukulan telak baginya, dari permintaan mendiang ibu Andre, Sarah, meminta Erick untuk menikahi Arleta, dari Arleta yang mencintai Erick dan memintanya untuk berpisah dari Erick.

“Tunggu aku, sayang. Jangan tinggalin aku. Aku butuh kamu, begitu juga anak kita.”

Aku hanya bisa memberikan satu kata ‘Kecewa’ sama cerita novel Beside You, malah aku lebih suka novel I’m Not Cinderella. Entah mungkin novel Beside You merupakan karya pertama atau bagaimana.

Kekurangan-kekurangan pada novel ini sangat banyak. Dari sudut pandang yang terlalu banyak di gunakan, membuatku bingung untuk mencerna walaupun di bab untuk di ceritakan akan ada informasi pemberitahuan sudut pandangnya. Di tambah lagi dengan alur maju mundurnya juga membuatku bingung, terkadang aku mendapatkan pengulangan cerita dari sudut pandang berbeda padahal di sudut satunya si tokoh sudah memberitahu apa yang terjadi.

Padahal di awal bab pertama dan bab selanjutnya sudah bagus tapi di tengah-tengah terjadilah kebingungan masal. Tidak hanya itu saja, di cerita ini juga terlalu banyak hole yang menjadi banyak pertanyaan sehingga pada klimaks terasa datar sekali.


Follow Us @soratemplates