Wednesday, March 6, 2019

#71 Movie Hallmark Channel: Winter Love Story

March 06, 2019 0 Comments
 Review: Winter Love Story
Judul: Winter Love Story
Genres: Romance
Type: Movie
Language: English
Country: USA
Episode: 1
Age Group: R+
Rated: 5 of 5


Winter Love Story yang di sutradarai oleh T.W. Peacocke dan naskah yang di tulis oleh MacKenzie Austin dan Carrie Freedle. Film ini tentang seorang penulis yang baru saja mengeluarkan bukunya dan akan melakukan road trip bersama dengan penulis yang sudah terkenal. Kedua penulis melakukan perjalanan bersama-sama dari kota ke kota sampai menimbulkan kenyamanan di antara mereka.

Buku yang di tulis Cassie (Jen Lilley) telah terbit dan akan melakukan tanda tangan pertama di toko buku di dekat tempat tinggalnya. Di toko buku, Piper (Laura Miyata) pendamping Cassie dari perusahaan penerbitan memberitahu apa saja yang akan dilakukan Cassie selama tanda tangan buku berlangsung. Di sana juga Jeannine (Mary-Margaret Humes), ibu Cassie, datang untuk memberi dukungan moral kepada anaknya. Piper tidak menyangka Cassie adalah anak dari penulis buku yang sudah terkenal.

Di hari yang sama, Elliot (Kevin McGarry) juga meluncurkan buku seri karangannya dan akan melakukan jumpa fans sekaligus tanda tangan buku kepada fansnya. Cassie yang tidak mengetahui tentang itu di beritahu oleh Piper bahwa Elliot adalah pengarang yang sudah terkenal juga. Cassie sangat malu, pada saat Elliot menyangkanya telah mengenalnya ternyata ditujukan pada Ibunya yang merupakan penggemar buku-buku yang di tulis Jeannine.
Cassie mendapatkan kabar bahwa ada pertemuan dengannya di kantor penerbitan. Sesampainya di sana, Cassie kaget dengan kedatangan Elliot dan Julian (Rodrigo Fernandez-Stoll). Gwendolyn (Robinne Fanfair) menjelaskan pada Cassie tentang road trip untuk mempromosikan buku mereka. Dengan memasangkan Elliot dengan Cassie di dalam trip akan mendongkrak popularitas buku Cassie.

Awalnya Cassie menolak karena Gwendolyn akan memperkenalkan dirinya sebagai anak dari penulis terkenal Jeannine. Tapi setelah Elliot mendatangi Cassie lagi di tempat kerja dan memberikan penawaran, Cassie langsung menyetujuinya.

Perjalanan Cassie, Elliot, dan anjingnya Elliot melakukan tour dari kota ke kota untuk bertemu dengan fans dan melakukan tanda tangan buku. Selama itu, Cassie dan Elliot makin mengenal satu sama lain, tentang masa lalu Elliot yang membuatnya menulis buku sampai sekarang.

Apa Cassie akan jatuh cinta pada Elliot? Ada apa dengan masa lalu Elliot?
Aku selalu suka dengan akting Jen Lilley di setiap film Hallmark Cahannel yang di perankan, selalu terlihat bagus.

Karakter Cassie yang membuatku teringat pada diri sendiri yang tidak terbiasa berbicara di depan orang banyak, minder, dan gugup. Cassie juga tidak mau menggunakan nama ibunya hanya untuk membuatnya terkenal, dia pekerja keras untuk mencapai apa yang diinginkannya.

Cassie juga sepertinya tipe wanita yang takut menyinggung perasaan orang. Seperti saat Elliot menyebutkan nama Alison di speech penerimaan award buku, Cassie langsung pergi dan menganggap hubungan Elliot dan Alison masih memiliki hubungan. Elliot juga bukannya langsung mendatangi tempat tinggal atau tempat kerjanya untuk meluruskan kesalahpahaman mereka.

Winter Love Story di keluarkan pada musim dingin, jadi selalu ada salju di setiap adegan. Setiap kali lihat salju, aku selalu ingin merasakan dinginnya salju itu di kedua telapak tanganku dan bermain lempar bola salju.


#70 TV Mini-Series: Mrs. Wilson - Who is Alexander Wilson?

March 06, 2019 0 Comments
Judul: Mrs. Wilson
Genres: Biography, Drama, Mystery
Type: TV Mini-Series
Language: English
Country: United Kindom
Episode: 3
Age Group: R+
Rated: 5 of 5

Mrs. Wilson adalah cerita true stories yang producer oleh salah satu cucu mendiang Alison Wilson. Cucunya sendiri juga ikut peran dalam film ini. Disutradarai oleh Richard Laxton menceritakan tentang kehidupan Alison yang mencari tahu tentang misteri dan rahasia kehidupan setelah suaminya meninggal.

Alison Wilson (Ruth Wilson) yang sedang menyiapkan makan siang untuk suaminya, Alexander Wilson (Iain Glen), mendapati Alec telah terbujur kaku di kamar tidurnya. Dengan keadaan panik Alison berusaha membangunkan Alec tapi tidak mendapatkan respon darinya. Alison langsung menghubungi Father Timothy (Ian McElhinney) dan anaknya, Gordon Wilson (Calam Lynch).

Saat sedang berduka, Alison kedatangan tamu seorang wanita yang mengaku sebagai istri dari Alexander Wilson. Dan itu membuat Alison sangat kaget karena sepengetahuannya Alec sudah bercerai dari istrinya, Gladys Wilson (Elizabeth Rider). Dennis Wilson (Patrick Kennedy), putra dari Gladys dan Alec mendatangi Alison untuk menunjukkan bukti surat-surat nikah yang mereka miliki. Tapi, Alison masih tidak percaya dengan bukti yang di perlihatkan padanya.
Pada hari pemakaman, Alison kedatangan sahabat lama Alec yaitu Shahbaz Karim (Anupam Kher). Karim salah menyebutkan Alison dengan nama Dorothy Wick (Keeley Hawes) dan itu membuatnya menanyakan siapa dia. Semenjak itu, Alison mencari tahu kebenaran tentang Dorothy dan pekerjaan Alec sebenarnya. Dia mendatangi Coleman (Fiona Shaw), seseorang yang bekerja satu kantor dengannya dan Alec di badan intelegensi.

Bukannya mendapatkan informasi dari Coleman, Alison malah mendapatkan kesimpangsiuran. Alison yang ingin menutupi kebenaran tentang Alec malah mendapatkan Gordon mencari tahu sendiri tentang pekerjaan Alec. Alison yang sudah putus asa, dia mencoba nomor terakhir yang dia temukan di dompet Alec.

Siapa sebenarnya Alexander Wilson? Apa Alison dapat memaafkan suaminya atas apa yang telah di lakukan kepadanya dan anak-anaknya?

“Dia ingin kau mengingatnya sebagai orang baik.”

Ya ampun! Unbeliveble, tega banget sih si Alexander, tapi dia pintar saja membohongi para istrinya dan tidak ketahuan pula kecuali Dorothy yang sudah curiga semenjak Alec dekat dengan Alison. Aku enggak habis pikir, Alec mempertahankan kebohongannya sampai akhir hayatnya. Tapi aku suka sama Alison “She good mother” dia menjaga citra Alec dimata Gordon dan Nigel.

Aku sudah senang di saat Alison mengatakan kepada anak-anak kalau Alec mencintai mereka dan menyiapkan makan malam untuk kedatangan anak-anaknya di rumah serta mengundang tetangga mereka untuk ikut makan bersama. Tetapi semua kebahagiaan yang di terimanya langsung jatuh kembali setelah mendapatkan kebenaran yang baru lagi.
Pantas saja, Alison langsung keluar dari rumah itu dan tinggal di tempat yang diberitahu oleh Father di greja. Kalau aku yang berada di posisi Alison mungkin sudah depresi dan tidak pernah memaafkan perbuatan Alec yang sudah membohonginya. Berbeda dengan Alison, dia mencari tahu untuk mengenal Alec sebelum dia menikah dengannya dan memaafkan perbuatannya.

Aku berharap Foreign Office mau mengungkapkan file yang di minta oleh keluarga Wilson tentang Alexander Wilson, walaupun kebenaran itu hanya untuk anak-anak Alexander Wilson. Mereka pasti akan mengerti resiko dari kebenaran dari file yang di tunjukkan sangat sensitive itu.


Tuesday, March 5, 2019

#69 Novel: Glass Sword (Series #2) By Victoria Aveyard

March 05, 2019 0 Comments
Review/Resensi Glass Sword (Series #2) By Victoria Aveyard
Judul: Glass Sword (Red Queen #2)
Penulis: Victoria Aveyard
Penerjemah: Shinta Dewi
Penerbit: Noura Books
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2015
Jumlah Halaman: 448 hlm
Genres: Young Adult Fantasy
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-385-168-3
Rated: 4.5 of 5

“Aku rela berbuat apa saja supaya dia tetap hidup. Supaya dia bisa terus bersamaku. Supaya aku tidak sendirian.”
Setelah bebas dari cengkeraman Maven yang akan membunuh Mare dan Cal. Mare di bawa oleh Shade, Farley, dan Cirloin ke markas pemberontakan merah di sebuah pulau yang jarang di ketahui oleh Kaum Perak. Di sana, mereka bertemu dengan Kolonel yang merupakan petinggi yang menggerakkan pemberontak merah selain Farley. Tapi sayang kehadiran Cal yang dikenal sebagai pangeran Kaum Perak tidak disukai kehadirannya di sana.

Mare yang bertemu kembali dengan keluarganya di sana membuatnya senang sekaligus cemas akan keadaan Cal. Tidak hanya itu saja, Mare teringat dengan nama-nama yang diberikan Julian kepadanya tentang para darah baru yang harus dia selamatkan nyawanya dari tangan Mavin yang akan mengincar mereka semua.

Bersama dengan Shade, Farley, Kilorn, dan juga Cal. Mare berangkat untuk menjalankan misinya untuk menemukan para darah baru di seluruh penjuru Norta. Dengan mengendarai pesawat jet curian yang di kendarai oleh Cal, Mare melakukan misi pertamanya untuk menemukan nama yang bernama Nix, seorang darah baru.

“Julian dan Sara pasti dikurung bersama para tawanan perak, bukasn beserta kaum darah baru. Ingatlah seperti apa mereka dan bagaimana perasaan mereka. Bukan cuma mereka yang melihat kebobrokan di dunia ini.”

Pencarian yang dilakukan oleh Mare membuahkan hasil, banyak para darah baru yang telah dia temukan dan melatih mereka untuk dapat mengendalikan kekuatan mereka di markas mereka. Banyak pemilik kekuatan yang sangat berbeda dengan Kaum Perak dari peredam suara, memanipulasi gravitasi, dan mengubah wujud.

Saat akan melakukan misi selanjutnya, Mare di temukan oleh darah baru bernama Jon. Dia memberitahu pada Mare tentang sebuah penjara yang memenjarakan Kaum Darah Baru dan Kaum Perak yang menentang Maven. Jon juga memberitahukan jika Mare tidak segera membebaskan mereka, mereka akan di eksekusi oleh Maven.

Semenjak itu Mare dan yang lain mulai menghimpun kekuatan dan menyusun strategi untuk melakukan misi pembebasan. Dengan di bantu oleh Cameron yang Mare paksa untuk ikut bersamanya untuk menggunakan kekuatannya dalam misi pembebasannya.

Apa yang terjadi pada Cal di markas pemberontak merah? Apa yang akan terjadi dengan Mare?

“Andaikan aku pedang, maka aku adalah pedang dari kaca yang di ambang kehancuran berkeping-keping.”

Aku merasa kasihan dengan Cal yang tidak menyukainya karena dia mantan pangeran Kaum Perak, apalagi aku merasa Cal di jadikan ban serep/pelarian oleh Mare yang masih menginginkan Maven padahal Mare sendiri sudah menanamkan pada dirinya sendiri untuk membenci Maven tapi ternyata Mare masih menyimpan surat-surat yang dia temukan saat akan menjemput para darah baru. Yah... memang benar apa yang di katakan Cal “Cinta memang buta.” Walaupun sudah di sakiti tapi masih rindu.

Aku melihat Mare menjadi seorang gadis yang tertutup tidak seperti yang di buku pertamanya, Mare selalu bercerita pada Maven apa yang dia cemaskan dan segalanya. Di Glass Sword, Mare memendam semua perasaannya sehingga hanya segelintir orang saja yang tahu akan dirinya, seperti Cal dan Kilorn. Penyampaian perasaan Mare yang di ungkapkan penulis sangat berasa sekali di tiap kejadian yang terjadi pada Mare.

Tapi sayang kurang gereget seperti buku pertamanya, jadi bikin aku sedikit bosan. Mudah-mudahan di buku selanjutnya lebih bagus lagi, jadi penasaran apa yang akan terjadi pada Mare di tangan Maven.


Monday, March 4, 2019

#68 Anime: Yokai Apartment no Yuuga na Nichijou

March 04, 2019 0 Comments
Review Yokai Apartment no Yuuga na Nichijou
Judul: Youkai Apartment no Yuuga na Nichijou
Alternative Title: Elegant Yokai Apartment Life妖怪アパートの幽雅な日常
Genres: Slice of Life, Mystery, Supernatural
Type: TV Series
Language: Japanese
Country: Japan
Adaption: Novel
Episode: 26
Age Group: BO-13
Rated: 5 of 5

Yuushi Inaba (Atsushi Abe), seorang pemuda yatim piatu dan memiliki seorang sahabat bernama Mizuki Hase (Yuuichi Nakamura), untuk tidak menambah beban terhadap keluarga pamannya Yuushi memilih sekolah high school yang memiliki dormitory. Tapi detik-detik mau kepindahannya, dia mendapatkan berita bahwa dormitory yang akan menjadi tempat tinggalnya mengalami kebakaran dan akan di renovasi. Selama dormitory sekolahnya di renovasi, Yuushi akan tinggal di apartemen yang katanya berhantu.

Pertama tinggal di apartement, yuushi mulai merasakan kejanggalan pada penghuni apartement sampai makan malam bersama di cafetaria, Yuushi melihat penghuni apartemen bukanlah manusia tapi makhluk supernanutal dan manusia tinggal bersama di apartament. Yuushi yang awalnya takut mulai terbiasa tinggal di sana dengan keanehan dan cerita-cerita dari ghost, yokai, dan mononoken.
Setelah dormitory sekolahnya selesai di renovasi. Semua penghuni yang sudah kenal baik dengan Yuushi mengadakan pesta perpisahan untuknya. Yuushi bukannya bahagia telah tinggal di dormitory, dia malah mengalami kesulitan dan teringat dengan kenangan di apartement. Karena setiap pagi, Yuushi selalu dibangunkan oleh suara-suara dari para Tori. Dan akhirnya Yuushi pindah kembali ke apartement, tinggal bersama dengan makhluk supernatural di sana.

Di sana, Yuushi mulai belajar untuk meningkatkan kekuatan spiritualnya di bantu oleh Akine Kuga (Miyuki Sawashiro), Ryuu-san (Toshiyuki Morikawa), Akira Fukase (Kazuya Nakai). Karena makhluk supernatural pada buku yang ditemukan oleh Furuhonya (Tomokazu Sugita) menjadikan Yuushi sebagai master/pemilik dari buku tersebut. Semenjak itu, Yuushi terkadang mendapatkan permasalahan supernatural di sekolah maupun dalam perjalanan pulang.

“That Right. Your dreams. In your finite time, the possibilities are limitless! And once your start dreaming, you need to go forward and to do that, it’s okay to get a little greedy. As a human.”

Akkhh... Kuri-tan so cuteee, walaupun dia hantu tapi lucu banget, mana jahil pula. Aku kira Kuri-tan anaknya enggak jahil, ternyata kalau sudah kenal lama dia bisa saja jahil seperti mencoret muka Yuushi yang sedang tidur karena kelelahan. Ternyata Hase bisa seperti itu, yang tadinya cool banget setelah bertemu Kuri-tan dia berubah 180 derajat sudah kayak ketemu adik yang tidak pernah dilihatnya selama bertahun-tahun, apa karena Hase selalu di bully sama kakak perempuannya.
Permasalahan di dalam animasi ini banyak di seputar kehidupan sekolah dan pertemanan, seperti bullying, trauma, dan komunikasi. Tapi aku suka dengan karakter Yuushi yang ingin berteman dengan siapa saja walaupun dia di hardik untuk tidak mengganggu dan membantu orang lain.

Seperti, Yuushi merasakan energi negatif dari seorang gadis yang ingin bunuh diri dan menolongnya walaupun setelahnya Yuushi selalu diganggu oleh kehadiran gadis tersebut tapi dia tidak memprotes akan kehadiran gadis itu malah Yuushi membawanya ke acara kegiatan klub yang sedang diadakan di rumah foreign. Di sana, Yuushi meminta gadis itu untuk bersikap baik dan sopan. Setelah dari kegiatan klub, gadis tersebut memberitahu Yuushi telah menemukan tujuannya.

Youkai Apartment no Yuuga na Nichijou, animasi yang di adaptasi dari novel karangan Kozuki Hinowa dengan judul yang sama, dengan di sutradarai oleh Mitsuo Hasimoto. Keseluruhan gambar di produksi oleh Shin-Ei Animation dan SynergySp ini memiliki kualitas gambar yang bagus, dengan detail-detail pada pemandangan dan wajah para karakter. Lagu-lagu yang ada di dalam anime ini juga enak untuk di dengar.
Soundtrack:
Opening:
Good Night Mare by Lozareena (ロザリーナ)
Hajimari no College (始まりのカレッジ) by Wi-Fi-5

Ending:
Nichijoushiki Broken down (日常識 Broken down) by Yuushi Inaba (Atsushi Abe), Mizuki Hase (Yuuichi Nakamura)
Neiro (音色) by Lozareena

Wednesday, February 27, 2019

#67 Movie: Ice (Лёд)

February 27, 2019 0 Comments
Review Movie: Ice
Judul: Ice
Genres: Romance, Drama, Musical
Type: Movie
Language: Russian
Country: Rusia
Episode: 1
Age Group: R+
Rated: 4.5 of 5

A litle Nadya Lapshina (Diana Enakaeva) memiliki mimpi menjadi pemain figure skate profesional dan mendapatkan medali di pertandingan. Untuk mewujudkan impian Nadya, Ibunya (Kseniya Rappoport) membawanya ke Ice skate ring yang biasa digunakan oleh pelatih Iriana Shatalina (Mariya Aronova) untuk melatih anak didiknya. Tapi Iriana tidak menyanggupi akan menerima Nadya setelah melihatnya di tengah-tengah ice ring.

Dengan sedikit harapan, Nadya Mother melatih Nadya sendiri dengan bantuan buku yang dibelinya untuk Nadya. Tapi hal tak diinginkan terjadi dan membuat Nadya sedih. Saat Nadya bertemu kembali dengan Iriana, Nadya mengingatkan kembali tentang pembicaraannya dengan ibunya pada Iriana. Semangat Nadya muncul kembali dan berusaha menunjukkan pada Iriana bahwa dia bisa melakukan figure skate.
Nadya (Aglaya Tarasova) yang sudah tumbuh dewasa di bawah pelatihan Iriana membawanya mengikuti berbagai pertandingan di kotanya. Tapi untuk mendapatkan medali yang di inginkan oleh Nadya, Iriana mengirim Nadya ke Moskow untuk mengikuti audisi penerimaan partner skate. Di sana Nadya akan menjadi partner dari Vladmir Leonov (Milos Bikovic) dan mengikuti pertandingan yang di adakan di Moskow.

Pada saat sedang melakukan pertunjukan, Nadya mengalami kecelakaan yang tidak seharusnya Vladmir lakukan sebelum latihan. Karena kecelakaan itu, kedua kaki Nadya tidak dapat digerakkan dan meminta Iriana membawanya pulang ke rumah. Selama di kotanya, Nadya bertemu Sasha Gorin (Alexander Petrov), seorang pemain hockey, yang dikirim Iriana untuk merawat Nadya.

Apakah kedua kaki Nadya dapat digerakkan kembali? Bagaimana hubungan antara Nadya, Vladmir, dan Sasha?
Huaa... cerita film Ice sangat bagus banget, aku jadi merasakan sakit dan kecewanya yang di alami Nadya pada saat mengalami kecelakaan karena ulah Vladmir. Nadya harus mengurungkan niatnya untuk mendapatkan medali yang dia idam-idamkan semasa kecil. Untungnya, Pelatih Iriana mempertemukan Sasha dan Nadya untuk menghibur dan merawat Nadya sampai bisa berjalan seperti semula.

Paling gedek banget, pada saat Nadya di kirim kembali untuk berpasangan pada Vladmir hanya karena dialah yang bisa menjadi ‘The bestpartner’ untuk mendapatkan medali di pertandingan yang akan di laksanakan di Moskow. Padahal Nadya sudah senang dan nyaman bersama Sasha. Pelatih Iriana terlalu ambisi banget untuk melihat anak didiknya menjadi ‘Champion’.
Film Ice yang di sutradarai oleh Oleg Trofim, sukses membuat aku melihat bagaimana perjuangan Nadya yang dulunya memiliki kaki yang lemah dan di cap tidak bisa menjadi figure skate yang diimpikannya dan perjuangan Nadya mendapatkan medali-medali di setiap pertandingan. Film dibuat menjadi sebuah musical romantic drama, walaupun semua musik yang dinyanyikan dalam bahasa Russian, tidak memungkinkanku untuk tidak menikmatinya.


Tuesday, February 26, 2019

#66 Novel: Red Queen (Series #1) By Victoria Aveyard

February 26, 2019 0 Comments
Review/Resensi Red Queen (Series #1)
Judul: Red Queen (Red Queen #1)
Penulis: Victoria Aveyard
Penerjemah: Shinta Dewi
Penerbit: Noura Books
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2015
Jumlah Halaman: 525 hlm
Genres: Young Adult Fantasy
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-385-062-4
Rated: 5 of 5

The Kingdom of Norta memiliki dua kaum yaitu Kaum Perak yang memiliki kekuatan supernaturaldan Kaum Merah yang tidak memiliki kekuatan supernatural. Mare Barrow, seorang gadis merah harus bertahan hidup sebagai pencuri untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Ayahnya yang pulang dari perang dalam kondisi tidak sehat, sedangkan semua kakak laki-lakinya di bawa pergi untuk ikut berperang di garis depan antara The Northern Kingdom the Lakelands dan the Kingdom of Norta.

Mare mendapatkan kabar dari Kilorn bahwa atasan tempat dia bekerja telah meninggal dan akan membawanya pergi untuk ikut dalam peperangan yang masih berlangsung. Mare yang tidak mau Kilorn ikut berperang, pergi menemui Will dan meminta bantuan untuk melarikan mereka berdua. Awlnya Will tidak mau membantu Mare karena penuh dengan risiko untuk membawa kabur Kaum Merah menghindar dari penjaringan yang dilakukan Kaum Perak.

Dengan bujukan Mare, Will memperkenalkan Mare dengan Farley yang akan membantu mereka dengan bayaran yang sangat tinggi. Dengan putus asa, Mare memberitahu kondisi Kilorn pada Gisa.

“Dan semua orang pun tahu bahwa akulah yang selalu iri, Gisa. Aku tak bisa melakukan apa pun selain mencopet dari orang-orang yang sebetulnya bisa melakukan sesuatu.”

Gisa yang akan pergi bekerja di pasar Kaum Perak membawa serta Mare ke sana. Mare yang ingin mencuri dari Kaum Perak malah tidak jadi setelah mendengar berita yang disiarkan di sana bahwa ada serangan teroris di Ibu Kota yang dilakukan oleh beberapa Kaum Merah. Untuk keselamatannya, Mare yang berada di pusat pasar langsung pergi untuk menjemput Gisa di tempat kerjanya untuk lari keluar dari keributan yang di lakukan Kaum Perak terhadap Kaum Merah.

Rasa bersalah Mare terhadap Gisa dan putus asa untuk mengumpulkan uang untuk kabur bersama Kilorn membawanya pergi jauh. Di sebuah pub, Mare melakukan aksi pencurian malah bertemu dengan Cal dan memberikan uang yang dibutuhkan oleh Mare.

Kedatangan pekerja Merah yang bekerja di istana, memberikan Mare sebuah pekerjaan di sana. Mare yang berpakaian pelayan akan melayani Kaum Perak yang sedang mengadakan pemilihan kandidat calon Ratu bagi Putra Mahkota Kerajaan. Dari berbagai klan Kaum Perak menunjukkan kebolehannya di depan seluruh anggota keluarga kerajaan.

Mare yang sedang melayani seorang Kaum Perak tidak sengaja kandidat calon ratu mengenai tribun tempatnya. Mare yang jatuh ke bawah arena mulai ketakutan dan terdesak. Evangeline saat itu ingin sekali melukai Mare, malah mendapatkan tangkisan dari kekuatan dari dalam diri Mare.

Apa yang akan terjadi dengan Mare? Siapa yang memberi Mare pekerjaan di istana?

“Aku sudah pergi hingga sejauh ini dan tiba-tiba aku terhempas kembali ke arena. Menyaksikan Kaum Perak memamerkan segalanya yang tak akan pernah kami miliki.”

Aku sebal sekali dengan Raja Tiberias terlalu sombong dan menganggap dirinya dan Kaum Perak sebagai dewa dan mengharuskan mereka dilayani oleh kalangan Kaum Merah yang tidak memiliki kekuatan sama sekali. Padahal mereka bisa menggunakan kekuatannya untuk menang dari peperangan daripada harus menjatuhkan korban lebih banyak dari Kaum Merah. Benar apa yang dikatakan Mare jangan salahkan Kaum Merah dari kesombongan-kesombongan yang dipamerkan Kaum Perak dan memandang rendah orang-orang yang lemah.

Awalnya aku sangat mengharapkan Mare dan Marven akan menjadi sepasang kekasih, karena mereka saling support dan melindungi. Tapi di akhir cerita ini membuatku sangat kecewa. Walaupun di pertengahan cerita perasaan Mare sudah jatuh ke kakak laki-laki Maven.

“Kebenaran tidak penting. Yang penting hanyalah apa yang diyakini orang-orang. Mereka akan memercayai adegan kecil-kecilan ini, sandiwara indah dengan para aktor dan kebohongan. Dan tidak ada satu pasukan atau satu negara pun yang akan tunduk pada seorang pria yang telah membunuh ayahnya demi merebut takhta.”

Membaca novel ini dari awal sampai akhir dibuat semakin seru penuh ketegangan. Mare yang harus menyembunyikan kekuatannya dan merahasiakannya tentang kerja samanya dengan Farley. Sampai rasa marah, sedih, dan kecewa yang dijelaskan Mare melalui tindakan dan kata-kata. Membuatku terbawa ingin ikut mencabik-cabik para tokoh yang berada di dalam buku.

Dengar-dengar novel ini akan di jadikan film oleh Univesal Pictures. Semakin penasaran akan seperti apa jadinya film ini. So excited!

Kalian tidak bakal menyesal membaca novel Red Queen, ini sangat aku recommended banget untuk kalian baca atau kalian masukkan ke dalam list buku bacaan selanjutnya.


Follow Us @soratemplates