Thursday, January 14, 2021

#145 Drama China: Love And Redemption

January 14, 2021 0 Comments
[Review] Love and Redemption_Buklet Kathana

Title: Love and Redemption

Alternative Name: The Colored Glaze Beauty, Liu Li Mei Ren Sha, Liu Li, Blue Gaze of Blue Sky, Coloured Gaze, The Coloured Glaze Beauty, The Glass Maiden, 琉璃, 琉璃美人煞

Genres: Action, Adventure, Historical, Romance, Drama, Fantasy

Type: Series

Language: Mandarin

Country: China

Episode: 59

Age Group: 13+ - Teens 13 or older

Rated: 5 of 5

 

Hai guys, apa kabar semuanya? Semoga kalian semua selalu sehat dan dilindungi oleh Allah SWT. Amin

 

Mungkin dari kalian sudah menunggu-nunggu drama series untuk tayang keluar. Drama series diperankan oleh Cheng Yi selaku pemeran utama. Pria kelahiran 1990 ini juga akan bermain di The Lost Tomb 2 dan The Promise if Chang’an. Kalian yang pernah menonton drama series Listening Snow Tower dan Ever Night: Season 2 akan dipertemukan kembali Crystal Yuan sebagai lawan mainnya. Drama series diadaptasi dari sebuah novel ini berlatar belakang tentang kaum dewa, kaum iblis, dan manusia diwarnai dengan intrik antara dewa dan iblis. Yin Tao yang dulunya pernah menytradarai Listening Snow Tower di dapuk kembali untuk menggarap drama ini dan berkolaborasi bersama Mai Guan Zhi.

 

Seorang dewi perang di jatuhkan hukuman oleh dewa langit turun ke bumi untuk merasakan kepedihan. Di bumi, seorang gadis lincah bernama Chu Xuan Ji tidak memiliki indra layaknya manusia biasa. Dia lahir di clan Shao Yang, terkenal akan tugas penjagaan benda kahyangan yang di jaga turun temurun. Sebagai tuan rumah pengadaan pertandingan pedang yang di adakan setiap tahunnya. Seluruh murid Shao Yang menyiapkan seluruh acara dan penyambutan tamu undangan secara baik. Namun kedatangan Wu Tong (Huang You Ming) membuat kekacauan dan berseteru dengan Chu Ling Long (Zhang Yu Xi). Kepergian Chu Xuan Ji di pertemukan dengan Yu Sifeng (Cheng Yi) yang dalam perjalanan ke Shao Yang.

 


Yu Sifeng yang mendapat perlakuan berbeda dari Chu Xuan Ji membuatnya memiliki rasa suka pada gadis tersebut. Sebuah peraturan dilanggar membuat pemuda itu menerima hukumannya. Untuk menepati janjinya pada Chu Xuan Ji, mau tidak mau harus memakai topeng kutukan. Topeng yang hanya bisa terlepas bila wanita itu memiliki rasa terhadapnya dan membuat wajah di topeng itu bahagia. Walau topeng itu terlepas, Yu Sifeng harus menerima kenyataan pahit bahwa kutukannya belum terlepas dari tubuhnya.

 

Ketidak sukaan kakak seperguruan, Hao Chen (Liu Xue Yi), terhadap Yu sifeng membuatnya terus mempringati Chu Xuan Ji untuk menjaga jarak. Dia memiliki misi pribadi terhadap Chu Xuan Ji untuk tidak mengingat masa lalunya dan memiliki indra di tubuhnya. Tapi gadis itu tidak mengindahkan peringatan itu dan terus berdekatan dengan Yu Sifeng, bahkan dia memiliki hak untuk menjadi manusia normal yang memiliki indra. Sampai suatu ketika Hao Chen menemukan rahasia yang di tutupi Yu Sifeng selama ini.

 

Rahasia yang terungkap membuat Chu Xuan Ji tidak percaya sampai dia melihat sendiri. Yu Sifeng mengeluarkan jati dirinya untuk menghentikan ayahnya untuk membunuh manusia. Dengan terluka parah, anak dan ayah itu kembali ke clan mereka dan menyusun rencana selanjutnya. Akan tetapi, clan itu ternyata sudah berada di bawah kendali Yuan Lang (Peer Zhu). Pria itu memfitnah ayah Yu Sifeng di depan para tetua dan murid-muridnya bahwa dia sudah gila.

 

Apa Chu Xuan Ji dapat menerima kembali jati diri Yu Sifeng sebenarnya? Apa misi Yuan Lang dan Hao Chen?

 


Pada saat melihat drama ini telah tayang, aku sangat senang sekali. Karena dari tahun lalu sudah menunggu dengan hati yang sabar. Melihat trelier pertama kalinya, aku sudah merasa drama ini akan sangat bagus sekali. Dan ternyata penantian yang panjang tidak mengecewakan sama sekali. Drama ini selain menyentuh hati dengan ketulusan Yu Sifeng terhadap Chu Xuan Ji. Walau sudah berkali-kali tersakiti bahkan sampai putus asa. Yu Sifeng dengan lapang dada menerima kembali Chu Xuan Ji, bahkan menyadarkannya untuk kembali pada orang-orang yang menyayanginya. Konsep cerita ini mengingatkan aku pada Chu Pat Kay di drama series ‘Kera Sakti’ yang tayang di Indonesia.

 

“Dari dulu begitulah cinta, deritanya tiada akhir. Kalau deritanya hilang, ingatan hal menyakitkan dan mengerikan tidak pernah akan hilang.”

 

Tidak hanya ceritanya yang sangat bagus. dari latar pemandangan sampai visual effect tidak kalah bagusnya. Walau ada beberapa tempat yang kurang sreg. Musik dan instrument untuk melengkapi drama series ini juga cukup di acungin jempol. Chemistry antara kedua pemain juga terlihat jelas. Aku sudah tidak tahu lagi harus menulis apa lagi tentang drama series ini.

 

Sampai di sini dulu pengulasan drama series ini. Aku ngefans sama Teng Se, dia sangat lucu sekali, selalu mendesis. Oke… cukup, see you next chapter...

 

Tuesday, January 12, 2021

#144 Novel: Unforgettable Sunset - Love In Santorini By Indah Hanaco

January 12, 2021 0 Comments
Love In Santorini
Judul: Unforgettable Sunset – Love in Santorini

Penulis: Indah Hanaco

Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit: Cetakan pertama, 2017

Jumlah Halaman: 256 hlm

Genres: Novel, Romance

Bahasa: Indonesia

ISBN: 978-602-06-1515-8 (Digital)

Rated: 4.5 of 5


Hai semuanya, apa kabar? Semoga semua pembaca sehat selalu dan selalu di dalam lindungan Allah SWT. Amin


Pembahasan ini salah satu dari proyek Around The World With Love. Sudah ada beberapa novel dari proyek ini pernah aku bahas sebelumnya. Kali ini pembahasan novel dari penulis Indah Hanaco. Penulis juga mengeluarkan beberapa karya, seperti Love in Pompeii, Love in Endinburgh, dan masih banyak lagi.


Untuk sekali lagi Masha memutuskan pertunangannya pada pria yang sudah menjalin huungannya sejak lama. Ketidak beruntungannya sedang berada di sisinya. Mantan tunangan pertamanya berada di restaurant yang sama dengan mereka. Pria itu membeberkan semua mengenai Masha di depan calon mantan tunangannya. Wanita itu hanya bisa pasrah duduk terdiam di kursi restaurant. Adik lelaki Masha yang prihatin terhadapnya mengusulkan untuk berlibur sementara ke tempat yang pernah mereka kunjungi.


Ini pertama kalinya Masha datang ke Santorini sendiri minus adik lelakinya yang biasanya bertugas sebagai bodyguardnya. Masha yang mendapatkan tugas mendadak dari nyonya Sedgwick untuk membujuk seorang model pria agar dapat bekerja di perushaan brand mereka. Saat perjalanannya menemui model tersebut, Masha malah di goda oleh Terry secara terang-terangan. Dimana pria itu sudah memiliki wanita di sampingnya. Masha langsung saja mengerjai Terry seolah-olah mereka adalah mantan suami-istri.


Selama di Santorini, Masha dan Terry menjadi dekat. Bahkan mereka berjanjian untuk kembali pulang ke London bersama-sama, tapi janji itu dibatalkan secara sepihak oleh Terry yang tidak memberinya kabar sama sekali. Semenjak kejadian di Santorini, Masha melanjutkan kehidupannya seperti sedia kala tanpa memikirkan Terry. Namun kedatangan Terry di kantornya dan memeluknya membuat Masha kaget.


Terry yang terus maju pantang mundur untuk bisa berpacaran dengan Masha mulai mengenalkan kehidupannya di London. Terry mengenalkan Masha pada sahabatnya, seorang mantan tentara, mendapatkan respon bermacam-macam. Sampai kedatangan seorang wanita cantik dan seorang anak laki-laki memanggil Terry dengan sebutan ‘Ayah’ membuat Masha shock berat.


Siapa anak laki-laki yang memanggil Terry ‘Ayah’? Apa hubungan mereka? Berhasilkah Terry meluluhkan hati Masha?


Melalui buku ini kita akan mengetahui bagaimana dampak dari peperangan. Terry sebagai mantan tentara selalu mengalami sebuah serangan yang berupa ingatan pada saat perang. Hidupnya tidak pernah tenang sampai dia bertemu dengan Masha. Namun kemuliaan hati Terry dan sahabatnya terlihat, bagaimana mereka membangun sebuah tempat untuk healing bagi para kawanan terdampak peperangan. Mereka saling bahu membahu (bergotong royong) untuk kesembuhan mereka.


Terry dan Masha di pertemukan sebagai dua sosok yang sama-sama akan komitmen sebuah pernikahan. Namun perbedaannya, di satu sisi mencoba untuk percaya kembali dan yang satu tidak mau melangkah lebih jauh. Karena ketakutannya akan sama seperti yang terjadi pada kedua tuanya. Tapi aku salut dengan kedua pasangan ini, mereka berusaha untuk melangkah maju membuka lembaran baru yang bernama pernikahan.


Untuk pembaca pemula, novel ini cocok sekali. Selain ringan dan mudah dimengerti. Akan ada beberapa cerita lucu dan manis antara Terry dan Masha. Sampai di sini dulu pembahasan novelnya. See you next chapter…


Saturday, January 9, 2021

#143 Drama China: Love Of Thousand Years

January 09, 2021 0 Comments

Title: Love of Thousand Years

Alternative Name: San Qian Ya Sha, The Killing of Three Thousand Crows, 三千鸦杀三千鴉殺

Genres: Adventure, Friendship, Historical, Comedy, Romance, Wuxia, Martial Arts, Supernatural

Type: Series

Language: Mandarin

Country: China

Episode: 30

Age Group: R

Rated: 4.5 of 5

 

Hai guys, apa kabar semuanya? Semoga kalian semua selalu sehat dan dilindungi oleh Allah SWT. Amin

 

Drama series Love of Thousand Years di adaptasi dari sebuah novel dengan judul The Killing of Three Thousand Crows’ karya Shi Si Lang. Tokoh utamanya kali ini Zhao Lu Si yang pernah bermain di drama series The Romance of Tiger ans Rose, Love Better Than Immortality, dan Prodigy Healer sedangkan lawan mainnya Zheng Ye Cheng pernah bermain di drama series An Oriental Odyssey, let’s Shake It 2, dan Royal Nirvana sebagai support role. Hui Yu sebagai sutradara drama series ini memperlihatkan sebuah kisah cinta sejati, revenge, dan seorang gadis kuat.

 

Untuk membalaskan dendamnya terhadap rakyat Li, Qin Chuan (Zhao Lu Si) merubah rupanya menjadi Ah Man dan pergi mencari spiritual lamp untuk mengurung para demon yang sudah menghancurkan seluruh kerajaannya. Qin Chuan bekerja sebagai pelayan di tempat tinggal para immortal. Bersama para pelayan yang lain, Qin Chuan dan Cui Ya (Stephanie Xu) bertemu dengan Fu Jiu Yun (Zheng Ye Cheng).

 

Fu Jiu Yun yang sudah mengetahui keberadaan Qin Chuan yang dulunya pernah di tolongnya saat penyerangan Kerjaan Li terjadi akan mencari keberadaan Spiritual Lamp. Fu Jiu Yun yang terkenal dengan pria playboy mencoba mendekati Qin Chuan dengan menggoda Cui Ya dan selalu menggaggu keberadaan Qin Chuan. Kedatangan Zuo Zi Chen (Liu Yi Tong) dan Xuan Zhu (Molly Wang) membuat hati Qin Chuan gundah dan rasa sakit yang diterima atas penghkianatan Zhuo Xiang terhadap kerajaan Yan.

 

Setelah membuat Fu Jiu Yun tertidur dan mengambil Spiritual Lamp, Qin Chuan pergi untuk mengaktifkan Spiritual Lamp dan menjalankan misinya untuk membalas dendam kematian seluruh keluarganya serta keruntuhan kerajaannya. Misi pertamanya adalah membunuh Zuo Xiang (Zhang Xing Zhe) lalu di lanjutkan membunuh Pang Yuan (Dai Yun Fan), putra mahkota kerajaan Tian Yuan. Dengan bekerja sama dengan Ting Yuan (Mao Fang Yuan) yang dulunya Qin Chuan kenal sebagai Er Meng yang ternyata seorang pangeran dari kerajaan Tan Yuan.

 

Agar dapat memusnakan seluruh demon dan menjadi damai, Qin Chuan harus menyalakan Spitiual Lamp tapi dia baru menyadari jika bukan dari Demon King Demon King of Nan Man (Guo Qi Ming) yang memberitahu tentang ikatan Spiritual Lamp dengan Fu Jiu Yun. Dengan rela Fu Jiu Yun akan menemani Qin Chuan di dalam Spiritual lamp, mereka berdua mencari sebuah batu yang di cari oleh guru Fu Jiu Yun, batu yang dapat memusnahkan Demon King.

 

Ikatan apa antara Spiritual Lamp dan Fu Jiu Yun? Apa Qin Chuan akan memusnahkan seluruh demon?

 

Drama series ini bisa dibilang tentang pembalasan dendam dan cinta sejatu yang telah menunggu jutaan tahun. Awal menonton aku sudah di suguhkan dengan rangkaian pergulatan emosi dari bahagia menjadi sedih dengan kehancuran kerajaan Li dan menyisakan satu orang putri kerajaan yang menyaksikan seluruh keluarganya meninggal serta penghianatan dari orang yang disayanginya. Aku paling seneng liat Fu Jiu Yun saat sedang menjahili atau mengganggu Qin Chuan, kelihatan sekali dia sangat mencitainya dan ingin menjaganya selamanya. Kisah cinta mereka sangat manis sekali, di satu sisi selalu menampik dan di satu sisi selalu mengejar agar luluh. Cuman sayangnya di drama series ini action untuk Qin Chuan sedikit malah bisa dibilang tidak ada jadi kurang seru.

 

Ini drama series ke tiga aku tonton dengan pemain utamanya adalah Zhao Lu Si, sepertinya karakter yang dimainkan menurutku sama yaitu sebagai gadis ceria tapi pernah sekali aku lihat dia menjadi gadis jahat itu di drama series yang berjudul Untoucable Lovers. Sepanjang drama series yang aku tonton aktingnya berkembang. Walau ini pertama kalinya aku melihat acting Zheng Ye Cheng, dia cukup menyatu dengan perannya sebagai Fu Jiu Yun.

 

Tidak hanya pakaian yang dipakai para pemain di dalam drama series ini lumayan bagus, Instrumen serta lagu opening maupun endingnya juga enak untuk di dengar. Tapi untuk lagu endingnya memang cukup sedih nadanya dan itu membuatku tidak terlalu lama untuk mendengarkan sampai habis.

 

Okeh… sampai di sini dahulu pembahasan drama series Love of Thousand Years, mungkin dari kalian ada yang fans Zhao Lu Si untuk tidak melewatkan drama series ini. See you next chapter….


Thursday, January 7, 2021

#142 Drama Series: Spinning Out

January 07, 2021 0 Comments

Title: Spinning Out

Genres: Drama, Sport

Type: TV Series

Language: English

Country: USA

Episode: 10

Age Group: D+21

Rated: 4,5 of 5

 

Hai semuanya, apa kabar? Semoga semua pembaca sehat selalu dan selalu di dalam lindungan Allah SWT. Amin

 

Salah satu drama series keluaran Netflix. Spinning Out dibuat oleh Samantha Stratton. Beberapa pemain ternama seperti Kaya Scodelario pernah bermain di beberapa movie, seperti Pirates of the Caribbean: Dead Men Tell No Tales dan Maze Runner: The Scorch Trials. Sedangkan lawan mainnya Evan Roderick pernah bermain di beberapa drama series, seperti Arrow dan BH90210.

 

Kat Baker (Kaya Scodelario), high-level single skater, mengalami sebuah kecelakaan dan menghilang selama setahun. Untuk bisa memenangkan kompetisi kembali, Kat berlatih sangat keras untuk dapat lulus tes awal. Walau ibunya, Carol (January Jones), selalu meremehkan dan merendahkan akan kegagalannya. Membuat Kat menjadi kecil hati akan sebuah kemenangan. Serena (Willow Shields) tahu bahwa Carol maupun Kat memiliki sebuah penyakit mental yang di tutupi.

 

Spinning-out1-bukletkathana

Sampai Dasha (Svetlana Efremova) memergoki Kat berselancar di ice-ring. Melihat kelebihan dari Kat, Dasha menawarkan untuk menjadi partner bersama Justin (Evan Roderick). Seorang pria bertalenta, namun juga seorang bad-boy. Karena kurang percaya dirinya, Kat meminta Dasha untuk mencari Serena. Adiknya memiliki talenta yang mungkin di cari Dasha. Namun wanita itu hanya menginginkan Kat sebagai partner James.

 

Setelah menimbangkannya, Kat bersama Jenn (Amanda Zhou) menyusul untuk memberitahu bahwa dia bersedia untuk menjadi pasangannya. Namun, dia terlambat. Justin sudah memiliki pasangan dan sedang berlatih bersama Dasha. Untuk mendapatkannya kembali, Justin memberitahu Kat untuk mendapatkan persetujuan dari ayahnya, James (David James Elliott). Dengan meminta bantuan Mandy (Sarah Wright Olsen). Kat mendapatkannya kembali. Dia akan menjadi partner di setiap pertandingan.

 

Selama berpasangan terkadang Kat dan Justin akan bertengkar. Sampai Dasha membuat mereka turun di tengah jalan dan melakukan sesuka mereka. Agar mereka berdekatan kembali dan mendapatkan chemistry. Mereka tahu dengan trauma yang di alami Kat. Dasha meminta untuk berlatih melompat kembali dengan bantuan seorang asisten. Agar Kat tidak secara langsung jatuh membentur ice.

 

Spinning-out2-bukletkathana

Karena mendapatkan penilaian rendah di pertandingan. Kat memutuskan untuk tidak meminum obatnya. Kepercayaan dirinya kembali. Latihan demi latihan dilakukan Justin dan Kat. Tapi perubahan drastis Kat, membuat Justin sedikit curiga. Sampai puncaknya, Kat membuat sebuah party di kamar hotel Justin. Dan sebuah rahasia di ketahui oleh Justin mengenai Kat.

 

Apakah Justin akan menerima keadaan Kat? Apa Justin dan Kat akan memenangkan pertandingan mereka?

 

Ice skate adalah salah satu olahraga yang sangat aku sukai. Semenjak melihat seorang ice skating bernama Yuzuru Hanyu di Olympic tahun 2018 dan di tahun-tahun pertandingan. Aku semakin jatuh cinta. Ada beberapa pemain ice skating lainnya yang juga aku sukai, tapi tidak bisa kusebutkan namanya karena lupa. Awalnya kesukaan ini berasal dari manga (comic Japan), salah satu karya Saito Chiho berjudul Ice Forest.

 

Mungkin sudah banyak yang mengangkat tema cerita tentang sebuah trauma dan mental illness. Tapi selama aku tonton atau temui. Baru series ini mengenai bipolar dikemas dalam salah satu bidang olahraga. Karena yang aku temui pasti dikemas dalam suatu tindak criminal. Kat seorang anak dari ibu yang juga memiliki mental illness sama dengannya. Walau sebenarnya agak sedikit rancu, karena sepengetahuanku. Seorang mental illness dalam mengasuh anak harus memiliki pendamping untuk membantunya. Tapi dalam series ini diperlihatkan seorang mental illness dapat merawat seorang anak dari kecil hingga dewasa. She a great mom…

 


Ada beberapa pembelajaran bagaiamana Kat dengan berani berterus terang untuk mengungkapkan kondisi mental illness pada teman-teman terdekatnya, bahkan pada orang yang dicintainya. Itu sebuah langkah bumereng baginya. Karena bisa saja dia akan mendapatkan judge tidak menyenangkan, dijauhi oleh mereka, dan dia tidak bisa melanjutkan mengejar impiannya sampai ke kompetisi Olympic bersama Justin. Secara pribadi aku mengerti perasaan Justin tentang cinta Kat terhadapnya. Dia takut bahwa cintanya hanya sebuah ilusi di benak Kat. Tapi yang terpenting atau paling utama, bagaimana sikap orang-orang norma (waras) menerima seorang mental illness.

 

Costum yang dipakai oleh Justin dan Kat di arena sangat fantastis sekali. Aku paling suka saat mereka mengenakan costum berwarna merah. So gorgeous. Instrument saat mereka melakukan pertandingan juga cocok, lumayan lah.

 

Okeh… Sampai di sini pembahasan drama series Spinning Out. Dari berita yang beredar series ini akan ada season 2, tapi juga kemungkinan tidak ada. Kita tunggu saja berita dari Netflix. See you next chapter…


Tuesday, January 5, 2021

#141 Novel: Rome In Love By Anita Hughes

January 05, 2021 0 Comments


[Resensi] Rome in Love

Judul: Rome in Love

Penulis: Anita Hughes

Penerjemah: Shandy Tan

Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit: Cetakan pertama, 2017

Jumlah Halaman: 368 hlm; 20 cm

Genres: Novel, Romance, Chicklit

Bahasa: Indonesia

ISBN: 978-602-03-7524-3

Rated: 4.5 of 5

 

Hai semuanya, apa kabar? Semoga semua pembaca sehat selalu dan selalu di dalam lindungan Allah SWT. Amin

 

Karena masih musim pandemic COVID-19. Aku berharap kalian pembaca artikel ini disiplin melakukan pencegahan. Seperti sering mencuci tangan menggunakan sabun, berjaga jarak untuk sementara waktu, menggunakan masker jika keluar rumah, dan sering berolah raga untuk menjaga imunitas dalam tubuh. Walau banyak yang bilang virus ini konspirasi tapi tetap virus ini ada berkeliaran atas izin Allah SWT.

 

Hampir setengah tahun aku tidak up artikel review. Harap di maklumi, di lain sisi aku lagi dalam kondisi kemalasan yang merajalela dan juga lagi tidak punya inspirasi untuk menulis artikel kembali. Tapi untuk tahun ini, aku berusaha kembali bangkit. Jadi inilah hasil review bukunya.

 

Amelia Tate, artis, dia datang ke Rome dalam rangka syuting sebuah film remake yang pernah dimainkan oleh artis ternama bernama Audrey. Penyelinapannya keluar dari acara yang di adakan di hotelnya, membuatnya menyamar sebagai pelayan. Namun naasnya, di tengah-tengah menikmati keindahan Rome, hujan turun mengguyur cukup deras. Seorang pria berkebangsaan Amerika bernama Philip sedang menunggu taksi memperilahkannya untuk menggunakan taksi terlebih dahulu. Sekali lagi wanita itu tertimpa sial kembali, dompetnya tertinggal di loker para pekerja hotel.

 

Wanita itu tidak percaya dengan yang diucapkan oleh Shopie bahwa gadis ini seorang putri kerajaan. Sampai Shopie menceritakan kehidupan membosankan sebagai seorang putri di dalam istana dan pertunangannya yang tidak pernah dia temui sampai saat ini. Untuk bisa memuluskan aktingnya, Amelia meminta Shopie mengajarinya bersikap menjadi putrid kerajaan sebagai gantinya menemaninya ke panti asuhan ajakan dari seorang dokter Amerika bernama Theo.

 

Philip seorang jurnalis sedang berada di ujung tanduk. Dia mulia kehabisan duit, penjualan artikelnya tidak sebesar pada saat dia berada di Amerika. Max memberikan sebuah ide pada Philip untuk membuat artikel tentang Amelia. Dari sana, pria itu mulai sering bertemu dengan sang artis. Tapi sebuah pergolakan batin membuatnya tidak tega untuk menyakiti wanita itu.

 

Shopie yang jatuh cinta pada dokter Amerika, Theo, terpikirkan dengan dirinya yang sudah bertunangan. Dia tidak mau menyakiti orang tercintanya sehingga dia menjual sebuah berita tempat Philip bekerja. Amelia membaca berita itu mengganggap Philip lah yang telah menghianatinya. Untuk mencari keberadaan Shopie Amelia mendatangi kapal milik kerajaraan.

 

Apakah Amelia akan di manfaatkan oleh Philip? Bagaimana perjalanan cinta Amelia selama di Rome?

 

Aku tidak tahu bahwa novel yang sedang kubaca ternyata terjemahan. Karena aku asal comot saja setelah membaca sinopsisnya dan melihat tampilan cover cukup menarik. Novel yang mengambil gambaran dari orang ketiga ini cukup menarik. Tidak hanya detailnya penggambaran setting tempat. Tapi juga membawa pembaca memasuki kota Rome dan berkeliling di sana. Melihat-lihat tempat bersejarah dan mencoba beberapa makanan ciri khas sana. Alur cerita yang mengalir seperti air. Membuat aku sebagai pembaca tidak berasa bahwa sudah membacanya sampai jauh. Konflik dalam cerita ini juga biasa, bahkan mungkin ada disekitaran kehidupan kita. Bagaimana liciknya Philip untuk keegoisannya, dia memanfaatkan Amelia. Untuk mendapatkan biaya hidup di Rome. Tapi cara pertemuan antara Amelia dan Philip cukup menarik. Karena jarang sekali terjadi seperti itu dan tidak lama kemudian jatuh cinta.

 

Mungkin ada yang sudah dengan kota Rome dan tidak sempat mengunjungi tempat itu karena mahalnya tiket pesawat. Novel ini bisa menjadi pelepas rindu maupun berwisata yang dibalut sebuah cerita. Karena banyak objek wisata yang biasanya di kunjungi oleh para turis. Aku saja setelah membaca novel ini jadi ingin kesana. Sampai di sini dulu review novel ini. See you next chapter…

 

Tuesday, July 21, 2020

#140 Movie: The Living Dead

July 21, 2020 0 Comments
Source: mydramalist.com

Title: The Living Dead
Alternative Name: Chen Qing Ling Zhi Sheng Hun, 陈情令之生魂
Genres: Action, Adventure, Historical, Horror, Wuxia, Fantasy
Type: Movie
Language: Mandarin
Country: China
Episode: 1
Age Group: BO 13+
Rated: 5 of 5

Hai guys, apa kabar semuanya? Semoga kalian semua selalu sehat dan dilindungi oleh Allah SWT. Amin

Kalian mungkin tidak asing dengan The Untamed, drama series yang memiliki pendapatan terbanyak di negeri tirai bamboo itu. Dengan kesuksesan drama series dengan penayangan di berbagai Negara seperti Thailand, Vietnam, Philippines, India, dan Indonesia.  Kali ini mereka membuat versi movie yang berjudul The Living Dead. Eits… tokoh utamanya tentunya bukan Wei Wuxian maupun Lan Zhan karena mereka sudah terkenal dari drama series. Nah yang sekarang yang akan menjadi tokoh utamanya adalah Wen Ning dan Lan Sizhui, paman dan keponakan. The Living Dead di sutradarai oleh Qiu Zhong Wei yang nantinya juga menyutradarai Fatal Journey.

Wen Ning (Paul Yu) merasakan aura kegelapan di dekat gunung Qishan memilih untuk menetap, apalagi dia menemukan hal aneh di kota tersebut. Setiap malam kota Fu Feng akan menjadi gelap gulita dan tidak ada penduduk yang berani menyalakan penerang di dalam rumah mereka masing-masing. Karena pada saat penerang menyala, akan mendatangkan sebuah ghost shadows yang akan menghisap darah mereka sampai habis. Saat akan menangkapnya, sebuah sinar biru datang dan the black shadow menghilang. Wen Ning melihat yang ternyata keponakannya, Lan Sizhui (Zheng Fan Xing).

Source: mydramalist.com

Paman dan kepanakan mulai mencari informasi di antara penduduk tentang keanehan yang terjadi di kota tersebut. Seorang nenek di area pemakaman menceritakan tentang sebuah keluarga terkenal akan pembuatan lentera meninggal dalam satu malam. Di setiap malam di dalam kediaman tersebut selalu terdengar suara meminta tolong.dan tidak ada yang berani ke sana. Semenjak kejadian itu, kota Fu Feng berubah total.

Mereka mendatangi kediaman keluarga Xiao. Di sana mereka bertemu dengan Xiao Yi (Gao Han), satu-satunya keluarga Xiao yang masih hidup dan di biarkan hidup oleh Zhou Zi Shu (He Long Long) yang berubah menjadi ghost shadows dan meneror penduduk kota Fu Feng. Mereka menemukan kertas mantra yang dibuat oleh Wei Wuxian di kediaman keluarga Xiao.

Saat ingin meninggalkan kota Fu Feng, Lan Sizhui menemukan keanehan pada papan nama keluarga Xiao dimana dia menemukan nama Xiao Yi (Gao Han) di sana, bukan nama Zhou Zi Shu (He Long Long). Dengan kejanggilan tersebut mereka kembali lagi ke kediaman Xiao, di sana Wen Ning menerkan petunjuk yang di berikan oleh Zhou Zi Shu yang ternyata terdapat ruang rahasia, di sana terdapat jasad Xiao Qing (Faye Wang).

Apa Wen Ning dan Lan Sizhui dapat memecahkan misteri yang berada di kota Fu Feng?

Penampilan Wen Ning di sini sangat berbeda sekali dengan di drama series, dia terlihat dewasa dan sudah tidak malu lagi untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan perbedaan antara dirinya dan mereka yang normal, walau masih saja ada yang takut dengan penampilan Wen Ning. Terkadang lucu saat Lan Sizhui memanggil Wen Ning dengan sebutan paman tapi dia menolak panggilan itu hanya gara-gara Wei Wuxian menganggap panggilan paman itu untuk orang yang berpenampilan tua sedangkan dia belum tua. Hal lucu lainnya antara paman dan keponakan adalah perdebatan tidak bermutu mereka. Dalam movie ini aku mendapatkan pelajaran bila seseorang sudah mati tidak akan dapat dihidupkan kembali dengan apapun dia ingin menghidupkan orang tersebut dan masih banyak lagi.

Untungnya di movie The Living Dead ini tidak adanya pergantian actor, Paul Yu sebagai Wen Ning dan Zheng Fan Xing sebagai Lan Si Zhui tetap menjadi karakter pada saat di drama series The Untamed, jadi acting mereka yang sudah aku kenal di drama series tidak berubah sama sekali.

Source: mydramalist.com

Instrument pada movie ini tidak jauh dengan instrument yang berada di drama series The Untamed, jadi aku sangat menikmatinya. Yang berbeda dari penampilan Wen Ning di The Living Dead dan The Untamed adalah senjata yang di pergunakan Wen Ning. Mungkin kalian akan melihat rantai yang melilit di seluruh tubuh Wen Ning di The Untamed di awal pertemuannya dengan Wei Wuxian setelah 16 tahun, selepas itu Wen Ning akan menggunakan tangan kosong atau pedang. di movie, rantai yang melilit di seluruh tubuh Wen Ning digunakan sebagai senjata.

Secara keseluruhan, aku merekomendasikan movie The Living Dead untuk di tonton. Untuk para fans The Untamed pasti kalian tidak akan melewati movie ini.

See you in the next chapter…



Follow Us @soratemplates