Judul: Wonderwall
Penulis: Ida Ernawati
Penerbit: PT Gramedia Putsaka Utama
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2018
Jumlah Halaman: 280 hlm; 20 cm
Genres: Romance, Family
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-03-8293-7
Rated: 5 of 5
Setelah pulang dari Budapest, untuk melupakan masa lalunya Emma berpacaran dengan Farrel. Emma tidak sangka kedatangannya ke apartemen mendapat kejutan dari Farrel yang melamarnya. Tapi, dengan permasalahan keluarga yang dimilikinya dan tidak diceritakan pada Farrel, Emma gamang untuk menyambut lamaran Farrel.
Tidak hanya kejutan dari Farrel yang di dapat, Emma bertemu dengan Arya, seseorang yang memiliki hubungan dengan masa lalu yang ingin dia lupakan sampai harus pergi ke Budapest. Tapi perubahan Arya pada Emma menimbulkan pertanyaan, sikap Arya pada Emma tidak ramah seperti dia kenal.
“Cinta tidak mengenal kata ‘tetapi’. Kalau kamu masih menambahkan kata ‘tetapi’, itu tandanya kamu harus cek kebenaran perasaanmu.”
Sahabat Emma, Vanda, dengan baik hatinya mencari tahu tentang Baruna. Informasi yang di terima Emma tentang Baruna membuatnya kaget dan merasa bersalah. Emma berusaha untuk dapat bertemu dengan Arya tapi selalu mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan. Sampai Emma mendatangi kantor Arya yang ternyata ada Mamahnya di sana.
Perubahan sikap Mamahnya pada Arya sangat berbeda dengan dirinya yang dingin dan ketus. Emma dan Mamah selalu berakhir dengan perdebatan. Semenjak perpisahan Ayah dan Mamah, Emma menjaga jarak pada Mamah.
Mamah sakit membuat Emma berusaha untuk memperbaiki hubungan mereka. Tapi, pertama pertemuan Mamah dan Farrel tidak berjalan mulus dengan yang di harapkan Emma. Berbeda sekali sikap Mamah terhadap Arya yang semangat dan senang untuk bertemu. Sebelum sesuatu hal yang tidak diinginkan Emma, Emma memberitahu Mamah untuk tidak menjodohkannya pada Arya.
Bagaimana hubungan Emma dan Arya? Apa yang terjadi pada Baruna? Bagaimana hubungan Mamah dan Emma?
“Let the past in the past. Jika tidak bisa, buatlah masa sekarang jauh lebih riuh.”
Mungkin cerita di Wonderwall lebih banyak menceritakan tentang keluarga daripada romance, di mana Emma mencoba memperbaiki komunikasi yang baik terhadap Mamahnya yang selama ini selalu dia tidak pedulikan. Karena teringat masa lalu keluarganya yang bercerai dan ingatannya tentang Mamah tidak sebaik Papahnya. Tidak hanya tentang keluarga saja di dalam cerita ini, tapi juga bagaimana seorang single parent menghadapi anak yang berkebutuhan khusus.
Karakter Farrel yang ceria, jail, dan baik terasa cocok dengan karakter Emma yang tertutup. Aku terharu saat Farrel menasihati Emma untuk menjadi anak yang baik terhadap Mama dan menuruti keinginan Mamahnya daripada keinginannya sendiri. Walaupun tidak terlalu banyak kisah romance antara Emma dan Farrel di dalam cerita tapi penulis memberitahu ketulusan Farrel dalam hubungan.
“Karena cinta butuh keberanian. Berani berkorban, berani salah, berani menerima, berani mengakui. Kalau kita tidak membuat keputusan apa pun, pengecut sekali kita.”
Plot cerita yang simpel dengan konflik yang sederhana tapi kaya akan makna. Dengan sedikit menceritakan masa lalu Emma di masa lalu dan penempatan yang pas dalam cerita membuat aku sebagai pembaca mengalir mengikuti arus. Dengan menggunakan point of view orang ke tiga jadi mengetahui perasaan karakter di sekitar Emma.
Aku merekomendasikan novel Wonderwall untuk kalian baca, kalian tidak akan menyesal setelah membaca novel ini. Aku yang membaca novel ini sangat menyentuh hati, bagaimana seorang berusaha untuk move on dari masa lalu dan memperbaiki hubungan pada orang tuanya.
No comments:
Post a Comment