Wednesday, March 27, 2019

#89 Movie: Mary Poppins Returns "The Musical Fantasy Movie"

March 27, 2019 0 Comments
Review: Mary Poppins Returns
Judul: Mary Poppins Returns
Genres: Comedy, Family, Fantasy
Type: Movie
Language: English
Country: USA
Episode: 1
Age Group: BO
Rated: 5 of 5

Film Drama Musical Mary Poppins Return di adaptasi dari sebuah cerita anak-anak karangan P.L. Travers dengan judul Mary Poppins. Film ini merupakan sequel dari film Mary Poppins yang di buat pada tahun 1964 lalu yang menceritakan kedatangan Mary menjadi pengasuh Michael dan Jane. Kali ini pada Mary Poppins Returns hampir sama dengan sebelumnya hanya Mary akan mengasuh anak-anak dari Michael. Disutradarai oleh Rob Marshall dan di produksi oleh Walt Disney Pictures, Lucamar Productions, dan Marc Platt Productions.

“When the world turns upside down, the best thing to do is turn right along with it.”

Keluarga Banks kedatangan tamu dari bank tempat kerja Michael bekerja untuk melunasi utang pada bank atau pihak bank akan mengambil alih rumah yang menjadi tempat tinggal keluarga Banks. Michael Banks (Ben Whishaw) yang telah kehilangan istrinya menjadi keteteran soal keuangan sehingga utang yang harusnya dapat di bayar tepat waktu malah terlupakan.
#89 Movie: Mary Poppins Returns "The Musical Fantasy Movie"
Michael dan Jane (Emily Mortimer) yang teringat bahwa ayahnya memiliki sertifikat saham bank langsung mencarinya. Annabel (Pixie Davies), John (Nathanael Saleh), dan Georgie (Joel Dawson) kembali ke rumah dengan layang-layang yang sudah di buang oleh Michael dan membawa tamu yang di kenal baik oleh Michael dan Jane sebagai pengasuhnya semasa kecilnya yaitu Mary Poppins (Emily Blunt).

“Everything is possible. Even the impossible.”

Annabel, John, dan Georgie yang mengetahui permasalahan Michael mencari solusi dengan cara menjual benda peninggalan ibunya yang berupa mangkuk pajangan yang berada di rumahnya. Tapi sebelum rencana itu terlaksanakan, mangkuk itu tidak sengaja rusak. Untuk membetulkan mangkuknya Mary mengajak anak-anak mengunjungi Cousin Topsy (Merly Streep) yang bisa memperbaikinya.
Resensi
Saat sedang mengantarkan tas kerja Michael di kantor bank, Annabel, John, dan Georgie mendengar niat jahat dari Wilkins (Colin Firth), manajer bank, yang sedang berbicara dengan Gooding (Jeremy Swift) dan Frye (Kobna Holdbrook-Smith) akan mengambil rumah mereka. Mereka yang ingin menyampaikan apa yang di dengarnya pada Michael malah mendapatkan Wilkins mengatakan mereka bertindak tidak sopan di ruang kerjanya.

Apa Michael dan Jane dapat menemukan sertifikat saham milik ayahnya? Niat jahat apa yang sedang di rencanakan Wilkins?
Wow... Anak-anak Michael pengertian sekali dan mau membantu masalah ayahnya yang sedang kebingungan membayar utang dari bank karena tidak mau kehilangan rumah mereka. Sampai mereka dengan berani mendatangi Gooding dan Frye untuk membujuk mereka. Tapi Michael kelihatan sekali sangat sedih kehilangan Kate, istrinya.

“A cover is not the book. So open itu p and take a look.”

Paling berkesan banget pada saat Mary mengajak Annabel, John, dan Georgie masuk ke dunia fantasy seperti pada saat mereka mandi dan ke dunia porselen untuk membenarkan kereta kuda yang rusak. Tapi yang paling aneh, pada saat layangan yang di dapat Georgie sudah ada talinya, padahal pada saat layangan itu dibuang enggak ada talinya.
Baju yang di kenakan Mary pada dunia porselen sangat terlihat seperti porselen dengan warna yang menyatu sehingga tidak terlihat seperti baju yang seperti biasanya aku lihat di dunia nyata, visual effect pada film ini juga sangat bagus sekali. Aku enggak menyangka mereka membuatnya begitu amazing, penyatuan gambar kartun dan tokoh real sangat bagus.

“After all, you can’t lose what you never lost.”

Lagu yang di berikan juga bagus-bagus hampir semua lagu yang di nyanyikan enak di dengar di telinga, di tambah lagi dengan koreografi yang di tarikan Jack dan kawan-kawannya juga bagus.
Sayang film Mary Poppins tahun 1964 tidak di buat remake, aku sangat penasaran dengan kehidupan Michael dan Jane pada saat itu di asuh oleh Mary Poppins.

Aku Recommended kalian untuk menonton film ini dan jangan sampai terlewatkan kalian pasti menyesal kalau tidak sampai menonton film ini.


#88 Movie Hallmark Channel: Love, Romance & Chocolate

March 27, 2019 0 Comments
Buklet Kathana Review: Love, Romance & Chocolate
Judul: Love, Romance & Chocolate
Genres: Romance
Type: TV Movie
Language: English
Country: USA, Canada, Belgium
Episode: 1
Age Group: R+
Rated: 5 of 5

Setiap musim Valentine identik dengan berbagai macam cokelat yang akan di berikan pada sang kekasih. Tapi di film ini kalian mendapatkannya sangat berbeda dari apa yang seharusnya. Film keluaran Hallmark Channel ini yang disutradarai oleh Jonathan Wright. Menceritakan petualangan Emma untuk mendatangi tempat kakek dan neneknya bertemu pertama kali.

Emma (Lacey Chabert) berangkat sendiri ke kota tempat kakek dan neneknya pertama kali bertemu dan jatuh cinta, lantaran pacarnya memutuskannya karena promosi yang di dapatkannya dari kantor dan sudah lama di incarnya. Di tempat hotelnya menginap, dia di sambut oleh Marie (Brittany Bristow).

Pada saat sedang berjalan-jalan sendiri, Emma yang akan mengambil foto seorang penjual malah di tutupi oleh badan tegap seorang pria yang sedang membeli cokelat dan Emma sudah berkali-kali memintanya menyingkir, sampai menggunakan bahasa asli kota sana, pria itu tidak menggubrisnya.
Resensi: Hallmark Channel: Love, Romance & Chocolate
Marie yang mengadakan tour keliling kota dan memperkenalkan toko-toko cokelat yang terenak di sana. Begitu sampai di salah satu toko, Marie mengajak tamu-tamunya untuk mencoba membuat cokelat sendiri dan di sambut senang oleh para tamu dan Emma. Emma tidak menyangka dia akan bertemu kembali dengan pria yang menghalanginya untuk mengambil foto di toko cokelat yang di kunjunginya.

Ternyata pria itu bernama Luc dan pemilik toko cokelat yang dia datangi bersama para tamu. Luc yang sedang kebingungan akan menghadapi kompetisi yang diadakan pihak kerajaan dan asistennya yang sedang hamil besar membuat Emma mengajukan dirinya untuk membantu dengan imbalan dia dapat masuk ke dalam istana.

Menjelang hari kompetisi, Luc dan Emma yang sedang berjalan-jalan di kota bertemu dengan saingan Luc yang sudah mengincar toko Luc sejak lama dan sampai meminta Luc untuk menjuak kepadanya dan bekerja padanya.

Apa Emma dan Luc dapat menang dari kompetisi? Apa Emma dan Luc akan saling jatuh cinta?
Sama seperti film Hallmark Channel yang lain, selalu membuatku terbawa perasaan romantis yang ada di Love, Romance & Chocolate. Aku yang penggemar setia cerita-cerita romantis, setelah menonton ini malah dibuat meleleh. Apa lagi dengan keindahan kotaBruggeyang dapat memanjakan mata.

Cerita yang berikan juga ringan tidak terlalu rumit, seperti perjalanan kompetisi yang berada di dalam kehidupan di sekitar kita. Mencari inspirasi dan jatuh cinta pada seseorang serta persaingan di dalam kompetisi untuk mendapatkan kemenangan.
Hanya terkadang aku merasa aneh, pada saat di dapur, Luc menggunakan celemek full dari dada sampai ke bawah untuk menghindar dari kotoran adonan cokelat tapi kenapa Emma yang membantu juga di dapur tidak menggunakan celemek yang sama seperti yang di kenakan Luc, padahal baju yang di gunakan Emma untuk dia bepergian selama dia berada di sana, apa tidak takut kotor bajunya.

Selain memperlihatkan keindahan di sudut kota Burgee, aku menyukai dapur di toko Luc terlihat sangat artristik dan classic dengan warnanya yang berwarna cokelat. Aku enggak pernah bosan melihatnya.


Tuesday, March 26, 2019

#87 Novel Le Marriage: My Bittersweet Marriage By Ika Vihara

March 26, 2019 0 Comments
Buklet Kathana Review/Resensi: My Bittersweet Marriage By Ika Vihara
Judul: My Bittersweet Marriage
Penulis: Ika Vihara
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Tahun Terbit: Cetakan pertama, 2016
Jumlah Halaman: 350 hlm; 20 cm
Genres: Romance
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-02-8243-5
Rated: 4 of 5

“Laki-laki yang baik itu walaupun tidak mencintaimu, dia tidak akan menyakitimu.”

Hessa awalnya tidak mau di jodohkan oleh Afnan tapi setelah bertemu dengannya di rumah dan Hessa juga menerima ajakan jalan dari Afnan hanya untuk membeli keperluannya sebelum kembali ke Aarhus, Denmark. Tanpa basa basi Afnan meminta Hessa untuk menikahinya dan memberi waktu untuk Hessa menjawabnya.

Setelah mempertimbangkan dampak akan pernikahan dengan Afnan nanti Hessa akhirnya akan menikah dengan Afnan. Seluruh acara pernikahan Afnan dan Hessa akan dilakukan di Indonesia dan hanya mengundang kerabat dan orang terdekat. Detik-detik keberangkatannya bersama Afnan ke Denmark, Hessa mulai kangen dan tidak mau berpisah dengan keluarganya di Indonesia.

“Hessa: Emang sejak sebelum menikah, frekuensi pikiran kita nggak pernah tabrakan.Afnan: Tapi takdir kita tabrakan.” 
Selama hidup berdua di Aarhus, mereka berdua mulai saling mengenal satu sama lain sampai pertengkaran kecil hanya karena masalah sepele. Tapi dengan Afnan yang sibuk bekerja membuat Hessa selalu ingin kembali ke Indonesia dan pikiran negatif yang mulai bermunculan. Sampai puncaknya Hessa jatuh sakit dan dinyatakan oleh dokter, Hessa mengidap Seasonal Affective Disorder.

Dengan kondisi Hessa yang sakit dan belum terbiasa dengan kehidupan di Aarhus dinyatakan hamil. Hessa yang sudah lama ingin mengandung merasa senang sekali dengan kehadiran janin yang berada di dalam perutnya. Tapi pada saat Hessa dan Afnan akan mengecek kandungannya di rumah sakit, Afnan di beritahu kabar buruk dari dokter kandungan yang biasa memeriksa Hessa.

Apa yang terjadi pada kandungan Hessa? Apa mereka bisa menghadapi penyakit yang diderita Hessa?

“Jodoh yang baik itu adanya di tempat yang baik. Party itu bukan tempat yang baik. Isinya orang-orang yang menyia-nyiakan waktu. Bau lagi. Bau muntahan.”

Homesick yang di alami Hessa sangat lumrah terjadi pada orang-orang yang tinggal jauh dari orang tua atau kampung halamannya. Tapi menurutku Hessa bukan hanya Homesicktapi enggak mau keluar dari zona nyamandan adaptasi terhadap lingkungan barunya. Makanya dia selalu teringat akan rumahnya dan ingin kembali ke sana. Afnan juga bukannya membantu Hessa untuk mencari kesibukan malah langsung sibuk dengan pekerjaannya.

Alur cerita yang mudah di baca dan santai karena menceritakan tentang perjalanan setelah menikah. Konflik yang di ceritakan juga sederhana hanya puncak konflik yang diceritakan kurang gereget jadi terkesan biasa saja.

“Kita akan berteman dan saling mengenal, lalu siapa tahu kita akan saling mencintai.”

Kekurangan di novel ini, aku terkadang bingung dengan percakapannya, terkadang tiap akhir percakapan karakter menunjukkan siapa yang sedang berbicara, kalau di novel ini tidak malah di paragraf berikutnya percakapan dari karakter yang sama. Sudah begitu terlalu banyak narasi, aku menemukan satu bab isinya narasi semua dan sedikit percakapan. Aku juga menemukan kesalahan pengetikan dan ucapan bahasa Denmark yang tidak adanya penerjemahannya di footer.

Cerita tentang kehidupan pernikahan karena perjodohan sudah sering sekali di ceritakan di dalam novel karya penulis yang lain. Tapi di novel ini yang paling uniknya, mereka bertemu dan berbicara hanya dalam hitungan jari, tidak seperti novel-novel yang lain.

For informationSeasonal Affective Disorder adalah jenis depresi ringan yang terjadi pada waktu yang sama setiap tahun. Seperti tidak adanya semangat untuk melakukan kegiatan yang biasanya disukai dan murung dalam jangka waktu yang sangat lama. Biasanya kasus SAD banyak di jumpai di negara yang memiliki empat musim tapi bisa kemungkinan di negara yang memiliki dua musim bisa ditemukan. Contohnya seperti Hessa, SAD akan muncul di setiap musim dingin, dia akan merasa cemas, murung, lemas, banyak tidur, dan pola makan yang berubah.

Orang yang memiliki gangguan seperti ini akan melakukan terapi cahaya, di berikan obat-obatan, dan konsultasi psikoterapi. Tapi untuk mengurangi risiko SAD mereka juga bisa melakukan olah raga, jalan-jalan, bersosialisasi, makan yang teratur, dan masih banyak lagi.


Monday, March 25, 2019

#86 Anime: Boku no Hero Academia the Movie: Futari no Hero

March 25, 2019 0 Comments
Buklet Kathana Resensi: Boku no Hero Academia the Movie: Futari no Hero
Judul: Boku no Hero Academia the Movie: Futari no Hero
Alternative Title: My Hero Academia the Movie: The Two Heroes僕のヒーローアカデミアTHE MOVIE 2人の英雄(ヒーロー)~
Genres: Action, Comedy, School, Shounen, Super Power
Type: Movie
Language: Japanese
Country: Japan
Adaption: Manga
Episode: 1
Age Group: BO 13+
Rated: 5 of 5

Boku no Hero Academia the Movie: Futari no Hero di adaptasi dari sebuah manga oleh Kohei Horikoshi. Keseluruhan anime di produksi oleh Bones dan di distribusikan oleh Toho. Anime ini di sutradarai oleh Kenji Nagasaki. Tentang perjalanan Midoriya dan All Might untuk bertemu dengan teman lamanya yang merupakan seorang ilmuwan.

Midoriya yang di ajak oleh All Might pergi ke sebuah pulau untuk menghadiri undangan I-Expo, tempat exhibition of Quirk abilities dan hero item innovations. Di sana, mereka di sambut oleh Melissa, anak dari teman lama All Might, yang ternyata Mellisa yang mengundang All Might untuk memberikan suprise kepada Ayahnya.
Buklet Kathana Review Boku no Hero Academia the Movie: Futari no Hero
Dengan di antar Melissa ke Lab, All Might bertemu dengan teman lamanya, David Shield, yang dulu membantunya membuatkan kostum dan menemaninya memberantas para kriminal. Midoriya yang sudah tahu siapa David merasa senang sekali dapat bertemu orangnya langsung, apalagi Midoriya mengagumi semua karya David Shield yang di gunakan All Might.

“I Want to go save them.”

David yang sudah tahu akan akan perubahan All Might memintanya untuk melakukan pengecekan pada All Might. Selain itu, All Might merahasiakan apa yang terjadi pada quirk nya yang terlihat dari hasil data David.

Di lain sisi, Midoriya dengan di antar Melissa untuk melihat exhibition di pulau tersebut malah bertemu dengan teman-teman satu sekolahnya. Masing-masing teman sekolah Midoriya datang sebagai wakil dari keluarganya yang tidak bisa datang. Melissa yang merasa senang dengan kehadiran teman-teman Midoriya mengajak untuk datang ke pesta. Tapi pesta yang mereka datangi telah di bajak oleh penjahat.

Apa yang akan Midoriya dan teman-teman lakukan? Apa tujuan penjahat untuk membajak?

“Beside, there is still hope. For the will of One For All. And The Symbol of Peace to connect to the next generation.”
Enggak pernah bosan menonton anime ini, selalu saja membuatku tertawa. Dengan keberadaan Bokugou di pulau dan melihat Midoriya di tempat yang sama pula, membuat Bokugou yang sudah iri dan tidak suka sama Midoriya menjadi sebuah pertanyaan yang tidak bisa di jawab oleh Midoriya.

Plot cerita yang di berikan juga berbeda dengan apa yang biasa di berikan di TV Series, terlihat simpel tapi Twist di puncak konflik sangat bagus, itu membuatku tercengang. Pada saat perkelahian juga memuaskan, Midoriya dan teman-teman berusaha untuk saling kerja sama untuk mencapai puncak tower.
“To overcome the crisis in front of you with everthing you’ve got and save people with everthing you’ve got. That is what makes a Hero!”

Untuk gambar yang di tampilkan terlihat sama saja, tidak ada yang berbeda dengan di TV Series. Tapi terkadang aku enggak suka pada saat gambar All Might, terlihat kurang bagus, dengan dagunya yang lancip. Untuk lagu ending di bagian akhir movie sangat bagus sekali, aku menyukainya. 

Overall, anime ini bagus banget, apalagi kalau sudah nonton yang versi TV Series. Enggak percuma aku harus menunggu setelah melihat cuplikannya. Rasa penasaran sudah terbayar dan melihat tingkah Bokugou yang menurutku narsis sama kekuatannya. Walaupun anime ini tentang kekuatan Super Power, ada pesan di dalamnya.
#86 Anime: Boku no Hero Academia the Movie: Futari no Hero
Soundtrack:
Ending: Long Hope Philia (ロングホープ・フィリア) by Masaki Suda

Thursday, March 21, 2019

#85 Novel: Italy, Spring in June By Sandra D.

March 21, 2019 0 Comments
Review/Resensi: Italy, Spring in June By Sandra D
Judul: Italy, Spring in June
Penulis: Sandra D.
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: Cetakan pertama, 2015
Jumlah Halaman: 288 hlm; 20 cm
Genres: Romance
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-902-03-1796-0
Rated: 4.5 of 5

Amara yang mengenakan hijab tidak disukai oleh atasannya, pekerjaan yang seharusnya di kerjakan olehnya mulai di alihkan pada rekan kerjanya, pekerjaan yang seharusnya di kerjakan oleh sekretaris atasannya malah di limpahkan semuanya pada Amara, dan teman-teman kantor Amara mulai menjaga jarak hanya karena dia menggunakan hijab di kantor.

Sepeninggal Ayahnya, Amara memilih pergi ke Italy setelah apa yang terjadi di kantor. Di Italy, Amara akan tinggal bersama Om Andri, adik laki-laki dari pihak Ayah. Setelah sampai di rumah Om Andri, Amara tidak menyangka kehidupan yang mayoritas non-muslim dapat mengubah kehidupan keluarga Om Andri.

“Tekad yang kuat mampu melunakkan besi dan baja sekalipun.

Karena tidak enak mengganggu istirahat Camila, Amara pergi jalan-jalan di kota sendirian sampai dia teringan bahwa Tante Mia, sahabat mendiang Ibu tinggal di Milan. Di rumah Tante Mia, Amara bertemu dengan anak laki-laki Tante Mia yaitu Julian dan Ed. Amara menceritakan di mana dia tinggal selama berada di Italy.

Amara tidak tahu bahwa pria yang sedang berdiri di depan pintu rumah Tante Mia adalah Hans, anak sulung Tante Mia, telah membuatnya malu. Selama tinggal di rumah Tante Mia, Amara menjaga jarak dari Hans, Pria yang di anggapnya selalu berubah-ubah terkadang dingin dan terkadang hangat.

“Setiap kesulitan pasti ada jalan keluarnya.”

Sampai suatu hari, Amara tidak sengaja menemukan sebuah gelang di laci kerja Hans yang sangat mirip dengan apa yang di gunakannya. ternyata pria yang dijodohkan oleh ibunya. Karena tidak mau kehadirannya membuat Hans semakin membencinya, Amara berencana untuk pergi.

Hans yang mengetahui rencana Amara pergi ke rumah Om Andri, tidak menyangka Amara akan pergi sendiri ke sana. Setelah menunggu larut malam, Amara belum juga kembali ke rumah Tante Mia dan itu membuat Hans gelisah.

Apa Amara akan pergi? Apa yang terjadi pada Amara? Apa Hans dan Amara akan jatuh cinta?

Alur cerita sangat mudah dipahami sekali, di mana penulis dapat menyatukan cerita dan prinsip Islam yang berada di dalam kehidupan sekitar kita serta memberikan contohnya di dalam cerita. Seperti Karakter Amara yang tidak mau menyerah terhadap diskriminasi yang di dapatnya di kantor hanya karena peraturan perusahaan yang menurutku sangat konyol dan masih ada lagi prinsip Islam yang di pegang teguh oleh Amara.

“Tapi menjadikan hati supaya bersabar dan ikhlas dapat memudahkan kita untuk memberikan maaf. Sabar menghadapi gangguan yang menyakitkan hati, dan ikhlas mengosongkan hati dari semua amarah dan dendam hanya untuk Allah.”

Pada saat asyik membaca di titik-titik mau habis, aku menyadari keanehan yang tidak di jelaskan di sana. Seperti pada saat Amara di rumah sakit dan reaksi Hans melihat istrinya, Amara, tanpa hijab.

Aku juga menemukan kesalahan pengetikan dan kurang tepatnya penggunaan bahasa dalam kalimat. Walaupun di dalam cerita kalian akan menemukan bahasa Italy, tapi tenang saja di bagian footer dikasih terjemahannya jadi enggak usah susah-susah harus membuka kamus bahasa Italy atau mencari google translate.

“Bukan itu. Setidaknya semua itu menjadi pelajaran untukku sekaligus memberi waktu kepada diriku sendiri untuk memperbaiki diri. Agar lebih berhati-hati dalam segala hal terutama urusan pendamping hidup. Aku harus introspeksi diri dan memperbaiki diri agar menjadi layak untuk dicintai seorang wanita yang baik.”

Novel ini cocok untuk di baca, tidak hanya ada kisah romance di dalamnya tapi juga terdapat unsur keagamaan di sana yang di kemas secara apik oleh penulis. Jadi dalam hiburan dan pelajaran agama ada di dalam novel ini.


Wednesday, March 20, 2019

#84 Movie: Bumblebee - A Story Before Transformers

March 20, 2019 0 Comments
Review/Resensi: Bumblebee
Judul: Bumblebee
Genres: Action, Adventure, Sci-Fi
Type: Movie
Language: English
Country: USA
Episode: 1
Age Group: R+
Rated: 5 of 5

Bumblebee merupakan salah satu karakter dari Transformers dan juga adaptasi dari sebuah novel karya Hasbo dengan judul “Transformes”. Disutradarai oleh Travis Knight, film ini menceritakan tentang sebuah kejadian sebelum di film Transformers terjadi.

Kejatuhan Cybertron membuat Bumblebee (Dylan O’Brien) harus mengikuti arahan Optimus Prime untuk lari ke sebuah planet yang bernama Bumi. Bumblebee yang seharusnya mendarat di lokasi titik pertemuan malah menyasar ke lokasi pelatihan militer. Di sana, dia bertemu dengan Agent Burns (John Cena) beserta pasukannya. Untuk menutupi persembunyian Optimus Prime, Bumblebee harus rela kehilangan suara dan energi terakhirnya setelah pertempuran sengitnya dengan Dropkick (Justin Theroux).

“You know B, music can help you say what you’re feeling. Try this.”

Charlie (Hailee Steinfeld), seorang remaja yang trauma atas kehilangan ayahnya dan marah terhadap ibunya karena telah menemukan pengganti ayahnya. Charlie yang sudah menginginkan sebuah mobil di hari ulang tahunnya malah mendapatkan hadiah yang tidak diinginkannya dari ibu serta pacar ibunya. Saat bertemu dengan paman Hank (Len Cariou) untuk membeli mobil kuning Volkewagen Beetle yang dilihatnya. Tapi paman Hank malah memberikan mobil kuning itu pada Charlie sebagai hadiah ulang tahun.
Pada saat Charlie membawa mobil kuning pulang ke rumah, dia tidak menyangka mobil yang dimilikinya berubah bentuk menjadi sebuah robot. Charlie yang tidak tahu asal usul robot itu memberikan nama “Bumblebee”. Dari sana, Charlie mengajari Bumblebee bagaimana seharusnya bila berada di tengah-tengah manusia dan tidak harus menampakkan wujud aslinya.

“Bumblebee, there is only one way to end this war, you must protect earth and its people.”

Agent Burns ditemani Dr. Powell (John Ortiz) yang menemukan benda asing yang memasuki wilayah mereka mendapati sebuah robot dalam bentuk kendaraan. Agent Burns yang beranggapan mereka berupa ancaman keamaanan negara, tapi berbeda dengan Dr. Powell yang melihatnya seperti anugerah yang bisa di dapat untuk penelitian. Setelah memberikan izin untuk menggunakan satelit, Shatter dan Dropkick (Angela Bassett) menemukan jejak keberadaan Bumblebee.

Apa yang terjadi dengan Bumblebee setelah bertemu dengan Shatter dan Dropkick? Siapa mereka?
Akhirnya ada waktu juga untuk menonton film Bumblebee ini. Nama film ini sudah lama ada di daftar tunggu tapi enggak pernah kesampaian untuk menonton. Dan ternyata aku tidak menyesal telah memasukkan nama film ini, sangat bagus banget.

Sempat terheran dan lucu dengan Bumblebee yang sangat ketakutan bertemu dengan Charlie untuk pertama kalinya. Bumblebee sudah seperti seorang anak kecil yang jongkok di sudut ruangan, padahal diakan robot. Masih banyak lagi tingkah Bumblebee yang bisa mengocok perut. Tapi perasaan ketakutan dan tingkah kekanak-kanakan Bumblebee sangat terasa sekali.

“This is how we stop them. You’ve got me, and i’m not going anywhere.”

Visual effect di film ini juga lumayan bagus, walaupun tidak sekeren di film Transformers tapi tidak membuatku kecewa sama sekali. Aku suka dengan lagu Back to Life yang di nyanyikan oleh Hailee Steinfeld ‘sang tokoh utama’ di film ini. Lagunya cocok banget dengan keadaan Bumblebee yang hidup kembali setelah diperbaiki oleh Charlie.

Secara keseluruhan film ini sangat bagus banget enggak kalah sama film franchise TransformesRecommended banget buat kalian tonton.


Follow Us @soratemplates