Thursday, March 21, 2019

# Novel # Romance

#85 Novel: Italy, Spring in June By Sandra D.

Review/Resensi: Italy, Spring in June By Sandra D
Judul: Italy, Spring in June
Penulis: Sandra D.
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: Cetakan pertama, 2015
Jumlah Halaman: 288 hlm; 20 cm
Genres: Romance
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-902-03-1796-0
Rated: 4.5 of 5

Amara yang mengenakan hijab tidak disukai oleh atasannya, pekerjaan yang seharusnya di kerjakan olehnya mulai di alihkan pada rekan kerjanya, pekerjaan yang seharusnya di kerjakan oleh sekretaris atasannya malah di limpahkan semuanya pada Amara, dan teman-teman kantor Amara mulai menjaga jarak hanya karena dia menggunakan hijab di kantor.

Sepeninggal Ayahnya, Amara memilih pergi ke Italy setelah apa yang terjadi di kantor. Di Italy, Amara akan tinggal bersama Om Andri, adik laki-laki dari pihak Ayah. Setelah sampai di rumah Om Andri, Amara tidak menyangka kehidupan yang mayoritas non-muslim dapat mengubah kehidupan keluarga Om Andri.

“Tekad yang kuat mampu melunakkan besi dan baja sekalipun.

Karena tidak enak mengganggu istirahat Camila, Amara pergi jalan-jalan di kota sendirian sampai dia teringan bahwa Tante Mia, sahabat mendiang Ibu tinggal di Milan. Di rumah Tante Mia, Amara bertemu dengan anak laki-laki Tante Mia yaitu Julian dan Ed. Amara menceritakan di mana dia tinggal selama berada di Italy.

Amara tidak tahu bahwa pria yang sedang berdiri di depan pintu rumah Tante Mia adalah Hans, anak sulung Tante Mia, telah membuatnya malu. Selama tinggal di rumah Tante Mia, Amara menjaga jarak dari Hans, Pria yang di anggapnya selalu berubah-ubah terkadang dingin dan terkadang hangat.

“Setiap kesulitan pasti ada jalan keluarnya.”

Sampai suatu hari, Amara tidak sengaja menemukan sebuah gelang di laci kerja Hans yang sangat mirip dengan apa yang di gunakannya. ternyata pria yang dijodohkan oleh ibunya. Karena tidak mau kehadirannya membuat Hans semakin membencinya, Amara berencana untuk pergi.

Hans yang mengetahui rencana Amara pergi ke rumah Om Andri, tidak menyangka Amara akan pergi sendiri ke sana. Setelah menunggu larut malam, Amara belum juga kembali ke rumah Tante Mia dan itu membuat Hans gelisah.

Apa Amara akan pergi? Apa yang terjadi pada Amara? Apa Hans dan Amara akan jatuh cinta?

Alur cerita sangat mudah dipahami sekali, di mana penulis dapat menyatukan cerita dan prinsip Islam yang berada di dalam kehidupan sekitar kita serta memberikan contohnya di dalam cerita. Seperti Karakter Amara yang tidak mau menyerah terhadap diskriminasi yang di dapatnya di kantor hanya karena peraturan perusahaan yang menurutku sangat konyol dan masih ada lagi prinsip Islam yang di pegang teguh oleh Amara.

“Tapi menjadikan hati supaya bersabar dan ikhlas dapat memudahkan kita untuk memberikan maaf. Sabar menghadapi gangguan yang menyakitkan hati, dan ikhlas mengosongkan hati dari semua amarah dan dendam hanya untuk Allah.”

Pada saat asyik membaca di titik-titik mau habis, aku menyadari keanehan yang tidak di jelaskan di sana. Seperti pada saat Amara di rumah sakit dan reaksi Hans melihat istrinya, Amara, tanpa hijab.

Aku juga menemukan kesalahan pengetikan dan kurang tepatnya penggunaan bahasa dalam kalimat. Walaupun di dalam cerita kalian akan menemukan bahasa Italy, tapi tenang saja di bagian footer dikasih terjemahannya jadi enggak usah susah-susah harus membuka kamus bahasa Italy atau mencari google translate.

“Bukan itu. Setidaknya semua itu menjadi pelajaran untukku sekaligus memberi waktu kepada diriku sendiri untuk memperbaiki diri. Agar lebih berhati-hati dalam segala hal terutama urusan pendamping hidup. Aku harus introspeksi diri dan memperbaiki diri agar menjadi layak untuk dicintai seorang wanita yang baik.”

Novel ini cocok untuk di baca, tidak hanya ada kisah romance di dalamnya tapi juga terdapat unsur keagamaan di sana yang di kemas secara apik oleh penulis. Jadi dalam hiburan dan pelajaran agama ada di dalam novel ini.


No comments:

Post a Comment

Follow Us @soratemplates