Tuesday, April 9, 2019

#91 Novel: Maps By Radin Azkia

April 09, 2019 0 Comments
[Review/Resensi] #91 Novel: Maps By Radin Azkia
Judul: Maps
Penulis: Radin Azkia
Penerbit: Loveable
Tahun Terbit: Cetakan Keempat, 2016
Jumlah Halaman: 372 hlm; 13 x 19 cm
Genres: Romance, Frienship
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-6922-32-8
Rated: 3.5 of 5

Gita dan Gerral sudah bersahabat sejak kecil sehingga mereka selalu ke mana-mana selalu bersama. Karena selalu bersama banyak yang beranggapan mereka itu pacaran, tapi sebenarnya tidak. Mereka memiliki persamaan yaitu memiliki kedua orang tua yang bercerai. Terkadang mereka akan menginap di salah dari mereka setiap malam minggu.

Bunga, orang disukai Gerral semasa SMP kembali dari Batam dan bersekolah di tempat yang sama dengan mereka. Itu membuat perasaan Gerral terhadap Bunga sudah dipendam olehnya muncul kembali. Gita yang mengetahui Gerral masih menyukai Bunga merasa terdapat perbedaan di dalam dirinya setelah mendengar Gerral akan mengajak pergi Bunga.

Sebagai teman sebangku Gita, Sarah menanyakan perasaan Gita terhadap Gerral yang selalu di sangkal oleh Gita dan menganggap Gerral sebagai sahabatnya semenjak kecil. Terkadang Gita merasa terhadap Gerral yang selalu melarangnya berdekatan dengan cowok terutama Dio. Walaupun Gita tahu alasan Gerral tidak menyukai Gita berdekatan dengan Dio, Gita selalu menerima Dio sebagai teman.

“Kadang, nggak semuanya bisa kita ceritain ke sahabat kita. Terserah sih orang mau bilang ‘You can tell everything to your bestfriend’ or whatever the damn-phrase is. Tapi, menurut gue kata-kata itu nggak berlaku.”

Sampai Gerral pergi dari apartemen Gita dalam keadaan marah karena Gita tidak memberikan kabar tentang kepergiannya dengan Dio. Gerral pergi pun tidak memberitahu Gita bahwa Bunga di rawat di rumah sakit karena kecelakaan. Di sana, Laura memberitahu Gita tentang apa yang Gerral kepada Bunga di rumah sakit.

Gita yang ingin Mamahnya mendapatkan perawatan di Singapura rela melepas kehidupannya di Indonesia tapi dia merasa sedih harus meninggalkan Gerral. Secara sembunyi-sembunyi Gita mengurus keperluan kepindahannya tanpa sepengetahuan Gerral. Sampai hari keberangkatannya, Gerral memberi tahu yang membuat perasaan Gita hancur lebur.

Bagaiman reaksi Gita dengan kehadiran Bunga di antara mereka? Apa perasaan Gita akan tersampaikan pada Gerral?

Masa pubertas di sekolah memang membuat kangen, apalagi kalau tentang cinta. Seperti Gita dan Gerral, hubungan mereka sangat dekat sudah seperti pacaran tapi mereka tidak pacaran malah hubungannya seperti saudara. Kasihan sama Gita harus menyimpan perasaannya terhadap Gerral dan selalu menyangkal kalau Sarah menanyakan rasa sukanya terhadap Gerral.

“Banyak orang bilang jika jarak dan waktu dapat mengubah seseorang menjadi orang lain. Mungkin hal itu ada benarnya, dan sepertinya, memang kebanyakan begitu.”

Konsep cerita ini mudah sekali di cerna karena memang tentang rasa suka di masa sekolah. Sudut pandang di gunakan penulis dari sudut pandang orang ketiga. Tapi konflik yang diceritakan terkesan biasa.

Enggak menyangka ending ceritanya bikin sedih banget. Penulisnya bisa saja membuat aku berharap Gita bisa menikah dengan Gerral sekembalinya dari Singapura. Sayangnya, enggak ada cerita tentang kedekatan Gita dengan pria yang menjadi tunangannya itu.


Monday, April 8, 2019

#90 Anime: Doukyonin Wa Hiza, Tokidoki, Arama No Ue - The Cat Find A Home

April 08, 2019 0 Comments
Resensi Anime: Doukyonin Wa Hiza, Tokidoki, Arama No Ue
Title: Doukyonin wa Hiza, Tokidoki, Arama no Ue
Alternative Titles: My Roommate is a Cat, My roommate is sometimes on my knees, sometimes on my head, 同居人はひざ、時々、頭のうえ。
Genres: Slice of Life, Comedy
Type: TV Series
Language: Japanese
Country: Japan
Adaption: Web Manga
Episode: 12
Age Group: BO-13+
Rated: 5 of 5

Doukyonin wa Hiza, Tokidoki, Arama no Ue di adaptasi dari sebuah web manga karangan Tunami Minatuki lalu. Melalui studio Zero-G, animasi dibuat. Sebagai director utama dan director episode, Kaoru Suzuki, memberikan nuansa yang berbeda di setiap episode. Tidak hanya itu, setiap episode tidak hanya Kaoru Suzuki yang memegang tetapi ada Ryouichi Kuruya, Tooru Kitahata, dan Masahiro Takata memberikan kontribusi pada animasi ini di setiap episodenya.

Subaru Mikazuki (Kensho Ono) baru saja di tinggalkan oleh kedua orang tuanya untuk selama-lamanya. Subaru yang tidak terbiasa di kelilingi oleh orang lain kecuali teman masa sekolahnya dahulu yaitu Hiroto Yasaka (Shun Horie) yang selalu datang main ke rumahnya. Semenjak itu, Subaru tinggal seorang diri di rumah peninggalan kedua orang tuanya.
Review Anime: Doukyonin Wa Hiza, Tokidoki, Arama No Ue
Saat akan mengunjungi makam kedua orang tuanya, Subaru kedatangan seorang kucing yang sedang kelaparan saat itu. Karena merasa kasihan dan dia juga tinggal sendiri di rumah, Subaru membawa pulang kucing yang di temuinya di pemakaman. Subaru yang ke toko hewan dan bertemu dengan Nana Oukami (Chika Anzai) menyarankan untuk membawa Haru (Haruka Yamazaki) ke rumah sakit untuk diperiksa kesehatannya.

“No, No, No! i don’t want to go outside or see any people!”

Haru yang sejak awal bertemu Subaru selalu menaruh rasa curiga tapi karena selalu di beri makan, Haru mulai terbiasa dengan kehadiran Subaru di sekelilingnya. Sampai suatu hari, Subaru yang seorang penulis jatuh pingsan karena belum makan, Haru memberi makanan miliknya pada Subaru dan menjaganya selama Subaru sakit.
Sebagai editor, Atsushi Kawase (Hiro Shimono) terkadang mendatangi kediaman Subaru untuk berdiskusi tentang novelnya. Kawase yang memang penyuka kucing bertemu dengan Haru. Semenjak itu, setiap kali Kawase datang berkunjung selalu membawa mainan kucing untuk bermain dengan Haru. Tapi sikap Haru selalu cuek dengan kedatangan Kawase di rumah.

“You don’t butt into my business like people do, and you stimulate my imagination. That’s awesome.”

Apa Haru akan menjadi hewan peliharaan Subaru? Apa Subaru akan keluar dari zona nyamannya?

Tokoh karakter Subaru hampir mirip dengan aku yang pemalu untuk bertemu dengan orang baru maupun banyak, apalagi kalau sudah namanya presentasi pada saat kuliah dahulu. Rasanya seperti berjuta-juta mata memandangku. Tapi ya enggak begitu juga kan harus terbiasa dengan orang baru dan lingkungan baru.

Cerita dari animasi ini terbilang sederhana tapi memiliki makna yang kuat, di mana tokoh karakter Subaru yang sebagai penulis novel tidak pernah keluar dari zona nyaman. Tapi setelah keadaan di lingkungannya berubah, mau tidak mau Subaru harus keluar dari zona nyaman, di tambah lagi dia memelihara seekor kucing. Dapat di lihat dari Subaru yang harus keluar rumah untuk membeli makanan kucing dan berinteraksi dengan orang yang notabenenya dia tidak mau, tapi menurutku dia pemalu dan kaku dalam komunikasi dengan orang lain selain keluarganya.
Tapi setelah Subaru memelihara kucing bernama Haru, dia terlihat memiliki gairah hidup. Subaru tidak terus melulu memikirkan pekerjaannya sebagai novelis sampai lupa menjaga kesehatannya. Dengan adanya Haru, Subaru jadi lebih perhatian sama hewan peliharaannya dan berinteraksi dengan orang lain.

Sudut pandang pada anime ini menggunakan dua sudut yaitu dari sudut pandang Subaru sebagai manusia dan sudut pandang Haru sebagai hewan peliharaan. Jadi aku mengetahui bagaimana kehidupan kucing jalanan sampai menjadi hewan peliharaan Subaru. Akhirnya terjawab juga rasa penasaranku tentang pikiran kucing selama berinteraksi. Sehingga terlihat lucu kalau sekali melihat Subaru dan Haru yang salah paham.

Dari sudut gambar, aku melihat seperti anime Natsume Yuujinchou terlihat sederhana tapi enak untuk di pandang. Dengan penggunaan warna soft mendapatkan nilai plus karena tidak terlalu mencolok. Pada lagu aku suka bagian opening, nadanya bikin tambah semangat.
Soundtrack:
Opening: Unknown World (アンノウンワールド) by Schrodinger's Cat adding Kotringo
Ending: Kimi no Tonari Watashi no Basho (君のとなりわたしの場所) by Yoshino Nanjo

Wednesday, March 27, 2019

#89 Movie: Mary Poppins Returns "The Musical Fantasy Movie"

March 27, 2019 0 Comments
Review: Mary Poppins Returns
Judul: Mary Poppins Returns
Genres: Comedy, Family, Fantasy
Type: Movie
Language: English
Country: USA
Episode: 1
Age Group: BO
Rated: 5 of 5

Film Drama Musical Mary Poppins Return di adaptasi dari sebuah cerita anak-anak karangan P.L. Travers dengan judul Mary Poppins. Film ini merupakan sequel dari film Mary Poppins yang di buat pada tahun 1964 lalu yang menceritakan kedatangan Mary menjadi pengasuh Michael dan Jane. Kali ini pada Mary Poppins Returns hampir sama dengan sebelumnya hanya Mary akan mengasuh anak-anak dari Michael. Disutradarai oleh Rob Marshall dan di produksi oleh Walt Disney Pictures, Lucamar Productions, dan Marc Platt Productions.

“When the world turns upside down, the best thing to do is turn right along with it.”

Keluarga Banks kedatangan tamu dari bank tempat kerja Michael bekerja untuk melunasi utang pada bank atau pihak bank akan mengambil alih rumah yang menjadi tempat tinggal keluarga Banks. Michael Banks (Ben Whishaw) yang telah kehilangan istrinya menjadi keteteran soal keuangan sehingga utang yang harusnya dapat di bayar tepat waktu malah terlupakan.
#89 Movie: Mary Poppins Returns "The Musical Fantasy Movie"
Michael dan Jane (Emily Mortimer) yang teringat bahwa ayahnya memiliki sertifikat saham bank langsung mencarinya. Annabel (Pixie Davies), John (Nathanael Saleh), dan Georgie (Joel Dawson) kembali ke rumah dengan layang-layang yang sudah di buang oleh Michael dan membawa tamu yang di kenal baik oleh Michael dan Jane sebagai pengasuhnya semasa kecilnya yaitu Mary Poppins (Emily Blunt).

“Everything is possible. Even the impossible.”

Annabel, John, dan Georgie yang mengetahui permasalahan Michael mencari solusi dengan cara menjual benda peninggalan ibunya yang berupa mangkuk pajangan yang berada di rumahnya. Tapi sebelum rencana itu terlaksanakan, mangkuk itu tidak sengaja rusak. Untuk membetulkan mangkuknya Mary mengajak anak-anak mengunjungi Cousin Topsy (Merly Streep) yang bisa memperbaikinya.
Resensi
Saat sedang mengantarkan tas kerja Michael di kantor bank, Annabel, John, dan Georgie mendengar niat jahat dari Wilkins (Colin Firth), manajer bank, yang sedang berbicara dengan Gooding (Jeremy Swift) dan Frye (Kobna Holdbrook-Smith) akan mengambil rumah mereka. Mereka yang ingin menyampaikan apa yang di dengarnya pada Michael malah mendapatkan Wilkins mengatakan mereka bertindak tidak sopan di ruang kerjanya.

Apa Michael dan Jane dapat menemukan sertifikat saham milik ayahnya? Niat jahat apa yang sedang di rencanakan Wilkins?
Wow... Anak-anak Michael pengertian sekali dan mau membantu masalah ayahnya yang sedang kebingungan membayar utang dari bank karena tidak mau kehilangan rumah mereka. Sampai mereka dengan berani mendatangi Gooding dan Frye untuk membujuk mereka. Tapi Michael kelihatan sekali sangat sedih kehilangan Kate, istrinya.

“A cover is not the book. So open itu p and take a look.”

Paling berkesan banget pada saat Mary mengajak Annabel, John, dan Georgie masuk ke dunia fantasy seperti pada saat mereka mandi dan ke dunia porselen untuk membenarkan kereta kuda yang rusak. Tapi yang paling aneh, pada saat layangan yang di dapat Georgie sudah ada talinya, padahal pada saat layangan itu dibuang enggak ada talinya.
Baju yang di kenakan Mary pada dunia porselen sangat terlihat seperti porselen dengan warna yang menyatu sehingga tidak terlihat seperti baju yang seperti biasanya aku lihat di dunia nyata, visual effect pada film ini juga sangat bagus sekali. Aku enggak menyangka mereka membuatnya begitu amazing, penyatuan gambar kartun dan tokoh real sangat bagus.

“After all, you can’t lose what you never lost.”

Lagu yang di berikan juga bagus-bagus hampir semua lagu yang di nyanyikan enak di dengar di telinga, di tambah lagi dengan koreografi yang di tarikan Jack dan kawan-kawannya juga bagus.
Sayang film Mary Poppins tahun 1964 tidak di buat remake, aku sangat penasaran dengan kehidupan Michael dan Jane pada saat itu di asuh oleh Mary Poppins.

Aku Recommended kalian untuk menonton film ini dan jangan sampai terlewatkan kalian pasti menyesal kalau tidak sampai menonton film ini.


#88 Movie Hallmark Channel: Love, Romance & Chocolate

March 27, 2019 0 Comments
Buklet Kathana Review: Love, Romance & Chocolate
Judul: Love, Romance & Chocolate
Genres: Romance
Type: TV Movie
Language: English
Country: USA, Canada, Belgium
Episode: 1
Age Group: R+
Rated: 5 of 5

Setiap musim Valentine identik dengan berbagai macam cokelat yang akan di berikan pada sang kekasih. Tapi di film ini kalian mendapatkannya sangat berbeda dari apa yang seharusnya. Film keluaran Hallmark Channel ini yang disutradarai oleh Jonathan Wright. Menceritakan petualangan Emma untuk mendatangi tempat kakek dan neneknya bertemu pertama kali.

Emma (Lacey Chabert) berangkat sendiri ke kota tempat kakek dan neneknya pertama kali bertemu dan jatuh cinta, lantaran pacarnya memutuskannya karena promosi yang di dapatkannya dari kantor dan sudah lama di incarnya. Di tempat hotelnya menginap, dia di sambut oleh Marie (Brittany Bristow).

Pada saat sedang berjalan-jalan sendiri, Emma yang akan mengambil foto seorang penjual malah di tutupi oleh badan tegap seorang pria yang sedang membeli cokelat dan Emma sudah berkali-kali memintanya menyingkir, sampai menggunakan bahasa asli kota sana, pria itu tidak menggubrisnya.
Resensi: Hallmark Channel: Love, Romance & Chocolate
Marie yang mengadakan tour keliling kota dan memperkenalkan toko-toko cokelat yang terenak di sana. Begitu sampai di salah satu toko, Marie mengajak tamu-tamunya untuk mencoba membuat cokelat sendiri dan di sambut senang oleh para tamu dan Emma. Emma tidak menyangka dia akan bertemu kembali dengan pria yang menghalanginya untuk mengambil foto di toko cokelat yang di kunjunginya.

Ternyata pria itu bernama Luc dan pemilik toko cokelat yang dia datangi bersama para tamu. Luc yang sedang kebingungan akan menghadapi kompetisi yang diadakan pihak kerajaan dan asistennya yang sedang hamil besar membuat Emma mengajukan dirinya untuk membantu dengan imbalan dia dapat masuk ke dalam istana.

Menjelang hari kompetisi, Luc dan Emma yang sedang berjalan-jalan di kota bertemu dengan saingan Luc yang sudah mengincar toko Luc sejak lama dan sampai meminta Luc untuk menjuak kepadanya dan bekerja padanya.

Apa Emma dan Luc dapat menang dari kompetisi? Apa Emma dan Luc akan saling jatuh cinta?
Sama seperti film Hallmark Channel yang lain, selalu membuatku terbawa perasaan romantis yang ada di Love, Romance & Chocolate. Aku yang penggemar setia cerita-cerita romantis, setelah menonton ini malah dibuat meleleh. Apa lagi dengan keindahan kotaBruggeyang dapat memanjakan mata.

Cerita yang berikan juga ringan tidak terlalu rumit, seperti perjalanan kompetisi yang berada di dalam kehidupan di sekitar kita. Mencari inspirasi dan jatuh cinta pada seseorang serta persaingan di dalam kompetisi untuk mendapatkan kemenangan.
Hanya terkadang aku merasa aneh, pada saat di dapur, Luc menggunakan celemek full dari dada sampai ke bawah untuk menghindar dari kotoran adonan cokelat tapi kenapa Emma yang membantu juga di dapur tidak menggunakan celemek yang sama seperti yang di kenakan Luc, padahal baju yang di gunakan Emma untuk dia bepergian selama dia berada di sana, apa tidak takut kotor bajunya.

Selain memperlihatkan keindahan di sudut kota Burgee, aku menyukai dapur di toko Luc terlihat sangat artristik dan classic dengan warnanya yang berwarna cokelat. Aku enggak pernah bosan melihatnya.


Tuesday, March 26, 2019

#87 Novel Le Marriage: My Bittersweet Marriage By Ika Vihara

March 26, 2019 0 Comments
Buklet Kathana Review/Resensi: My Bittersweet Marriage By Ika Vihara
Judul: My Bittersweet Marriage
Penulis: Ika Vihara
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Tahun Terbit: Cetakan pertama, 2016
Jumlah Halaman: 350 hlm; 20 cm
Genres: Romance
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-02-8243-5
Rated: 4 of 5

“Laki-laki yang baik itu walaupun tidak mencintaimu, dia tidak akan menyakitimu.”

Hessa awalnya tidak mau di jodohkan oleh Afnan tapi setelah bertemu dengannya di rumah dan Hessa juga menerima ajakan jalan dari Afnan hanya untuk membeli keperluannya sebelum kembali ke Aarhus, Denmark. Tanpa basa basi Afnan meminta Hessa untuk menikahinya dan memberi waktu untuk Hessa menjawabnya.

Setelah mempertimbangkan dampak akan pernikahan dengan Afnan nanti Hessa akhirnya akan menikah dengan Afnan. Seluruh acara pernikahan Afnan dan Hessa akan dilakukan di Indonesia dan hanya mengundang kerabat dan orang terdekat. Detik-detik keberangkatannya bersama Afnan ke Denmark, Hessa mulai kangen dan tidak mau berpisah dengan keluarganya di Indonesia.

“Hessa: Emang sejak sebelum menikah, frekuensi pikiran kita nggak pernah tabrakan.Afnan: Tapi takdir kita tabrakan.” 
Selama hidup berdua di Aarhus, mereka berdua mulai saling mengenal satu sama lain sampai pertengkaran kecil hanya karena masalah sepele. Tapi dengan Afnan yang sibuk bekerja membuat Hessa selalu ingin kembali ke Indonesia dan pikiran negatif yang mulai bermunculan. Sampai puncaknya Hessa jatuh sakit dan dinyatakan oleh dokter, Hessa mengidap Seasonal Affective Disorder.

Dengan kondisi Hessa yang sakit dan belum terbiasa dengan kehidupan di Aarhus dinyatakan hamil. Hessa yang sudah lama ingin mengandung merasa senang sekali dengan kehadiran janin yang berada di dalam perutnya. Tapi pada saat Hessa dan Afnan akan mengecek kandungannya di rumah sakit, Afnan di beritahu kabar buruk dari dokter kandungan yang biasa memeriksa Hessa.

Apa yang terjadi pada kandungan Hessa? Apa mereka bisa menghadapi penyakit yang diderita Hessa?

“Jodoh yang baik itu adanya di tempat yang baik. Party itu bukan tempat yang baik. Isinya orang-orang yang menyia-nyiakan waktu. Bau lagi. Bau muntahan.”

Homesick yang di alami Hessa sangat lumrah terjadi pada orang-orang yang tinggal jauh dari orang tua atau kampung halamannya. Tapi menurutku Hessa bukan hanya Homesicktapi enggak mau keluar dari zona nyamandan adaptasi terhadap lingkungan barunya. Makanya dia selalu teringat akan rumahnya dan ingin kembali ke sana. Afnan juga bukannya membantu Hessa untuk mencari kesibukan malah langsung sibuk dengan pekerjaannya.

Alur cerita yang mudah di baca dan santai karena menceritakan tentang perjalanan setelah menikah. Konflik yang di ceritakan juga sederhana hanya puncak konflik yang diceritakan kurang gereget jadi terkesan biasa saja.

“Kita akan berteman dan saling mengenal, lalu siapa tahu kita akan saling mencintai.”

Kekurangan di novel ini, aku terkadang bingung dengan percakapannya, terkadang tiap akhir percakapan karakter menunjukkan siapa yang sedang berbicara, kalau di novel ini tidak malah di paragraf berikutnya percakapan dari karakter yang sama. Sudah begitu terlalu banyak narasi, aku menemukan satu bab isinya narasi semua dan sedikit percakapan. Aku juga menemukan kesalahan pengetikan dan ucapan bahasa Denmark yang tidak adanya penerjemahannya di footer.

Cerita tentang kehidupan pernikahan karena perjodohan sudah sering sekali di ceritakan di dalam novel karya penulis yang lain. Tapi di novel ini yang paling uniknya, mereka bertemu dan berbicara hanya dalam hitungan jari, tidak seperti novel-novel yang lain.

For informationSeasonal Affective Disorder adalah jenis depresi ringan yang terjadi pada waktu yang sama setiap tahun. Seperti tidak adanya semangat untuk melakukan kegiatan yang biasanya disukai dan murung dalam jangka waktu yang sangat lama. Biasanya kasus SAD banyak di jumpai di negara yang memiliki empat musim tapi bisa kemungkinan di negara yang memiliki dua musim bisa ditemukan. Contohnya seperti Hessa, SAD akan muncul di setiap musim dingin, dia akan merasa cemas, murung, lemas, banyak tidur, dan pola makan yang berubah.

Orang yang memiliki gangguan seperti ini akan melakukan terapi cahaya, di berikan obat-obatan, dan konsultasi psikoterapi. Tapi untuk mengurangi risiko SAD mereka juga bisa melakukan olah raga, jalan-jalan, bersosialisasi, makan yang teratur, dan masih banyak lagi.


Monday, March 25, 2019

#86 Anime: Boku no Hero Academia the Movie: Futari no Hero

March 25, 2019 0 Comments
Buklet Kathana Resensi: Boku no Hero Academia the Movie: Futari no Hero
Judul: Boku no Hero Academia the Movie: Futari no Hero
Alternative Title: My Hero Academia the Movie: The Two Heroes僕のヒーローアカデミアTHE MOVIE 2人の英雄(ヒーロー)~
Genres: Action, Comedy, School, Shounen, Super Power
Type: Movie
Language: Japanese
Country: Japan
Adaption: Manga
Episode: 1
Age Group: BO 13+
Rated: 5 of 5

Boku no Hero Academia the Movie: Futari no Hero di adaptasi dari sebuah manga oleh Kohei Horikoshi. Keseluruhan anime di produksi oleh Bones dan di distribusikan oleh Toho. Anime ini di sutradarai oleh Kenji Nagasaki. Tentang perjalanan Midoriya dan All Might untuk bertemu dengan teman lamanya yang merupakan seorang ilmuwan.

Midoriya yang di ajak oleh All Might pergi ke sebuah pulau untuk menghadiri undangan I-Expo, tempat exhibition of Quirk abilities dan hero item innovations. Di sana, mereka di sambut oleh Melissa, anak dari teman lama All Might, yang ternyata Mellisa yang mengundang All Might untuk memberikan suprise kepada Ayahnya.
Buklet Kathana Review Boku no Hero Academia the Movie: Futari no Hero
Dengan di antar Melissa ke Lab, All Might bertemu dengan teman lamanya, David Shield, yang dulu membantunya membuatkan kostum dan menemaninya memberantas para kriminal. Midoriya yang sudah tahu siapa David merasa senang sekali dapat bertemu orangnya langsung, apalagi Midoriya mengagumi semua karya David Shield yang di gunakan All Might.

“I Want to go save them.”

David yang sudah tahu akan akan perubahan All Might memintanya untuk melakukan pengecekan pada All Might. Selain itu, All Might merahasiakan apa yang terjadi pada quirk nya yang terlihat dari hasil data David.

Di lain sisi, Midoriya dengan di antar Melissa untuk melihat exhibition di pulau tersebut malah bertemu dengan teman-teman satu sekolahnya. Masing-masing teman sekolah Midoriya datang sebagai wakil dari keluarganya yang tidak bisa datang. Melissa yang merasa senang dengan kehadiran teman-teman Midoriya mengajak untuk datang ke pesta. Tapi pesta yang mereka datangi telah di bajak oleh penjahat.

Apa yang akan Midoriya dan teman-teman lakukan? Apa tujuan penjahat untuk membajak?

“Beside, there is still hope. For the will of One For All. And The Symbol of Peace to connect to the next generation.”
Enggak pernah bosan menonton anime ini, selalu saja membuatku tertawa. Dengan keberadaan Bokugou di pulau dan melihat Midoriya di tempat yang sama pula, membuat Bokugou yang sudah iri dan tidak suka sama Midoriya menjadi sebuah pertanyaan yang tidak bisa di jawab oleh Midoriya.

Plot cerita yang di berikan juga berbeda dengan apa yang biasa di berikan di TV Series, terlihat simpel tapi Twist di puncak konflik sangat bagus, itu membuatku tercengang. Pada saat perkelahian juga memuaskan, Midoriya dan teman-teman berusaha untuk saling kerja sama untuk mencapai puncak tower.
“To overcome the crisis in front of you with everthing you’ve got and save people with everthing you’ve got. That is what makes a Hero!”

Untuk gambar yang di tampilkan terlihat sama saja, tidak ada yang berbeda dengan di TV Series. Tapi terkadang aku enggak suka pada saat gambar All Might, terlihat kurang bagus, dengan dagunya yang lancip. Untuk lagu ending di bagian akhir movie sangat bagus sekali, aku menyukainya. 

Overall, anime ini bagus banget, apalagi kalau sudah nonton yang versi TV Series. Enggak percuma aku harus menunggu setelah melihat cuplikannya. Rasa penasaran sudah terbayar dan melihat tingkah Bokugou yang menurutku narsis sama kekuatannya. Walaupun anime ini tentang kekuatan Super Power, ada pesan di dalamnya.
#86 Anime: Boku no Hero Academia the Movie: Futari no Hero
Soundtrack:
Ending: Long Hope Philia (ロングホープ・フィリア) by Masaki Suda

Follow Us @soratemplates