Thursday, May 16, 2019

#108 Novel: Love In Montreal By Arumi E

May 16, 2019 0 Comments
Review/Resensi
Judul: Love in Montreal
Penulis: Arumi E
Penerbit: PT Gramedia Putsaka Utama
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2016
Jumlah Halaman: 240 hlm
Genres: Romance
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-03-3460-8
Rated: 4.5 of 5

Maghali mendapatkan rekomendasi dari Miss Prudence untuk memberikan kesempatan study lanjutan ilmu fashion di La Mode Collage di Kota Montreal, negara Kanada. Maghali yang tidanggal di rumah sewaan milik Madame Maple beserta Mike sebagai cucu yang membantu mengelola. Di Montreal, Maghali tinggal sendiri jauh dari keluarganya di Solo.

Di awal kedatangan di La Mode Collage Maghali merasa hanya dirinya yang berkerudung dan berpakaian tertutup sampai Justin mengatakan nama Shabrina. Dari sana lah, Maghali mulai memiliki teman yang sama menggunakan hijab. Miss Prudence akan mengadakan fashion show di sekolah dan mengikutsertakan Maghali yang memiliki konsep modest wear.

Melalui fashion show, Maghali bertemu dengan Kai pertama kalinya. Kai yang memiliki darah Indonesia dan pekerjaan sebagai dokter membuatnya kagum. Kai yang tidak tahu tentang Indonesia mendekati Maghali untuk mengetahui tempat kelahirannya seperti apa, sampai Kai membawanya ke rumah untuk bertemu dengan Granny, orang yang telah mengasuh Kai.

"Hidup ini sesungguhnya indah, andaikan semua orang sebahagia ini, bebas dari rasa benci dan saling curiga, meluapkan rasa ingin berbagi kasih."

Maghali yang terpesona dengan kepribadian dalam diri Kai mencoba menampiknya karena terdapat perbedaan dari prinsip yang di pegangnya selama ini. Seperti sebelumnya Miss Prudence mengikutsertakan Maghali pada ajang fashion show tapi kali ini dengan sekala yang besar. Tapi pada saat mengantarkan, busana milik Maghali di hancurkan oleh orang yang tidak dikenalnya.

Apa Maghali dapat menghindar dari pesona Kai? Busana yang akan ikut fashion show rusak, apa yang akan terjadi?

Pertama kali baca aku langsung suka sama tokoh karakter Maghali, dia memegang teguh prinsip islamnya dan tahu benar bagaimana menempatkan dirinya jika ada lawan jenis yang tidak muhrim satu ruangan dengannya. Dan yang paling berkesan di saat ada seseorang yang menyatakan suka padanya tidak langsung di terimanya begitu saja serta dia tidak memaksa pada orang yang menyukainya harus mengikuti apa yang di anutnya, dia menyerahkan semuanya pada orang menyukainya untuk berubah atau tidak.

Aku sangat suka dengan gambar cover novel ini, enak untuk di pandang, terlihat seperti lukisan dengan bangunan rumah yang berwarna-warni. Malah penggunaan warna pada rumah seperti anak-anak yang menyukai warna terang.

Plot cerita di novel ini sangat bagus sekali, tentang perancang busana yang go internasional dan sekolah kembali untuk memperdalam ilmu fashion. Tidak hanya itu saja, penulis juga memberikan rintangan bagi Maghali yang seorang muslim bertahan hidup di negeri orang yang mayoritas non-muslim. Bagaimana Maghali menghadapi orang-orang yang memiliki islamphobia terhadapnya. Penulis juga menyisipkan sedikit kisah Isabella yang harus berhadapan dengan seseorang yang penyuka sesama jenis dan bagaimana memberikan solusi bila menghadapi seperti itu.

"Manusia itu beda-beda. Ada yang tega sekali pada orang lain. Tapi, dunia tetap berjalan sebagaimana mestinya karena masih ada orang-orang baik seperti kalian."

Selain plot cerita yang sangat bagus, penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga sehingga aku mengetahui emosi dari masing-masing tokoh karakter. Dengan penggunaan bahasa yang nyaman menjadikan novel ini enak sekali untuk dibaca dan tidak cepat merasa bosan.

Yang paling aku sukai selain plot cerita dan tokoh karakter Maghali dan Kai adalah setting lokasi pada novel ini. Seolah memberitahukan lokasi-lokasi untuk aku kunjungi bila nanti ke Montreal. Aku yang tidak mengetahui tentang Montreal menjadi tahu, apa lagi baru tahu tentang adanya Underground City.

Kekurangan dalam novel ini hampir sama seperti novel-novel yang lain yang aku baca. Adanya kesalahan pengetikan dan kurangnya sepasi. Selain itu, aku masih penasaran dengan orang yang sudah membakar baju rancangan maghali sudah tertangkap atau belum ya.

Secara keseluruhan aku sangat suka sekali dengan novel karangan Mbak Arumi E. Tapi setelah membaca ternyata ada novel sebelum buku ini yang berjudul Love in Sydney. Karakter Maghali adalah perkembangan karakter dari novel Love in Sydney, tapi tenang saja novel ini enggak menyambung kok. Jadi bebas mau membaca Love in Montreal terlebih dahulu atau membaca Love in Sydney terlebih dahulu.


Wednesday, May 15, 2019

# 107 Horror Movie: The Final Wish

May 15, 2019 0 Comments
Review/Resensi
Judul: The Final Wish
Genres: Horror
Type: Movie
Language: English
Country: USA
Episode: 1
Age Group: R+
Rated: 3.5 of 5

Ini film kedua yang aku akan bahas setelah film The Nun dan The Haunting of Hill House yang merupakan TV Series film horror. Film The Final Wish di sutradarai oleh Timothy Woodward Jr dan naskah di tulis oleh Jeffrey Reddick yang juga merupakan penulis naskah The Final Destination.

Aaron Hammond kembali ke rumah kedua orang tuanya karena mendapatkan kabar dari Lisa bahwa Ayahnya telah meninggal. Kate Hammond, Ibu Aaron, sangat terluka atas kepergian suaminya itu dan meminta Aaron untuk tinggal di rumah sebelum kembali ke Chicago. Karena tidak ingin melihat Ibunya bersedih terlalu lama, Aaron mengumpulkan barang-barang Ayahnya untuk di jual tapi Ibunya malah tidak menyukainya.
Karena Aaron butuh duit, dia mengambil salah satu barang antik yang menarik matanya untuk di jual secara online tapi hal itu tidak terjadi. Aaron yang tidak menyukai keberadaan anjing dari Yates mengharapkan kematiannya. Keesokan paginya, Yates menarik Aaron keluar rumah dan memperlihatkan anjingnya mati dengan cara mengenaskan.

Jeremy, sahabat Aaron memberitahu bahwa di lumbung rumahnya terlihat berisik sekali. Pada saat Aaron melihatnya ternyata Ibunya sedang menari dengan sesosok pria, di saat Aaron melihat lebih teliti lagi ternyata pria itu adalah Ayahnya dengan wajah yang menyeramkan. Aaron yang ingin berbicara dengan Jeremy malah mendapatkan kejutan bahwa Jeremy sudah meninggal setahun yang lalu.
Aaron memberitahu tentang keanehan yang dilihatnya pada Lisa. Keingintahuan mereka membawa ke seorang pria yang bernama Colin. Dari sana, Colin memberitahu sebuah artefak langka berasal dari Timur Tengah yang digunakan sebagai wadah untuk menyimpan makhluk jahat. Colin juga menceritakan bagaimana artefak itu di bawa oleh Williams dan kejadian yang menimpanya.

Setelah mendengar cerita dari Colin, mereka mendatangi Lynette, putri dari Williams yang berhasil selamat. Di saat pertemuannya dengannya, Lynette membawa Aaron dan Lisa untuk bertemu dengan Williams yang di rawat di rumah sakit jiwa. Williams mengatakan pada Aaron untuk tidak melakukan harapannya sampai tujuh.

Apa yang terjadi pada Aaron jika dia mengucapkan harapannya yang ke tujuh? Kekuatan apa yang berada di benda artefak Aaron?
Pertama lihat cover film The Final Wish sudah merasa tertarik karena ada Lin Shaye yang sudah pernah bermain film Horror seperti Ouija: Origin of Evil, Insidious: Chapter 3, dan Insidious: The Last Key. Aku sudah berpikir film ini akan seram sekali tapi setelah menonton apa yang aku pikirkan pupus, film ini tidak seram, malah menurutku kesan horror yang di dapat biasa saja.

Sebenarnya plot cerita yang suguhi bagus tentang misteri artefak yang menyebabkan musibah di keluarga Williams. Hanya perjalanan ke arah solusi dalam konflik cerita kurang seru sekali. Seperti, tokoh Aaron dan Lisa yang tidak fight back untuk melepas kutukan pada diri Aaron.
Saat aku melihat hantu di film ini, aku sudah menyiapkan bantal untuk menutupi mukaku karena aku berpikir pasti hantunya seram tapi setelah muncul yang pertama kali terlintas di kepalaku adalah ‘itu hantu apaan? Kok bentuknya seperti itu’, hantunya enggak ada seram-seramnya sama sekali.

Walaupun ada kekurangan di film ini, kelebihan di film ini ada di setting light dan place yang kesan seramnya sangat mengena sekali. Yaah... seandainya kejadian aneh dan hantunya sering banyak muncul, mungkin film ini akan seram.


Tuesday, May 14, 2019

#106 Novel Amore: Until The End Of Time By Mya Ye

May 14, 2019 0 Comments
Review/Resensi
Judul: Until The End of Time
Penulis: Mya Ye
Penerbit: PT Gramedia Putsaka Utama
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2017
Jumlah Halaman: 296 hlm; 20 cm
Genres: Romance
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-03-7910-4
Rated: 4 of 5

Carmelin tidak bisa menyetujui permintaan Michael untuk tetap tinggal di rumah setelah mereka menikah. Carmelin tidak mau meninggalkan pekerjaan disukainya yang sudah susah payah di buatnya dari nol. Tapi Michael dengan keras kepala tidak menginginkan kelak wanita yang akan dinikahinya bekerja.

Dengan keputusannya berpisah dari Michael malah membuat Carmelin merasa menyesal telah ucapannya yang terlontar di pertemuan terakhirnya. Setiap kali bekerja, Carmelin selalu memikirkan Michael. Untuk menyibukkan diri Carmelin mengambil cuti dan pergi ke Cina untuk melakukan survei tempat kuliah untuk melanjutkan kuliahnya nanti.

Di sana, Carmelin bertemu dengan sahabatnya, Marry, dan sepupu Marry yaitu Dave. Dave langsung jatuh hati pada Carmelin setelah beberapa kali bertemu dengannya, Marry pun tahu Dave menyukai Carmelin tapi dia tidak mau Dave hanya sebagai pelarian Carmelin maka Marry memberitahu Carmelin untuk tidak menyakiti Dave. Keluarga Dave malah meminta Dave mencari calon istri yang biasa-biasa saja tidak terlalu tinggi drajatnya.

"You are beautiful in your own way."

Dave yang sedang berkunjung ke rumah Nenek Carmelin di buat kaget dengan keberadaan Michael dan menyadari perubahan sikap Michael terhadap dirinya pada saat pertemuan kedua mereka untuk membicarakan kerja sama mereka dengan perusahaan tempat Dave bekerja. Dave memaksa sepupunya untuk bercerita tentang hubungan Michael dan Carmelin membuatnya tidak meberitahu keberadaan Carmelin dan menasihati Michael untuk mendapatkan Carmelin kembali.

Bagaimana hubungan Carmelin dan Michael? Apa Dave akan memperkenalkan Carmelin kepada keluarganya?

Setiap pernikahan selalu ada tradisi di setiap budaya. Begitu juga dengan Carmelin yang ingin melestarikan tradisi yang sudah di anutnya dalam keluarganya. Seperti sebuah julukan ‘Kalau jodoh pasti tidak akan kemana-mana’ begitu juga yang ada di dalam novel ini. Bagaimana Tuhan menyatukan mereka yang sudah berjodoh.

"Ikuti kata hatimu."

Aku kurang begitu suka dengan karakter Carmelin yang keras kepala dan egois. Carmelin seperti tidak belajar dari kedua orang tuanya yang sibuk menjadi pengusaha lalu menelantarkan dia untuk di asuh oleh neneknya, setelah orang-orang terdekatnya menyampaikan pandangan tentang dirinya baru dia tidak bisa berkutik. Kalau di lihat, karakter Carmelin dan Michael memiliki satu sifat yang sama yaitu ambisi, Carmelin yang berambisi dengan karirnya sedangkan Michael berambisi untuk mengubah Carmelin sesuai dengan keinginannya.

Menurutku cover pada novel ini terlihat biasa saja, hanya bergambar sebuah kapal dengan latar belakang bangunan gedung-gedung yang menurutku itu berada di Cina.

Plot cerita pada novel ini sudah pernah di pergunakan pada novel yang pernah aku baca hanya yang membedakannya pada novel ini sedikit menyinggung tentang feminisme setelah pernikahan yang di mana Carmelin masih ingin berkarir setelah dia menikah, berbeda dengan Michael yang menginginkan wanita yang dinikahinya terus berada di rumah. Secara gaya bahasa, enak untuk di baca karena menggunakan bahasa sehari-hari. Penggunaan sudut pandang orang ketiga menjadikan aku mengetahui apa yang terjadi pada mereka di tambah lagi dengan adanya jalan pikiran tiap karakter sehingga mengetahui perasaan mereka.

"Percaya saja, cinta sejati pasti akan menemukan jalannya kembali."

Sayangnya kekurangan dari novel ini adalah konflik yang di gunakannya kurang kuat sehingga terlihat membosankan. Penjelasan-penjelasan tentang lokasi tempat Carmelin selama di Cina juga minim, padahal sebagian besar setting di novel ini berada di Cina. Hanya setting di Indonesia saja yang leng

Sejujurnya aku kurang enjoy untuk membaca novel ini karena cepat sekali merasa bosan untuk membaca. Sampai berhari-hari untuk menyelesaikan novel ini, sempat aku ingin menyerah di tengah halaman tapi sayang juga kalau tidak di selesaikan.


Thursday, May 9, 2019

#105 Metropop: Catatan Harian Menantu Sinting By Rosi L. Simamora

May 09, 2019 0 Comments
Judul: Catatan Harian Menantu Sinting
Penulis: Rosi L. Simamora
Penerbit: PT Gramedia Putsaka Utama
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2018
Jumlah Halaman: 232 hlm; 20 cm
Genres: Romance, Comedy, 21+
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-03-8067-4
Rated: 5 of 5

Minar dan Sahat baru saja merasakan hari pernikahannya. Sahat yang anak bungsu di keluarganya sedangkan kedua kakak perempuannya telah menikah dan memiliki anak. Hanya Bang Monang yang selalu membuat tingkah di saat hari pernikahannya dan membuat Mamak mertua pupus menaruh harapan untuk meneruskan nama keluarga.

Ternyata kehidupan setelah pernikahan Minar dan Sahat tidak seperti yang kebanyakan pengantin baru. Minar dan Sahat yang belum memiliki rumah, harus tinggal di rumah Mamak mertua yang selalu merecokinya. Minar bekerja sebagai penerjemah dan bisa bekerja di mana saja, malah di sangka oleh mamak mertua sebagai pengangguran.

Tidak hanya itu saja, Mamak mertua memberikan kamarnya untuk di tempati Minar dan Sahat hanya untuk menghitung kegiatan malam mereka. Setelah Sahat dan Minar pindah ke rumah baru mereka. Mamak mertua yang mengetahui Minar sedang sakit memberikan minuman olahannya untuk Minar untuk cepat sehat. Tapi Minar baru tahu minuman yang di berikan dari Mamak mertua membuatnya syok setengah mati.

Mamak mertua yang baru saja memiliki kesenangan menggunakan HP di lain sering menelepon Minar karena Sahat dan Bang Monang yang membuat kesepakatan di antara mereka berdua, Mamak mertua juga meminta Minar membuatkan Facebook. Minar sudah memberi tahu Sahat untuk memberitahu Mamak untuk tidak membuat FB malah mendapatkan getahnya. Mamak mertua membuat malu Sahat di halaman Facebook.

Bagaimana hubungan Minar dan Mamak mertua ya?

Sungguh kocak banget novel Catatan Harian Menantu Sinting, juara banget karakter Mamak mertua, bener-bener kocak abis. Aku enggak pernah berhenti tertawa maupun senyum-senyum sendiri membaca bagian Mamak mertua dan Minar. Sudah sok tahu di bilangin yang bener malah ngambek atau malah balik dinasihati. Untung Minar bisa bersabar sama Mamak mertuanya.

Cover novel ini terlihat biasa saja tapi ada sedikit perbedaan. Aku yang biasa meminjam buku di Ipusnas cover novel ini gambar orangnya tidak terlihat jelas di bandingnya cover yang aku lihat di Goodreads yang memiliki gambar Minar, Sahat, dan Mamak mertua di bagian cover terlihat jelas dan bagian belakang cover gambar keluarga besar Sahat juga terlihat dengan jelas. Well, aku enggak tahu mungkin ada kesalahan pada saat input data di Ipusnas atau memang di sengaja.

Plot cerita yang unik sekali, tidak pernah aku temukan di novel yang aku baca selama ini. Tidak hanya ceritanya yang unik, cerita ini juga menggunakan alur maju-mundur yang sangat pas sekali penempatannya. Gaya bahasa yang enak dibaca, santai, dan menyenangkan membuatku tidak pernah bosan untuk membaca. Dengan sesekali di sisipkan bahasa Batak dan terjemahannya di footer menjadi semakin meresapi ke cerita, walaupun masih saja aku menemukan beberapa bahasa yang tidak aku mengerti. 

Di tambah dengan penggunaan dialog yang kreatif, dialog yang buat bercampur dengan paragraf dan dialog yang dibuat tersendiri seperti naskah. Baru kali ini aku menemukannya seperti ini, karena kebanyakan yang aku temukan pasti menyatu dengan paragraf. Di novel ini tidak full 100% penuh dengan tulisan tapi ada ilustrasi gambar yang menceritakan keadaan Minar, Sahat, dan Mamak mertua.

Novel Catatan Harian Menantu Sinting, aku sangat rekomendasikan buat kalian baca tapi untuk yang di atas 21 tahun ke atas ya. Karena ada beberapa unsur yang tidak boleh di baca untuk anak-anak atau remaja.



Wednesday, May 8, 2019

#104 TV Series: Hanna

May 08, 2019 0 Comments
Review
Title: Hanna
Genres: Action, Drama
Type: TV Series
Language: English
Country: USA
Episode: 8
Age Group: R+
Rated: 4.5 of 5

Hanna (Esme Creed-Miles) di besarkan oleh ayahnya, Erick Heller (Joel Kinnaman), di hutan setelah di ambilnya dari sebuah fasilitas rahasia milik pemerintah karena ibu biologisnya, Johanna (Joanna Kulig), menginginkan anaknya kembali. Untuk membalas kematian Johanna, Erick mengajarkan Hanna ilmu pertahanan yang dimilikinya.

Karena selalu dilarang oleh Erick untuk keluar dari batas wilayah yang di tentukannya, Hanna mulai penasaran dan melanggar perintah Erick. Sesuatu terjadi sekembalinya Hanna dari luar hutan, Marrisa (Mireille Enos) menyuruh Meisner (Justin Salinger) untuk menangkap Hanna. Di lain itu, Marrisa meyakini bahwa Heller masih hidup dan menginginkannya di tangkap.
Untuk mengecoh pasukan yang dikirim Meisner, Hanna yang tidak ingin Erick tertangkap mengorbankan dirinya untuk di tangkap. Malah penangkapan Hanna menjadi bumerang terhadap Marrisa yang ingin balas dendam atas kematian ibunya. Hanna berhasil kabur dari markas tentara dan bertemu dengan keluarga yang mau membawanya ke stasiun tempat Hanna untuk menyusul Erick.

Kelompok Erick yang akan melakukan operasi penangkapan Marrisa mengetahui dari Hanna ada yang sudah berkhianat di dalam kelompoknya. Sebelum itu terjadi, Erick menyusun rencana ulan dan membawa Hanna dan di titipkan sementara pada Dieter (Benno Furmann). Selama Hanna bersama keluarga Dieter mulai merasakan Erick sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

Erick mengetahui bahwa fasilitas eksperimen rahasia yang dulu pernah berjalan belum di tutup tuntas. Beberapa data anak-anak yang di dapat Erick membuatnya ingin menyelamatkan mereka semua. Erick yang tidak ingin membawa Hanna meninggalkannya pada ayah kandungnya tapi Hanna merasakan Erick akan melakukan hal bodoh tanpa sepengetahuannya.

Apa yang di sembunyikan Erick dari Hanna? Apa Hanna dan Erick berhasil menyelamatkan anak-anak dari dalam fasilitas eksperimen?
Hanna pernah di buat dalam bentuk movie dengan judul Hannayang di buat pada tahun 2011 dan di keluarkan oleh Universal Pictures, Focus Features, dan Sony Pictures Releasing. Setelah berhasil masuk dalam jajaran Box Office, film Hanna di buat dalam bentuk series. David Farr yang pernah menggarap film Hanna kembali lagi menggarap dalam bentuk series. Kali ini Hanna Series di produksi oleh NBC Universal Internasional Studios, Working Title Television, Focus Features, dan Amazon Studios.

Ceritanya hampir sama dengan versi Movie, hanya dalam versi series lebih mendetail tentang perjalanan Hanna dan bagaimana Erick berusaha melindungi Hanna untuk tidak ikut masuk dalam pertempurannya, yang menginginkan Hanna menjadi gadis biasa-biasa.
Resensi
Para pemain aktor bermain sangat bagus sekali, terutama Esme Creed-Miles sebagai Hanna terlihat sekali menjiwai perannya sebagai Hanna dan action yang di lakukannya juga bagus sekali tanpa celah.

Dari episode pertama selalu membuatku ingin menonton ke episode selanjutnya selalu penasaran apa yang akan terjadi terhadap Hanna dan Erick. Mereka berhasil mengemas cerita ini menjadi menarik dengan twist yang selalu muncul secara tiba-tiba. Aku sudah tidak sabar dengan kelanjutan Season, karena akhir dari season pertama masih membuatku mengambang dengan kehidupan Hanna dengan temannya yang telah di selamatkannya.


#103 Movie: The Girl In the Spider’s Web 'The Past Of The Lisbet Salander Family'

May 08, 2019 0 Comments
[Review] #100 Movie: The Girl In the Spider’s Web
Title: The Girl in the Spider’s Web
Genres: Action, Crime, Drama
Type: Movie
Language: English
Country: Canada, Germany, USA, Sweden, UK
Episode: 1
Age Group: D+
Rated: 5 of 5

Mungkin kalian pernah mendengar judul film The Girl with the Dragon Tattoo yang diperankan oleh Daniel Craig sebagai tokoh utamanya, menurutku film The Girl in the Spider’s Web adalah film lanjutan dari film sebelumnya. Di ambil dari sebuah novel karangan David Lagercrantz dengan judul yang sama dengan karakter di buat oleh Steig Larsson. Dari situ, film ini disutradarai dan naskah di tulis oleh Fede Alcarez.

Berawal mula dengan kedua saudara yang selalu bersama tapi karena ketidaksukaan terhadap sikap Ayahnya, salah satunya kabur dari genggaman Ayahnya sedangkan saudaranya memilih untuk tinggal bersama dengan Ayahnya.

Lisbet Salander (Claire Foy), seorang hacker yang selalu menolong seluruh wanita yang tertindas atau disakiti oleh para kaum pria yang tinggal di Stockholm, Sweden. Sampai suatu hari, Lisbet di hired oleh Frans Balder (Stephen Merchant) untuk mencuri sebuah program Firefall miliknya yang di ambil oleh NSA (National Security Agency).
Pengambilan program dari markas NSA menarik perhatian Edwin Needham (LaKeith Stanfield) karena program tersebut sangat berbahasa sekali. Edwin berhasil melacak keberadaan hacker langsung terbang ke Stockhlom. Tapi sesampainya dia di Swedia, Needham malah di cegat oleh Gabrielle Grane (Synnove Macody Lund), direktur Swedish Security Service (Sapo).

Ternyata program curiannya oleh Lisbet tidak sampai ke tangan Balder dan lebih buruknya lagi program itu telah di curi oleh kelompok bertopeng yang tidak dia tahu. Untuk mencari tahu siapa mereka, Lisbet meminta tolong Mikael Blomkvist (Sverrir Gudnason) yang merupakan seorang jurnalis sebuah majalah.

Mikael yang mencari tahu mendapatkan pencerahan setelah melihat lambang laba-laba di lengan foto pria yang di kirim oleh Lisbet. Berkat ucapan Vicky Krieps (Erika Berger), Mikael teringat dengan wajah Holtser di foto kiriman Lisbet dengan foto yang berada di majalah bahwa Holtser merupakan salah satu anggota Internasional Crime Syndicate yang pernah bekerja pada ayah Lisbet yaitu Alexander Zalachenko (Mikael Persbrandt).
[Resensi] The Girl In the Spider’s Web
Lisbet mengetahui bahwa hanya Balder saja yang mengetahui kata kunci untuk dapat masuk ke dalam program Farefall. Tapi salah satu anggota syndicate telah membunuh Balder dengan cara menjebak Lisbet sedangkan anak Balder yaitu August Balder (Christopher Convery) di culik. Karena hanya August yang tahu kata kuncinya, Lisbet berusaha untuk menyelamatkannya dan dia bertemu dengan saudara perempuannya, Camilla Salander, yang di anggapnya sudah meninggal.

Apa Lisbet dapat menolong August? Bagaimana reaksi Lisbet setelah bertemu dengan Camilla?

Film The Girl in the Spider’s Web tidak kalah serunya dengan film action seperti Skyfall, Mission: Impossible, Bourne Identity, Tomb Raider dan lainnya. Walaupun dari kebanyakan yang aku tahu film action selalu identik dengan tokoh pemainnya yang laki-laki kecuali film Tomb Raider. Dengannya adanya film ini dapat mengubah persepsi bahwa wanita itu tidak lemah atau mungkin tidak bisa berkelahi.
Moment pembukaan yang di awali dengan masa lalu Lisbet membuat sebuah misteri sendiri. Apalagi di tambah dengan visual grafik yang sangat bagus sekali. Grafik yang begitu rumit dan detail di tambah dengan melodi yang sangat pas menggambarkan visual grafik yang misterius.

Aku paling suka dengan adegan Needham sedang menggunakan senjata jarak jauh, dengan di bantu oleh teman yang sering membantu Lisbet. Hanya dengan menggunakan layar monitor dia dapat menetapkan target untuk menjadi sasaran tembakan Needham. Sudah seperti berada di dalam game PC atau Playstation.
Saat mendekati puncak konflik dalam cerita, aku tidak menyangka dalang di balik semuanya bukanlah dari saudara Lisbet, serasa tertipu sekali. Penulis naskah dan sutradara bisa membuat aku terkecoh, mereka mengemasnya sangat apik sekali. pemain Lisbet dan Camilla yang bagus sekali menambahkan nilai plus dariku. Walau aku pernah melihat Claire Froy bermain di film series berjudul The Crown, aktingnya tidak pernah diragukan sama sekali, sangat bagus.

Tapi sayang di sini Lisbet di ceritakan menjadi penyuka sesama jenis. Padahal aku lihat, Lisbet memiliki rasa peduli pada Mikael. Mungkin karena perlakuan Alexander terhadap Lisbet membuatnya tidak memiliki rasa terhadap kaum laki-laki.


Follow Us @soratemplates