Penulis: Cut Nursyidah Dewi
Penerbit: Bhuana Sastra
Tahun Terbit: Cetakan pertama, 2016
Jumlah Halaman: 189 hlm
Genres: Romance, Comedy
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-394-031-8
Rated: 5 of 5
Shafiya, biasa di panggil Fiya merupakan anak gadis satu-satunya yang belum menikah di keluarganya. Kakak perempuannya, Santi sudah menikah pada usia muda dan memiliki dua orang anak. Kedua orang tuanya dan Kak Santi mulai mempertanyakan kapan Fiya akan menikah. Karena bosan selalu menanyakan hal yang sama terus, Fiya tidak sengaja berucap agar mereka mencarikan jodoh untuknya.
Perjodohan pertama, Bapak memberitahu calon jodohnya yang bernama Hanif pada Fiya. Pada saat keponakan Bang Herman, suami Kak Santi, sedang berkunjung ke rumah Kak Santi melihat Fiya pada pandangan pertama dan terkejut bahwa Fiya akan di jodohkan pada rekan kerjanya di kedai Mie. Kak Santi meminta Ricki menjadi mak comblang bagi Fiya dan Hanif. Tapi sayang misi pertama yang di berikan Kak Santi pada Ricki gagal total, Hanif tidak mau di jodohkan oleh adik bos besar yaitu Fiya.
Fiya yang memiliki perasaan lain saat bersama Ricki selalu mengingatkan dirinya bahwa ponakan dan tante tidak mungkin bersama. Sampai suatu hari, Ricki harus pulang ke kampung halamannya, Fiya mengajak Ricki ke masjid kubah emas untuk salam perpisahan dan kenangan manis untuknya.
Perjodohan Fiya terus berlanjut, tapi sayang pria yang menjadi pasangan jodohnya selalu kandas di tengah jalan. Sampai Mamahnya memberitahu dia akan di jodohkan oleh pria yang berasal dari kampungnya, bernama Bang Adra, pria yang sangat di senangi oleh Bapak dan Mamahnya. Suatu ketika, Fiya memutuskan untuk pulang kampung untuk bertemu dengan Bang Adra. Ricki yang mengetahui Fiya sedang berada di kampung mulai mengunjunginya dan mengetahui Fiya sedang di jodohkan oleh Bang Adra.
“Kelamaan menjomblo bikin otak nggak waras.”
This story so funny, aku selalu tertawa melihat Fiya yang sangat pasrah dengan jodohnya, sampai keluarganya dengan semangat menjodohkan Fiya dengan pria yang tidak di kenal Fiya sama sekali. Sampai harus cemburu sama binatang yang sedang honeymoon di kamar mandi. Padahal kalau dia sabar menunggu pasti jodoh akan datang dengan sendirinya. But, i like his character. Dia selalu menjaga dirinya hanya untuk suaminya kelak.
Tapi, jodoh memang enggak kemana-mana.
Aku suka tekstur dari lembaran kertas yang di gunakannya, begitu soft, tidak seperti sampul novel yang biasa aku punya. Pada design huruf dan gambar menggunakan tulisan timbul. Pada bagian belakang sampul terdapat denah pernikahan... eh... bukan, malah denah jodohnya hahaha...😄
Gaya penulisan yang digunakan pengarang sangat mudah untuk dipahami, di sini pengarang menggunakan sudut orang pertama pada dua karakter, yaitu Fiya dan Ricki, tiap bab yang bercerita akan di berikan gambar laki-laki dan perempuan jadi enggak membuatku bingung ini tentang siapa. Tapi ini membuat aku menjadi tahu akhir dari jodoh Fiya siapa. Konfliknya juga ringan, siapa lagi kalau bukan pria-pria yang akan di jodohkan oleh Fiya.
Bagi jomblowati (Single), aku rekomendasi novel ini untuk di baca.
No comments:
Post a Comment