Wednesday, February 20, 2019

# Action # Adventure

#62 Movie: Mortal Engines "The Moving Cities"

Review/Resensi
Judul: Mortal Engines
Genres: Adventures, Fantasy, Action
Type: Movie
Language: English
Country: USA, New Zealand
Episode: 1
Age Group: BO-13
Rated: 5 of 5

Mortal Engine di adaptasi dari sebuah novel dengan judul sama dari pengarang Philip Reeve. Film ini di sutradarai oleh Chistian Rivers telah membawaku masuk ke dunia yang keseluruhan kota yang bergerak di atas tanah maupun di udara, benda-benda kuno yang sudah tidak ada menjadi barang yang sangat langka. Film ini di distribusi dan di produksi oleh Universal Pictures.

Untuk menuntut balas dendam atas kematian ibunya, Pandora Shaw (Caren Pistorius), Hester Shaw (Hera Hilmar) mengejar Thaddeus Valentine (Hugo Weaving) di Kota London, kota berjalan. Kesempatan itu sudah di depan mata, saat London mengambil alih kota-kota berjalan yang kecil untuk dijadikan bahan bakar. Tapi sayang, Luka yang di akibatkan Hester pada tubuh Valentine tidak terlalu fatal, apalagi dia ketahuan oleh seorang pemuda kota yang bernama Tom Natsworthy (Robert Sheehan).
Setelah kejadian Tom yang dijatuhkan oleh Valentine dari Kota London. Hester dan Tom pergi bersama-sama untuk mengejar Kota London. Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan kota yang sedang mengincar manusia di daratan untuk diperjual belikan. Hester dengan gerakan lincah dapat menghindar dari serangan tembakan tapi berbeda dengan Tom yang sorang pemuda kota yang tidak terbiasa membuat Hester selalu menolongnya dan mendapatkan luka.

“I was eight years old when my mother died. She loved traveling the world and digging up the past. He used to visit all the time, and one day everything changed. She’d found something, something he wanted.” – Hester Shaw

Hester dan Tom yang mendapatkan pertolongan, tidak menyangka bahwa yang menolongnya akan menjualnya sebagai budak. Selama perjalanan menuju Scuttlebug, Hester menceritakan kematian ibunya pada Tom yang telah dibunuh oleh Valentine. Setelah sampainya di Scuttlebug, Hester yang akan dijual malah ditolong oleh Anna Fang (Jihae).
Anna membawa Hester dan Tom bertemu dengan Anti-Traction League. Anna meminta Hester untuk mengingat kembali apa yang terjadi dan apa yang diambil Valentine dari Pandora. Dengan sedikit pertikaian di dalam pembicaraan mereka, Tom yang sedikit tahu tentang teknologi zaman dahulu membantu Hester untuk mengingat kembali dengan menunjukkan sebuah simbol pada Hester. Saat akan sedang menyiapkan strategi untuk menghentikan Valentine, sebuah cybrog, Shrike (Stephen Lang), yang telah menolong Hester menyusulnya untuk membunuhnya karena sudah melanggar janji yang telah mereka buat.

“Sixty minutes is all it took to bring humanity to the very brink of extinction. Minkind mobilized, a new age arose. The Age of the Great Predator Cities. Suvival of the Fastest.” – Chudleigh Pomeroy

Mortal Engines adalah salah satu film yang di produksi oleh Universal Pictures. Film yang tidak pernah membuat aku menonton selalu amazing dengan film-film keluaran mereka. Salah satunya film ini, hampir keseluruhan visual effect yang digunakan begitu menakjubkan. Di tambah, tim visual effect yang pernah membuat film Lord of the Rings and Hobbit Series menambah rasa penasaranku untuk menonton film Mortal Engines.
Pemandangan kota di langit dan beberapa kota berjalan sangat berkesan banget buatku. Dengan cerita tentang revangedan sedikit romance antara Hester dan Tom menambah nilai plus dariku, tapi masih ada sedikit teka-teki tentang ayah kandung Hester. Aku menebaknya ayah kandung Hester adalah Valentine yang telah membunuh ibunya.

Film ini aku recommended buat kalian tonton karena memang bagus banget. Kalian tidak akan menyesal setelah menonton film ini.


No comments:

Post a Comment

Follow Us @soratemplates